"tuk tuk tuk tuk" aku mengetuk meja sambil menunggu penjelasan dari beberapa wanita yg mencoba menyusup masuk ke dalam pesawat.
selain Venus dan rose, ada Beta wanita elf cantik dengan dada menjulang, delta wanita beast man maniak bertarung, Claire kageno yg merupakan kakak perempuan dari cid atau shadow, alexsia midgar wanita berambut perak yg merupakan mantan pacar shadow dan iris midgar wanita berambut merah yg merupakan kakak alexsia.
"kalian pikir dengan naik di atas badan pesawat kalian bisa mengikuti kami" ya wanita wanita ini bergelantungan di badan dan sayap pesawat seperti monyet saat pesawat akan lepas landas.
untungnya Pico segera memperingati dan aku menarik mereka ke dalam pesawat dengan sihir teleportasi.
"di luar ini adalah ruang hampa, tidak ada oksigen dan suhunya mampu membeku kan tubuh kalian." mereka terlihat menundukkan kepala mereka dengan sedih.
"bahkan sebelum melewati atmosfir planet, kalian akan mati terbakar karena gesekan yg terjadi saat menembus lapisan atmosfir."
mereka masih diam tanpa berkata kata dan hanya bisa menundukkan kepala mereka.
lalu aku menatap claire sambil mendesah tak berdaya. "shadow pasti akan mencemaskan mu"
"apa hubungannya dengan shadow." Claire menatap ku dengan bingung dan aku mengangkat bahu ku sambil berkata. "shadow adalah adik mu, cid kageno."
"apa..." seru mereka semua kecuali Beta dan delta.
"tanyakan saja pada mereka" aku menunjuk Beta dan delta. "hal seperti itu tidak perlu di rahasiakan lagi, karena kalian sama sekali tidak punya kesempatan untuk kembali."
mereka semua menatap Beta dan delta tapi mereka tetap diam dan tidak ingin menjawab.
hal ini sudah cukup menjadi bukti bahwa kata kata ku benar.
lalu aku mengulurkan dua jari ku "kecuali Beta dan delta, aku memberi kalian dua pilihan."
"pertama kalian membentuk tim tentara bayaran bersama rose untuk melakukan berbagai misi dan tunduk sepenuhnya pada perintah ku."
"kedua kalian akan aku kirim ke planet terpencil untuk hidup sebagai warga biasa."
"pilih segera" kata ku dengan nada membentak.
"aku pilih yg pertama."
"aku juga"
"aku juga"
akhirnya mereka memilih pilihan yg pertama karena aku memang sengaja membuat pilihan pertama sebagai satu-satunya pilihan mereka.
setelah mengangguk, aku kembali menatap Beta dan delta.
"pertama, tidak mungkin bagi ku untuk menerima kalian karena aku tahu kesetiaan kalian pada shadow garden."
"kedua, kalian pasti akan melakukan segala cara untuk membocorkan informasi ku pada shadow garden."
"ketiga, aku paling benci pengkhianat. bahkan jika kalian bersumpah setia pada ku aku tetap tidak akan percaya pada kalian."
"tapi aku juga bukan orang yg suka menyakiti wanita, jadi kalian hanya akan di kurung di pesawat ini dan menjadi pelayan di sini." aku menyerahkan sepasang gelang tangan dan kaki pada mereka berdua.
"ini adalah alat pengaman yg berfungsi membelenggu kalian jika kalian melakukan hal hal yg mencurigakan. kenakan di tangan dan kaki kalian jika tidak aku akan mengirim kalian ke planet yg sangat jauh dan terpencil."
Beta dan delta saling menatap untuk sesaat sebelum dengan ragu ragu mengambil gelang yg aku berikan.
"berapa lama kami akan menjadi pelayan di kapal ini?" Beta segera bertanya.
"sampai aku merasa bahwa kamu sudah cukup membayar kesalahan mu dan saat itu aku akan membawa kalian pulang."
saat itu suara Pico tiba tiba terdengar. "master, ibu ada di saluran komunikasi."
"sambungkan." jawab ku dengan cepat.
segera sosok wanita cantik dan seksi terlihat dari hologram 3 dimensi yg muncul di tengah meja.
"nak, ibu melihat pesawat mu melintas di depan turtle island dan kamu bahkan tidak mampir. apa kamu masih menganggap ku sebagai ibu mu?" ibu ku sedikit menunjukan expresi kesal dan aku hanya bisa menjawab dengan senyum canggung. "maaf Bu, ada penyusup nakal yg masuk ke pesawat ku. jadi kami bertarung sengit sampai tidak melihat bahwa ibu ada di sekitar sini."
"potong omong kosong mu, apa menurut mu ibu mudah di tipu." lalu mata ibu ku beralih pada Ames dan Venus.
segera senyum ibu ku tiba tiba muncul. "pria tua aesop sering menceritakan tentang betapa cantik anak nya, ternyata dia benar benar sangat cantik." lalu ibu ku kembali menatap ku "kapan kamu akan membuatnya menjadi menantu ibu, buat dia melahirkan cucu yg imut untuk ku."
"wanita di sisi lain juga bagus, dua sekaligus tidak masalah. ibu setuju, jadi lakukan dengan cepat."
mendengar ini aku hanya bisa menutup wajah ku dengan kedua telapak tangan ku.
tapi Venus segera memeluk lengan ku dengan senyum lembut sambil berkata. "baik Bu, Venus akan segera memberi ibu cucu yg banyak."
"menantu baik" ibu ku membalas dengan anggukan ringan dan senyum cemerlang.
lalu ibu ku menatap Ames. "bagaimana dengan mu ratu Ames, jangan bilang kamu tidak menginginkan anak ku. aku akan memukul aesop karena selalu membual tenang anaknya yg sangat berbakti dan baik hati."
sebelum Ames sempat menjawab aku segera mendorong nya. "cukup bu, jangan memojokkannya. tidak baik memaksa seorang wanita."
alis ibu ku sedikit terangkat. "benarkah..."
"ehem" aku memberi batuk ringan untuk mengubah topik. "Bu aku akan mengirimkan kordinat sebuah planet, di sana ada banyak wanita yg terpaksa bekerja menjadi pelacur untuk memenuhi kebutuhan mereka. pemimpin mereka adalah spirit fox bernama yukime, dia juga wanita yg malang dan ada juga Elisabet dari ras vampir."
"begitu, ibu akan segera membawa mereka. setidaknya di sini mereka bisa hidup bahagia." ibu ku memberi anggukan serius.
"hati hati dengan penyusup, banyak organisasi aneh di dunia itu. terutama organisasi yg bernama shadow garden, pemimpin mereka adalah reinkarnasi dari bumi. dia bisa menyamar menjadi wanita atau apapun itu, selalu gunakan detektor rangkap multi fungsi. Pico akan memberikan rincian yg lebih rinci tentang mereka."
ibu ku menunjukan expresi tertarik. "dia sama seperti mu, bagaimana jika ibu menangkapnya dan biarkan Agatha menggunakannya sebagai bahan penelitian."
"jangan lakukan itu" aku melambaikan tangan ku. "dia memiliki takdir yg harus dipenuhi."
ibuku mengangkat bahu. "baiklah, ibu akan segera kesana. ingat pulang ibu merindukan mu, siapa suruh anak ibu begitu tampan." ibu ku memberi ciuman udara sebelum mematikan komunikasinya.
segera suasana menjadi sunyi dan mereka semua menatap ku.
"apa menurut kalian aku lahir dari batu." iren dan alexsia tanpa sadar menganggukkan kepala nya yg membuat wajah ku berkedut.
"ibu mu adalah super grade A puncak yg merupakan salah satu pemilik turtle island, ada lima benih beyond grade A di sana dan baru baru ini mereka memukul mundur pasukan heber yg ingin membawa mereka." Ames menggunakan tangan indahnya untuk menarik kerah ku. "aku pikir aku sudah mengenal mu, tapi itu seperti setetes air di lautan."
aku menarik Ames dan membuatnya duduk di pangkuan ku. "jangan terlalu di pikirkan, saat kita menjadi satu kamu akan tahu bahwa semua rahasia itu sama sekali tidak penting. saat itu yg terpenting bagi mu adalah bagaimana menikmati penyatuan kita secara maksimal dan membuatnya tidak pernah berakhir."
Ames mendekati wajah ku sambil tersenyum lembut. "apa kamu tahu akibat dari perbuatan mu ini"
"tentu saja." tangan ku menarik dagu Ames. "ayah angkat mu akan di pukuli oleh ibu ku dengan sangat kejam." mendengar ini tubuh Ames sedikit menegang dan tidak berani menjawab.
matanya perlahan menutup dan kedua tangannya mulai mengait leher ku.
tapi suara Pico segera menyela yg membuat Ames tersadar dan segera pindah ke tempat duduk nya dengan cepat.
"master, the mask dan yg lainnya ada di saluran komunikasi."
"ehem, cepat sambungkan."