melihat jumlah iblis yg semakin banyak, Gracia mengaktifkan sistem persenjataan yg ada di valkyre ship.
dua gatling gun muncul di bagian depan kapal dan mulai menembak ke arah para iblis.
walupun tidak memiliki akurasi yg jelas, Gracia hanya menembak menggunakan instingnya sambil mengarahkan bagian depan kapal ke area yg di padati oleh iblis.
"Gracia bidik iblis yg baru muncul itu, jangan biarkan dia mendekati Robert." Agatha menunjuk ke arah iblis full armor yg terbang tanpa bantuan binatang terbang.
mendengar ini Gracia segera mengerahkan bagian depan kapal ke arah iblis tersebut dan mulai menghujani iblis itu dengan ratusan peluru.
lightning juga segera mengeluarkan senjata nya dan mulai menembak ke arah iblis yg ingin mendekati valkyre ship.
di ikuti oleh Veronica dengan dua hand gun nya dan Agatha dengan ak 47 di tangannya.
melihat semua orang mulai menyerang, ash juga ikut mengayunkan gun blade di tangannya untuk menembakan energi petir ke segala arah.
Andrea menggunakan busur sihirnya untuk menembakan anak panah sihir ke iblis yg tersengat oleh serangan ash.
satu persatu iblis yg mendekati kapal valkyre juga mulai berjatuhan dan iblis dengan full armor hitam itu juga berhasil di bunuh dengan rentetan peluru gatling gun.
melihat kawan mereka mati satu persatu, mereka segera mengeluarkan tombak di punggung mereka dan bergegas ke arah valkyre ship dengan kecepatan penuh.
"Gracia segera berbalik, jangan biarkan tombak iblis ini mengenai kapal kita."
Gracia mengangguk mendengar teriakan Agatha dan segera memutar kapal untuk segera berbalik arah.
tapi salah satu iblis sudah melemparkan tombak mereka dari kejauhan yg dengan cepat menuju arah Gracia.
melihat ini, Veronica menggunakan sihir perisai untuk memblokir tombak tersebut.
"boom" tombak itu hancur berkeping keping saat berbenturan dengan perisai oranye di tangan Veronica.
"saudari..." seru Gracia dengan cemas.
"tidak apa apa" Veronica melambaikan tangannya. "cepat pergi dari sini, sebentar lagi Robert akan menyusul."
"baik" valkyre ship segera menjauh dengan cepat, tapi iblis masih dengan ganas berusaha mengejar mereka.
melihat beberapa iblis mengalihkan perhatiannya ke arah valkyre ship, aku segera kembali ke ke kapal.
"apa kamu baik baik saja?" aku yg baru muncul di atas kapal dan segera mendekati Veronica untuk memeriksa keadaanya.
"serangan tombak mu lebih kuat dari itu" Veronica mengaitkan tangannya di leherku dan memberi tatapan menggoda.
melihat ini tangan ku juga perlahan meremas pantatnya dan kami berdua saling berciuman.
"oohh ayo lah, kita masih di kejar oleh para iblis itu" keluh ash dengan kesal yg membuat kami berdua tersadar.
"Gracia bawa kapal ke arah laut dan jaga jarak agar mereka tetap bisa mengikuti."
"baiklah" kapal segera berbelok sedikit ke kanan.
lalu aku segera ke bagian belakang kapal sambil mengeluarkan gatling gun dan mulai membantai iblis yg mengikuti kami satu persatu.
semua orang di atas kapal juga ikut menembakan senjata mereka untuk membunuh iblis yg mengikuti.
***
setelah beberapa jam pertempuran, kami akhirnya berhasil menyingkirkan semua iblis yg mengejar.
Gracia memarkirkan kapal di atas langit di tengah lautan yg luas untuk beristirahat sementara waktu.
aku juga mulai mengeluarkan mie ramen dan hot pot dengan banyak daging dan sayuran.
kami bersama duduk melingkar di lantai kapal.
"kenapa wajahmu seperti itu?" aku melihat expresi termenung Gracia dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya.
Gracia mengalihkan pandangannya pada ku, lalu ke arah mie ramen yg ada di tangannya. "tanpa senjata - senjata ini, aku pikir kita tidak akan bisa menang dengan mudah."
Gracia mengaduk mie yg ada dalam cup dan perlahan memasukannya ke dalam mulutnya.
"itu hanya pos terdepan mereka, wilayah mereka yg sebenarnya ada jauh di Utara dengan wilayah 10 kali lipat dari wilayah manusia. bisa kamu bayangkan berapa jumlah populasi mereka dan tentara mereka."
Gracia menghentikan tangannya yg akan memakan mie dan mengalihkan pandanganya pada ku. "saat kamu menyelamatkan ku, apa sebenarnya yg penyihir itu lakukan? kenapa dia tiba tiba menghilang."
"penyihir itu bernama Zero, dia bisa membawa orang lain ke arena pertarungan jiwa. di tempat itu kamu bisa melakukan apa saja sesuai imajinasi mu untuk bertarung. misalnya mengeluarkan artefak magis yg kuat, selama kamu memahami cara kerja artefak itu kamu akan bisa mengeluarkannya dan menggunakannya untuk bertarung."
"lalu apa yg terjadi jika aku kalah?"
"semua yg kamu miliki akan menjadi milik zero termasuk ingatan mu dan umur mu"
"jadi kamu mendapat semua yg di miliki zero?"
aku mengangguk ringan. "karena itu aku mendesak Roland untuk segera menyatukan kerajaan, setelah itu satukan ke empat kerjaan menjadi satu. hanya boleh ada satu pemimpin untuk memfokuskan semua sumber daya untuk tujuan yg lebih penting." aku menatap Roland dengan tatapan serius yg membuat Roland menunjukan expresi bertanya.
"apa harus sampai seperti itu?"
"musuh kita bukan hanya ras iblis, musuh yg paling mengerikan adalah monster yg ada di dasar laut ini yg bahkan membuat ras iblis ketakutan."
"....." mereka kembali terdiam dan menghentikan apa yg mereka lakukan.
"kamu fokus menyatukan daratan dan pada ras iblis ini, biarkan aku yg menangani bagian monster laut ini"
lalu aku menatap tilly. "sebaiknya kamu pikirkan untuk memindahkan semua penyihir di sleeping island ke wilayah Roland, ini juga demi keselamatan kalian."
"tapi selama ini belum ada mahluk laut yg menyerang daratan." tilly mengatakan hal ini karena ada rasa ketidak percayaan di hatinya. sejauh yg dia tahu, mahluk laut hanya akan menyerang di laut dan tidak pernah pergi ke daratan.
"karena mereka sibuk berperang dengan para iblis dan iblis juga melakukan hal yg sama, jika tidak ras manusia sudah lama punah karena serangan iblis."
lalu aku menatap semua orang dengan tatapan serius. "dan siapa bilang mereka tidak pernah menyerang daratan, bukankah setiap musim dingin mereka melakukan serangan pada kita."
"maksudmu binatang iblis" semua orang berkata secara bersamaan dengan expresi kaget.
"menurut kalian dari mana mahluk ini datang, hanya ada empat ras yg hidup di dunia ini dan salah satunya sudah musnah yg menyisakan 3 lainnya. jangan remehkan mereka hanya karena mereka hidup di laut, salah satu ras yg musnah di sebabkan oleh ras dasar laut ini."
mereka kembali terdiam dan aku mulai menikmati mie ku lagi.
"setidaknya aku memiliki 4 wanita cantik di sisi ku, jadi hidup ini tidak sia sia. he he he he he" kataku dengan suara kecil sambil menundukkan kepala ku untuk menyeruput mie.
Gracia, Victoria dan Agatha segera menatap ku dengan senyum lembut mereka.
tapi yg lain hanya bisa menunjukan expresi gelap dengan wajah berkedut.
"apa lagi yg kamu tahu?" tanya Roland yg mulai serius.
"terlalu banyak untuk mu, fokus pada tujuan saat ini. masalah monster laut dalam ini biar aku yg menyelidikinya lebih lanjut."
"baiklah" Roland hanya bisa mengangguk dengan pasrah, karena perkataan ku memang benar. saat ini dia hanya seorang penguasa kota bukan seorang raja dan sumber daya yg bisa dia kerahkan masih terbatas.