Chereads / sistem the gamer / Chapter 810 - Bab 328 pengembangan di dunia mandiri

Chapter 810 - Bab 328 pengembangan di dunia mandiri

akhirnya waktu damai di mulai.

Agatha masih tetap membatu Roland dalam penelitian dan kembali ke dunia mandiri setelah selesai bekerja.

tilly, ash, Andrea dan Silvy juga mulai sibuk di dunia luar.

Maggie dan lightning juga mulai jarang terlihat.

menurut cerita Agatha, Roland mulai melakukan pergerakan cepat untuk menyatukan seluruh greycastle dan bersiap untuk menyelesaikan urusan di daerah gurun selatan.

karena itu semua penyihir menjadi sangat sibuk untuk membantu Roland.

aku juga meminta Agatha memberikan dukungan logistik berupa ransum instan untuk tentara agar lebih mudah dalam melakukan misi.

sisanya aku kembali menyesuaikan pikiran untuk memahami cara pengembangan kemampuan diri sendiri.

setelah menyelidiki kondisi tubuh ku, aku menemukan kelemahan terbesar dalam diri ku yaitu tingkat energi ku hanya bisa meningkat dengan peningkatan level sistem.

seberapa keras pun aku berlatih memurnikan energi spiritual atau mana, energi tersebut tidak akan meningkat.

tapi di balik kekurangan juga ada kelebihan yaitu enegi yg aku miliki tidak terbatas karena semua energi yg aku keluarkan di dukung oleh dunia mandiri.

jadi aku hampir tak terkalahkan jika melakukan pertarungan gesekan dengan level yg sama atau setingkat lebih tinggi.

tapi jika level musuh jauh di atas ku, hal yg paling bijak adalah segar kabur. karena bahkan jika energi tak terbatas itu tidak ada artinya saat melawan kekuatan yg bisa membunuh mu dengan satu pukulan.

di samping pengembangan energi ada pengembangan fisik yg bisa di eksplorasi lebih jauh.

aku membuat berbagai Pill dari tanaman spiritual yg aku tanam di latar belakang kebun spiritual.

pertama adalah Pill pencuci tubuh yg mampu memurnikan tubuh, tulang dan meredian tubuh dari segala jenis kotoran.

kedua adalah Pill peningkatan fisik yg secara bertahap meningkatkan kualitas fisik yg baik di minum sebelum melakukan latihan fisik.

ketiga adalah Pill vitalitas yg mampu menambah batas umur seseorang dan mempercantik tubuh.

aku mewajibkan semua orang yg tinggal di dunia mandiri untuk meminum Pill pencuci tubuh enam bulan sekali, Pill peningkat fisik dan Pill vitalitas setiap hari.

selain itu aku dan Agatha juga mulai melakukan penelitian untuk menggabungkan kemampuan buah sihir regenerasi dengan buah sihir penyembuh untuk membuat serum yg mampu membuat tubuh melakukan regenerasi otomatis tanpa menggunakan energi sihir.

hal yg mirip dengan gen x milik logan di seri x man.

tapi lebih mudah membuat tubuh baru dengan kemampuan seperti itu dari pada membuat serum yg mampu mengubah tubuh manusia ke tingkat genetik.

jadi penelitian ini hanya kami lakukan saat waktu senggang.

beberapa Minggu berlalu dan aku akhirnya memutuskan untuk masuk ke latar belakang dunia jiwa.

melihat pintu kayu yg ada di depan ku, aku perlahan membukanya.

masuk ke dalam aku melihat ruangan yg agak gelap dan lembab seperti gudang.

tapi samar samar aku mendengar suara seseorang sedang memotong sayuran.

mengikuti suara tersebut, aku segera muncul di ruangan yg cerah.

ternyata tempat tadi adalah gudang yg terhubung dengan bagian belakang dapur.

saat aku muncul, suara memotong sayur segera berhenti.

"papa..." suara merdu wanita terdengar dan saat aku menoleh ternyata itu adalah zero yg sedang memotong sayuran.

"..." aku tersenyum pada zero yg terlihat seperti anak imut berumur 14 tahun.

berbeda dari cerita aslinya, zero di sini sedikit lebih dewasa.

"papa...." air mata zero mulai menetes lalu dia segera berlari ke arah ku dan melompat sambil merentangkan ke dua tangannya.

aku juga segera menangkap zero dan membawanya ke pelukan ku. "kenapa kamu menangis?"

"whuuuuu papa jahat... whuuuu papa meninggalkan ku selama 2 bulan lebih tanpa mengatakan apa apa, whuuuuuu..... jangan pergi lagi.... whuuuuuu...."

aku tidak tahu harus berkata apa, ternyata di dunia ini statusku adalah ayah zero dan yg jadi pertanyaan adalah siapa istri ku saat ini.

"jangan menangis lagi, papa punya hadiah untuk mu" aku mengelus pundak zero dengan lembut untuk menenangkan nya.

"hadiah apa? dari mana papa mendapatkan uang untuk membeli hadiah?" zero bertanya sambil menghapus air matanya.

"lihat ini" aku mengeluarkan beberapa koin emas yg membuat mata zero berbinar. "dari mana papa mendapatkan banyak emas?"

"jangan pikirkan itu, ayo kita jual emas ini dan membelikan mu pakaian yg bagus."

"aku tidak butuh pakaian, aku hanya ingin bersama papa." zero mengembungkan pipinya sambil menatap ku dengan serius yg membuatnya terlihat imut.

"apa kamu ingin telanjang bersama papa?" aku membalas tatapan zero dengan senyum main main yg membuat pipinya memerah.

"papa mesum...." zero mendorong wajahku dengan kedua tangan.

"ayah hanya bercanda" zero segera melunak dan kembali memeluk leherku dengan erat.

"zero merindukan ayah..." zero berkata dengan nada penuh kerinduan yg membuat hatiku tersentuh.

lalu aku membelai rambut zero sambil berkata. "ayo kita keluar untuk menukarkan emas ini, setelah itu kita bisa jalan jalan."

"baiklah"

***

setelah mengubah koin emas menjadi uang, kami segera pergi ke mal dan membeli berbagai kebutuhan rumah tangga serta bahan makanan untuk di simpan di lemari pendingin.

aku juga membelikan berbagi pakaian yg bagus, sepatu, dan beberapa boneka yg lucu untuk zero.

lalu kami membeli makanan cepat saji dan segera kembali ke rumah.

aku meletakan semua bahan makanan ke dalam lemari pendingin dan makanan cepat saji di atas meja.

sedangkan zero dengan penuh semangat merapikan semua pakaian dan boneka baru nya di dalam kamar sebelum berkumpul bersama di meja makan.

melihat zero yg sudah tiba, aku segera mengeluarkan sisa uang dan meletakan nya di atas meja.

"simpan uang ini baik baik, untuk jaga jaga jika papa telat pulang karena pekerjaan."

mendengar itu zero menatap ku untuk beberapa waktu sebelum mengambil semua uang yang ada di meja dan memasukannya ke sakunya.

"apa papa akan meninggalkan zero lagi?" zero tiba tiba menunjukan expresi melankolis yg membuatku merasa tidak nyaman.

"tentu saja tidak, paling lama adalah 2-3 hari jika sibuk. jika tidak maka papa akan pulang kerja seperti biasa." aku menjelaskan pada zero sambil membuka bungkus makanan cepat saji dan meletakkannya di piring zero.

"apa papa masih marah dengan mama?"

"kenapa papa marah dengan mama?" aku membelai rambut zero dengan lembut, sambil mengorek informasi tentang sejarah rumah tangga ku di dunia.

"tentu saja karena mama pergi dengan pria lain dan meninggalkan papa sendirian"

"bukankah ada zero bersama papa, siapa yg peduli jika mama meninggalkan papa. selama zero masih bersama papa."

"papa...." zero berteriak kesal tapi wajahnya sedikit memerah karena menahan rasa malu.

"he he he putri papa juga bisa tersipu malu, apa mungkin putri papa jatuh cinta pada papanya?" aku menatap zero sambil tersenyum penuh kecurigaan.

"papa mesum lagi...." wajah zero semakin memerah dan dia mulai memukul lengan ku dengan kesal.

"papa hanya bercanda, ayo kita makan dulu agar setelah itu kita bermain kartu bersama." aku segera menghentikan zero yg mengamuk dan kembali menggosok kepalanya.

"huh." zero segera memalingkan wajahnya dan mulai memakan makanan yg ada di piring nya sambil sesekali mencuri pandang ke arah ku.