Chereads / sistem the gamer / Chapter 850 - Bab 368 Ultraman

Chapter 850 - Bab 368 Ultraman

setelah melakukan upgrade untuk pesawat Mecha pada tim delta, aku juga meyerahkan formula lengkap pembuatan serum serta satu kotak serum pada kapten Ernest yg membuatnya sangat senang.

saat itu aku juga menyerahkan kristal energi sihir yg memiliki sihir pemakan bakteri dan virus milik lily.

kristal itu dapat di masukan ke dalam air yg membuat air memiliki kemampuan untuk memusnahkan bakteri dan virus pada tubuh manusia.

kapten Ernest bisa menggunakan kristal ini untuk membuat air kemasan yg bisa di jual dan memiliki khasiat menyembuhkan penyakit dan memusnahkan virus var.

jadi kristal ini merupakan harta yg sangat berharga yg harus di jaga kerahasiaannya.

tentu saja kapten Ernest mengerti tentang hal ini, jika sampai keberadaan kristal ini bocor maka NUNS pasti berusaha untuk memonopoli nya.

setelah semua urusan selesai, aku segera membawa semua anggota walkure dan Mirage ke dunia mandiri untuk membantu penduduk windermere dalam melakukan proses penempatan.

karena banyaknya jumlah penduduk, semua anggota di area inti di kerahkan untuk membantu.

***

di luar angkasa tidak jauh dari planet kerajaan windermere, sebuah pesawat kelas macross dengan warna biru dan putih muncul dari portal biru.

karena semua sedang sibuk, jadi hanya aku dan ibu ku yg ada di ruang kendali.

shadow, Veronica dan Margaret di tugaskan menjada bayi di rumah kami dan menyarankan agar ibu ku untuk keluar sekali untuk melihat alam semesta.

karena itu, sebelum membuka gerbang paralel aku mengajak ibuku untuk melihat alam semesta.

"sangat damai." kata ibu ku sambil menatap ke luar jendela di koridor pesawat.

karena area ini terbebas dari gravitasi buatan, kami berdua melayang tanpa bobot.

"dan sangat sepi." jawab ku sambil perlahan menarik ibu ku ke dalam pelukan ku.

mendengar ini, ibu ku menatap ku dalam dalam sambil mengedipkan matanya. "apa kamu ingin merasakan lubang ibu mu juga?"

"jika boleh" jawab ku dengan santai yg di balas dengan senyum lembut ibuku sambil mencubit hidungku.

"anak nakal" jawab ibu ku sambil perlahan mengaitkan kedua kakinya di pinggang ku. "kali ini saja dan jangan biarkan yg lain sampai tahu"

"baiklah Bu"

5 jam kemudian.

"kamu benar benar anak nakal..." kata ibu ku dengan nafas terengah engah di tempat tidur.

"he he he ibu benar benar mempesona."

"huh..kamu seperti sapi gila."

"apa ibu mau tambah lagi."

"jangan banyak bicara, masukkan saja jika kamu masih sanggup."

"sepertinya ibu sangat menyukainya"

"jika kamu masih punya banyak tenaga untuk mengejek, gunakan saja tenaga mu untuk menekan lebih keras."

"sesuai permintaan mu Bu"

3 jam kemudian.

"mmmmm berhenti nak... kamu membaut ibu gila... huh huh huh huh nak... ibu menyerah.... hah hah hah hmmmffff aaaaahhhhhhhh" akhirnya ibuku terkulai lemah dan mulai menutup matanya.

***

di ruang kendali kapal setelah melakukan penyetelan untuk membuka gerbang dunia paralel aku segera mengaktifkan mesin pembuka gerbang dimensi yg terpasang di pesawat.

segera hitung mundur di mulai dalam 30 menit.

"nak.. ibu akan kembali dulu" kata ibu ku yg bantu saja tiba di ruang kendali.

"masih ada 30menit" jawab ku dengan santai.

"ibu sudah mandi dan 30 menit terlalu cepat. gunakan tangan mu sendiri atau sabun mandi." kata ibu ku dengan acuh tak acuh sebelum pergi ke dunia mandiri yg membuatku terdiam.

"dari mana dia mendapat ide eksentrik seperti itu, hanya masyarakat jomblo di bumi yg akan melakukan hal seperti itu." pikirku dalam hati sebelum menggelengkan kepala ku.

30 menit berlalu dengan cepat dan segera pesawat mulai bergetar hebat.

"pembukaan celah dunia paralel akan di mulai dalam hitungan 3...2...1..."

segera pesawat menembak sinar energi berwarna hitam keunguan ke arah ruang hampa di depan dan dalam sekejap robekan ruang mulai terbuka seperti kertas yg di robek secara horizontal yg menyemburkan badai energi yg kuat.

lalu Pico mengendalikan pesawat untuk masuk ke dalam celah ruang tersebut dengan cepat.

saat pesawat masuk seutuhnya, celah ruang kembali tertutup dan galaksi kembali tenang seakan tidak ada apa apa.

tapi di dalam celah ruang tersebut, pusaran badai energi membuat pesawat bergetar hebat.

sampai sebuah benturan keras tiba tiba terjadi yg membuat ku terpental dari tempat duduk.

"peringatan....peringatan...." alarm kapal mulai berdering yg membuat adegan semakin serius.

"benda asing menabrak pesawat yg membuat pesawat melenceng dari jalur"

"bersiap untuk keluar dari celah ruang."

segera pandangan di depan layar mulai berubah menjadi sebuah kota yg di penuhi oleh gedung gedung tinggi.

"naikan ketinggian." terik ku dengan cepat karena posisi pesawat muncul agak condong ke bawah.

tentu saja pesawat kelas macross tidak seperti pesawat tempur Mecha yg bisa bermanuver sesuka hati.

dengan lambat pesawat perlahan mengubah arahnya ke atas dan setelah menabrak beberapa gedung pencakar langit hingga hancur berkeping keping, pesawat akhirnya bisa menstabilkan dirinya.

"periksa kerusakan pesawat"

"kerusakan 0% mesin pembuka celah dunia paralel bisa di gunakan lagi dalam waktu 24 jam." Jawab Pico dengan cepat.

"periksa korban jiwa dari gedung yang hancur"

"tidak ada korban jiwa dan tidak ada tanda tanda kehidupan dalam radius 1 kilo meter." jawaban Pico membuat ku sedikit tercengang.

saat itu sebuah pesawat aneh berbentuk lingkaran halo muncul di depan pesawat ku dengan bagian kiri pesawatnya yg terlihat rusak parah akibat benturan.

"Pico segera lakukan tranformasi dan hancurkan pesawat sialan di depan kita." kata ku dengan kesal.

"baik master."

segera pesawat berubah menjadi bentuk humanoid dengan tinggi 500 meter dengan tangan kanan yg memiliki meriam energi dengan panjang 100meter mengarah ke pesawat aneh tersebut.

segera meriam energi mulai melakukan pengisian.

tapi saat itu sebuah layar hologram muncul di depan pesawat ku yg menampilkan kepala monster aneh.

"beraninya kamu datang ke dunia percobaan ku." kata monster itu dengan nada kesal. "katakan dari mana kamu berasal?"

mendengar ini, aku segera berteleportasi di depan pesawat ku dan mengambang di atas langit sambil menatap layar di depan ku.

"manusia...." suara kejutan tiba tiba terdengar dari nya.

"ada apa dengan manusia, kamu belum pernah mendapat pemukulan dari manusia ini. kamu bahkan tidak minta maaf setelah menabrak pesawat ku."

"beraninya manusia rendah seperti mu..."

"Pico tembak jatuh pesawat jelek itu" kata dengan tegas menyela perkataan monster itu.

segera meriam energi penghancur dimensi segera menembakan cahaya ungu yg langsung mengenai pesawat monster tersebut.

"beraninya..."

"boooommmmmm" ledakan besar segera terjadi yg membuat pesawat tersebut mulai terjatuh dan tidak terkendali.

tapi seperti monster itu dengan paksa mengendalikan pesawat yg sudah compang camping ke arah tertentu.

"manusia.... segera aku akan membalas perbuatan mu." lalu layar di depan ku mulai menghilang.

"Pico deteksi tanda tanda kehidupan yg ada."

"master di sebelah barat ada 5 mahluk hidup berbasis karbon yg kemungkinan besar adalah manusia sedang bergegas ke arah kita dan ada 3 pesawat dengan teknologi rendah juga menuju arah kita." tapi Pico melanjutkan kata kayanya lagi. "di arah yg di tuju oleh pesawat itu, Pico mendeteksi sumber kehidupan aneh dengan energi yg sangat besar. butuh perhatian lebih."

"aku akan bergegas ke sana dan kamu segera menyusul." jawab ku dengan serius.

"baik master." aku segera melesat ke arah yg dituju pesawat itu di ikuti oleh pesawat macross yg terbang dengan lambat dalam wujud humanoid.

tidak butuh waktu lama dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, aku segara sampai di lapangan tandus dengan beberapa tebing di sekitarnya.

mendarat di tanah yg penuh lubang akibat ledakan, aku melihat ke depan ke arah kepompong transparan yg memperlihatkan wujud monster raksasa.

tapi yg mengejutkan bukanlah monster itu tapi patung yg sedang menahan monster itu.

"Dyna" seru ku dengan penuh kejutan.

"jika ada Dyna maka.." lalu aku menggunakan mata tembus pandang untuk melihat ke tahan di sekitarku dengan panik.

"he he he ketemu" segera aku menuju ke cekungan tanah yg hancur akibat ledakan dan segera menggali tanah tersebut.

lalu aku melihat benda coklat seukuran telapak tangan ku dan aku segera membawa nya ke dunia mandiri.

[terdeteksi energi cahaya ultra, generalisasi data di mulai..]

[selamat energi cahaya ultra sudah menyatu dengan energi tuan rumah.]

[level up..]

[level up..]

[level up..]

[selamat tuan rumah sudah mencapai level 61]

[latar belakang dunia ultra sudah di buka, semua wilayah layar belakang dan area inti di perluas, semua tambang dapat di tingkatkan,....."

tapi aku tidak mempedulikan semua itu dan segera membeli latar belakang dunia ultra.

segera layar belakang dengan bangunan kristal yg indah mulai muncul di perbatasan area inti.

lalu aku kembali melihat toko sistem dan melihat banyak alat perubahan Ultraman yg bisa di beli.

tanpa pikir panjang aku segera membeli spark lens yg di gunakan untuk berubah menjadi Ultraman tiga.

"ha ha ha ha ha ha" aku segera tertawa jahat sambil mencium spark lens yg ada di tangan ku.

"papa, jangan cium benda itu. cium zero saja." kata zero yg sudah menggunakan tubuh dewasanya sambil menatap ku dengan kesal.

tanpa pikir panjang aku, segera menarik zero dan langsung mencium bibirnya yg membuat mata zero melebar dan tubuh nya yg menegang.

"papa...." kata zero dengan wajah memerah dan penuh ketidak percayaan. "mesum...." teriak zero sambil berlari ke rumah dengan kedua tangannya yg menutupi wajah.

"sayang.... apa yg membuat mu begitu bahagia." tanya Wendi dengan bibir berkedut kesal.

"he he he, kamu bisa melihatnya sendiri dengan bantuan tongkat dunia yg di miliki ibu." tanpa menunggu jawaban Wendi, aku segera kembali ke dunia luar.