beberapa menit berlalu dan akhirnya tangisan ratu mulai mereda.
mereka semua mulai mengarahkan perhatiannya pada ku dan ibu ku yg mendengar kabar juga segera memasuki saluran komunikasi.
"nak, ibu perlu penjelasan." suara lembut ibu ku mulai terdengar.
"itu sangat rumit." desah ku dengan tak berdaya.
"tidak apa apa, kami bukan orang bodoh." balas ibu ku dengan santai dan aku segera menatap ibu ku sambil mendesah tak berdaya.
"intinya, dulu aku sempat terperangkap oleh jebakan sihir yg membuat seseorang bermimpi. jika alu benar benar hanyut dalam mimpi, maka mimpi ini menjadi kenyataan dan aku akan mati. tapi jika aku bisa melepaskan diri maka itu tidak akan menjadi kenyataan. untungnya saat itu aku bisa melepaskan diri, tapi aku tidak menyangka bahwa mimpi ku bisa terhubung dengan kalian."
"hanya aku" balas ratu dengan cepat. "moon young dan dal dal tidak mendapatkan mimpi seperti ku."
aku mengangguk penuh pengertian. "itu lebih baik, setidaknya mereka tidak terbebani oleh perasaan dari mimpi itu."
"apa kamu merindukan ku" tanya ratu dengan penasaran.
"tentu saja, tapi saat aku bangun aku sudah menerima kenyataan bahwa itu adalah mimpi dan bahkan jika aku bertemu kalian tidak mungkin bagi ku untuk memaksakan perasaan yg terjadi di dalam mimpi. jika kamu tidak mengingat ku, aku akan tetap diam dan membiarkan kalian menjalani hidup kalian masing masing. tidak mungkin aku berkata bahwa kita adalah pasangan di dalam mimpi, jadi mari kita buat jadi kenyataan. aku yakin kamu akan memberikan tendangan manis mu pada ku."
"hi hi hi" ratu tertawa ceria sebelum berkata. "tubuh ku ada di bumi, apa menurut mu star sistem bisa membawa tubuh ku ke dunia ini."
"aku sudah memindahkan tubuh mu beserta kabin game ke tempat ku." jawab ku dengan cepat.
"benarkah.." wajah ratu menjadi semakin bersemangat.
"ya.. ibu sudah menempatkannya di kamar mu, tapi ibu melihat banyak gambar sketsa berserakan di atas kabin game mu" ibu ku menunjukan gambar sketsa indah yg dilukis menggunakan pensil.
ada wajah seorang pria tampan, kesatria gagah dengan perisa dan tombak kerucut yg panjang, seorang pria berdiri dengan gagah di atas patung naga yg ada di ujung perahu, gambar kapal naga yg indah, gambar saat aku bertarung dengan sengit melawan raja iblis, gambar cincin kebebasan yg ada di jarinya, gambar saat ratu bersandar di pelukan ku.
semua itu terlukis sangat indah yg membuat semua orang menatap dengan penuh kagum.
"ibu... itu yg aku alami dalam mimpi." jawab ratu dengan malu malu dan ibu ku segera tersenyum lebar.
moon young dan dal dal saling menatap sebelum berkata secara bersamaan. "bagaimana dengan ku"
"apa kalian ingin meninggalkan orang tua kalian demi pria dalam mimpi yg bahkan kalian tidak ingat dan seingat ku kalian pasti sudah mempunyai kekasih."
mereka berdua tersenyum canggung sambil menggaruk pipi mereka.
melihat ini aku hanya menggelengkan kepala ku sebelum berkata. "aku memberi kalian sesuatu melalui star sistem, anggap sebagai hadiah karena sudah menemani mimpi ku. kalian juga bisa terus bersama Maggie dan lightning untuk mendapat banyak keuntungan."
mereka berdua berbinar setelah melihat star sistem, kemudian memberi anggukan ringan pada ku.
lalu aku berkata pada Edith. "aku akan mengirim beberapa orang, tolong jelaskan sisanya pada mereka."
Edith segera mengangguk ringan. "apa mereka akan masuk ke dalam tim ku."
"jangan serakah, aku bahkan tidak memiliki tim tempur." balasku dengan kesal yg di sambut dengan senyum main main oleh Edith. "apa gunanya tim tempur untuk mu, jangan bilang kamu masih bermimpi membentuk tim power rangers."
"tidak bisakah pria bermimpi, apa apaan ini. siapa komandan disini?"
"komandan, kamu masih belum sadar. semua orang tidak mau menjadi tim mu karena ide mu itu yg membuat mereka malu." Edith menjawab dengan lugas yg membuat ku sedikit tertegun.
"kenapa harus malu?" tanya ku dengan bingung.
"kamu ingin mereka menyebut nama mereka saat muncul, melakukan pose berubah wujud yg aneh dan sedikit ledakan warna warni sebagai latar belakang. apa bertarung itu sebuah pertunjukan." balas Edith dengan kesal, tapi aku segera membalas balik. "itu seni, kalian semua tidak tahu seni."
"bawakan saja mereka masuk." balas Edith dengan malas dan segera dia mematikan layar komunikasi yg membuatku sedikit kesal. "wanita ini benar benar menjadi sombong."
aku kembali menatap semua orang di layar monitor.
"oohhh seperti dark star mulai bergerak, aku pamit dulu." layar the mask segera hilang.
"maaf tuan Robert, ban salah satu pesawat kami pecah. jadi aku undur duri dulu" raja windermere juga melakukan retreat strategis dengan cepat.
"aku akan mengangkat jemuran pakaian dalam ku dulu" Eleanor juga melakukan hal yg sama.
"nak ibu harus memasak dulu untuk pesta penyambutan." dan ibuku juga pergi.
"sial... pasukan keamanan setempat menemukan kami, aku harus segera pergi. sampai jumpa sayang ku..." Gracia memberi ciuman udara sebelum kabur.
"kakak bodoh..." seru tilly dengan kesal sebelum menghilang dari layar.
"sinyal rusak coooo" dan layar maggie juga ikut menghilang.
melihat semua layar menghitam, aku benar benar gelisah. "aku yakin penyanyi lebih mengenal seni dari pada mereka yg sudah bertarung."
aku langsung menghubungi tim walkury dan segera lima wanita cantik dengan kostum warna warni muncul di layar.
"ada apa sayang ku..." sapa mikumo dengan senyum elegan sambil dengan anggun menikmati segelas wine di atas meja.
terlihat mereka sedang berada di acara perjamuan yg sangat mewah.
"apa pendapatmu tentang power rangers."
"uhuk uhuk" segera mikumo menyemprotkan anggur yg sudah di minum.
wanita lainnya juga terlihat panik dan layar komunikasi terlihat di masukan ke dalam bak air es.
"apa kamu sudah mematikannya." suara wanita mulai terdengar.
"aku dengan cepat memasukkannya ke dalam air es, itu pasti akan segar rusak. kita bisa membuat alasan tidak sengaja menjatuhkan komunikator ke bak es."
"kenapa komandan mulai mengungkit masalah power rengers lagi."
"itu mimpinya sejak kecil, dia pasti tidak mudah melupakannya."
"itu hanya film anak anak."
"mikumo kamu seharunya bisa menjelaskan pada komandan."
"aku hanya tidak ingin dia bersedih, hati ku benar benar sakit saat melihatnya bersedih."
"dasar budak cinta..."
"katakan lagi, siapa yg berfantasi memanggil nama komandan saat tidur. apa menurutmu aku tidak memperhatikan tangan mu sering basah saat tidur."
"itu hanya sesekali saja, freyja juga kadang kadang melakukannya."
"eehhhh bukankah kita semua berjanji untuk merahasiakan masalah ini."
"tenanglah kalian semua."
suara tiba tiba hening untuk sesaat. "kalian melupakan satu hal."
"apa itu"
"komunikator kita di buat khusus oleh kristal koneksi dan tidak akan rusak hanya dengan di masukan ke dalam air."
hening....
"masukan bom psionik ke dalam bak cepat...." seru salah satu wanita dengan panik.
"boomm" suara ledakan tiba tiba terdengar dan komunikasi akhirnya benar benar terputus.
aku hanya bisa menatap kosong untuk sesaat sebelum melambaikan tangan ku untuk membuka portal menuju dunia mandiri. "Venus, rose, iris, alexsia, Claire, kalian masuklah. akan ada orang yg membimbing kalian di sana "
Venus mencium pipiku dan berkata dengan lembut sebelum masuk ke dalam portal. "jangan bersedih, aku selalu mendukung mu"
mendengar ini aku sedikit bersemangat dan memberi anggukan ringan pada Venus. "terima kasih"
Venus melambaikan tangannya sebelum masuk bersama yg lainnya.
"rossellin, ajarkan mereka tentang pesawat ini dan apa saja pekerjaan mereka."
"apa itu termasuk penghangat tempat tidur?" jawab rossellin dengan polos yg membuat ku sedikit berkedut. "kapan aku pernah mengajarkan hal seperti itu."
"he he he, tuan jangan marah." rossellin segera menatap Beta dan delta. "ikuti aku, kalian semua harus tahu apa yg harus di lakukan. aku juga sudah menyiapkan pakaian dalam kesukaan tuan, jadi kalian harus mengenakannya setiap hari."
"rossellin...." seru ku dengan lantang dan dia segara menarik Beta dan delta kabur dari ruang rapat.
melihat hanya ada Ames yg tersisa, aku segera menyandarkan kepala ku di bahunya. "rasanya aku hanya hidup sendiri dan semua orang sepertinya menargetkan ku."
"aku masih ingin mendengar cerita mu, bagaimana jika kita istirahat di kamar."
"baiklah."