"yang mulai Appen, semua penjaga di kastil sudah terbunuh." ajudan raja appen berkata dengan panik saat memasuki ruangan dengan keringat yg sudah membasahi dahinya.
"penyihir sialan ini..." geram Appen dengan penuh kemarahan.
"yang mulia, sebaiknya kita melarikan....." tapi sebelum dia selesai menyelesaikan kata katanya sebuah sinar enegi hitam berbentuk segitiga tajam menembus perutnya.
darah merah segera keluar dari mulut pria itu dan segera tubuh pria itu mulai kejang kejang sebelum terkulai lemah.
segera sosok hitam elegan muncul secara bertahap yg membuat Appen sedikit terpesona untuk sesaat sebelum berkata. "dari mana kamu berasal, apa tujuan mu sebenarnya?"
"master ku ingin menghukum mu karena telah menyiksa para penyihir yg tidak bersalah."
blackveil langsung memukul bagian belakang kepala Appen yg membuatnya pingsan seketika, lalu memborgolnya kedua tangan dan kakinya.
setelah semua, blackveil segera pergi ke ruang penjara untuk menyelamatkan Otto.
***
setelah pertempuran selesai, Fahrenheit segera mendarat di sebelah kastil raja.
di dalam ruang istana, aku melihat Appen yg tergeletak di lantai tak sadarkan diri dan Otto serta blackveil yg berdiri di sebelah Appen.
"master" blackveil segera memberi hormat pada ku dan aku membalasnya dengan anggukan ringan. "kamu melakukannya dengan baik."
"pelayan hanya mengikuti perintah." aku memberinya senyum ringan sebelum duduk di singgasana.
"tuan Robert, apa rencana mu selanjutnya?" Otto segera bertanya saat aku duduk dan sesekali melihat ke arah Andrea.
"selain 3 keluarga besar, segera buat daftar bangsawan yg ada dan lokasi mereka, lalu serahkan pada blackveil" lalu aku menatap blackveil. "salip raja anjing ini di alun alun kota dan umum kan seluruh warga untuk berkumpul di alun alun dengan cepat"
"baik master." blackveil segera menyeret Appen keluar dari istana, lalu aku kembali menatap Otto yg masih terdiam. "apa yg kamu tunggu, apa kamu tidak ingin melakukan perintah ku."
"bukan seperti itu, aku hanya bingung untuk sesaat."
tapi aku segera mengabaikan Otto dan menoleh ke Edith. "apa kamu bisa melakukan apa yg aku katakan tadi?"
"baiklah tuan Robert."
"lakukan dengan cepat." balas ku sebelum aku pergi menemui blackveil di alun alun.
***
di alun alun kota, aku berdiri di atas panggung bersama blackveil dan Annie serta tilly dan yg lainnya.
banyak warga yg sudah berkumpul memiliki expresi ketakutan di wajah mereka.
di atas alun alun, layar biru yg cukup besar juga muncul menunjukan gambar ku dan yg lainnya sedang berdiri di atas panggung.
"karena kalian semua sudah berkumpul di sini, maka aku anggap orang orang yg tidak ingin berkumpul di sini memiliki niat untuk melawan ku. jadi aku punya hak untuk membunuh mereka." lalu aku menatap Annie dan dia segera menghubungi ruang komando kapal melalui jam tangannya.
"operasi pembersihan di mulai." saat kata kata itu jatuh, berbagi moncong senjata keluar dari Fahrenheit dari sisi kiri dan kanan.
tanpa menunggu lama, suara tembakan yg nyaring mulai terdengar dan beberapa bangunan di kejauhan langsung meledak tanpa menimbulkan api.
segera kepanikan mulai terjadi di alun alun.
"sebaiknya kalian tenang dan tetap diam, jika tidak kepala kalian akan pecah berkeping keping."
mendengar kata kata ku, kepanikan segera mereda dan di gantikan dengan ketakutan yg extrem.
di dalam kesunyian, semua orang bisa mendengar dentuman bangunan runtuh dan teriakan teriakan orang yg menangis kesakitan.
tentu saja semua orang yg tidak hadir di alun alun semuanya bisa di deteksi oleh pemindai kapal Fahrenheit, entah apa motif mereka aku tidak peduli karena aku sudah memberi pengumuman melalui layar lebar dan masih tidak mau datang yg berarti mereka berniat membelot.
tapi aku tidak membunuh mereka semua dan segera menghentikan serangan ku setelah beberapa saat.
"ada dua hal yg paling aku benci, pertama adalah orang yg menghina dan menyakiti penyihir, seperti raja anjing ini" lalu aku menganggukkan kepala ku pada blackveil dan dia segera menyalakan api pada tumpukan kayu yg ada di bawah raja Appen yg sedang di salip.
"jika ada, maka nasib mu akan seperti ini" saat api mulai membakar tubuh Appen, dia mulai meronta ronta dengan mata yg sudah meneteskan air mata.
tapi sayangnya mulut Appen sudah di sumbat dengan kain basah dan tangan serta kakinya di ikat dengan rantai yg kuat.
"ha ha ha ha ha ha" aku segera tertawa jahat yg membuat suasana semakin mencekam.
"aku paling suka menyiksa mahluk mahluk menjijikan seperti ini, jadi jangan berpikir untuk membantah ku kecuali kalian memiliki pasukan seratus kali lebih banyak dari raja anjing ini." aku segera menunjukan kesombongan ku di depan semua orang.
"tapi lihat diri kalian sendiri, kurus kering tanpa daging. bahkan angin sepoi Sepoi dapat menerbangkan kalian." lalu nada ku berubah menjadi hinaan.
"tapi jangan takut, setiap pagi dan siang akan ada pembagian bubur daging di alun alun kota ini."
"yang perlu kalian lakukan hanya datang dan terima makanan kalian lalu kembali kerumah setelah kenyang."
lalu aku diam sejenak untuk mengamati expresi semua orang untuk sesaat sebelum berkata lagi.
"hal kedua yg paling aku benci adalah tikus busuk dan siapapun yg menjadi bagian darinya akan aku lenyap kan dari kota ini"
"yg melarikan diri dari kota ini akan langsung di bunuh karena di anggap sebagai tikus busuk yg kabur."
"jadi tugas kalian yg lain adalah melaporkan jika mengetahui lokasi mereka dan jangan takut menerima ancaman dari mereka."
"orang yg bisa memberikan informasi tentang tikus ini akan di beri imbalan sekarung gandum dan bagi tikus tikus yg bertobat di hari ini akan di ampuni dan di beri sekarung gandum serta satu koin emas sebagai awal hidup yg baru."
lalu aku mengeluarkan peti mati setinggi lutut ku yg penuh dengan koin emas dan ratusan karung gandum seberat 10 kg
segera keriuhan mulai terjadi di antara kerumunan.
"tenang" seketika semua orang langsung diam.
"ini hanya berlaku untuk hari ini dan besok tikus akan di buru sampai benar benar musnah, bahkan jika tikus ini masih berbentuk janin."
"makanan akan terus di bagikan sampai tim raja Roland dari barat yg baik hati datang ke tempat ini untuk memberi kalian pekerjaan dan kehidupan yg layak."
lalu aku menatap Annie. "kalian bisa menghubungi Annie bagi yg memiliki informasi atau ingin bertobat dari rat, dia akan di sini sampai sore tiba. ingat kalian harus tertib jika tidak, aku sendiri yg akan mengajari kalian tata tertib."
"Annie, minta beberapa orang untuk membantu mu"
"baik komandan" segera Annie meminta beberapa awak kapal untuk membantu dan segera 2 orang prajurit armor segera turun dari langit.
setelah itu aku segera meninggalkan alun alun bersama blackveil dan penyihir lainnya.