di halaman belakang kastil Roland.
"ok nona ash, lakukan sesuka mu" dua perisai sihir berwarna oranye muncul dari kedua tangan ku.
"hati hati" aura kuning memancar dari tubuh ash dan dia dengan cepat muncul di depan ku sambil menebas gun blade di tangannya.
aku segera menahan tebasan gun blade dengan perisai sihir tapi gun blade memancarkan api yg kuat yg mengakibatkan benturan energi.
"boom"
api menyebar ke sekitar dan aku juga terdorong mundur sepuluh langkah dengan jejak es meleleh di sepanjang jalur mundur ku.
perisai di tangan kanan ku mulai berkedip kedip dan perlahan menghilang.
melihat ini aku membuat perisai baru untuk menggantikannya.
"sangat kuat..." seru ash dengan mata berbinar, lalu dia memutar kertrid untuk mengganti peluru dan seketika gun blade memancarkan aura dingin yg kuat.
ash kembali tersenyum ke arah ku dan bergegas melakukan serangan yg sama.
"boom"
asap putih dingin mulai menyebar ke sekitar yg membuat salju di sekitar kami berubah menjadi es kristal yg indah.
tapi kali ini aku tidak mundur, hanya saja perisai yg ada di tanganku menjadi es yg tebal dan tangan ku sedikit membeku.
untungnya aku memiliki sihir regenerasi dan sihir penyembuhan lainnya yg membuat luka beku di tangan ku dengan cepat pulih.
"ini sangat keren" seru ash dengan penuh semangat.
"ok.. lakukan sendiri, kekuatanmu terlalu besar tangan ku hampir patah menahan serangan mu" aku menjatuhkan es yg ada di tangan ku ke tanah sambil menggoyangkan tangan ku.
"jangan seperti itu, ayo lakukan beberapa percobaan lagi"
"tidak, kamu bisa melakukannya pada iblis besok."
tapi ash tidak mengindahkan kata kata ku dan segera menebas ke arah ku.
untungnya aku selalu waspada pada wanita sangar ini dan segera menghindar dengan shadow move.
energi es yg kuat hampir mengenai ku dan membuat area 10 meter di depan ash menjadi lapangan es berbentuk kerucut dengan sudut 30°.
"jangan main main..." kata ku dengan kesal pada ash, tapi dia tidak peduli sama sekali dan mulai menyerang ku lagi dan lagi.
sihir listrik, api, es, angin mulai meluncur satu demi satu yg membuat kebun belakang kastil menjadi hancur berantakan.
"kamu seperti kelinci..." teriak ash dengan kesal sambil terus menebas ku tanpa ampun.
"kamu wanita barbar.." balasku dengan kesal, lalu aku menggunakan teleportasi untuk muncul di belakang ash dan segera menendang pantatnya yg membuatnya terjatuh lalu berguling guling di salju.
lalu aku kembali muncul di sebelah Agatha.
"apa kamu baik baik saja" Agatha meraba raba tubuh ku dengan wajah cemas, tapi aku segera menghentikannya. "tidak apa apa... aku punya sihir regenerasi, jadi aku bisa pilih dengan cepat."
"kamu curang..." desah Agatha dan aku membalasnya dengan senyum lembut, lalu memberinya mantel bulu dari inventori dan mengenakannya di tubuh Agatha.
"jangan sampai kedinginan."
Agatha menunduk malu sambil menyandarkan tubuh nya di dada ku.
"ayo kita jalan jalan" Agatha memegang tanganku dengan erat untuk segera pergi dari sini.
"Robert sialan..." teriakan ash tiba tiba terdengar dan semua orang melihat ash yg bangkit dari tumpukan salju dengan expresi marah segera mengalihkan pandangannya ke arah ku.
"jangan lari, kita belum selesai." tapi tanah di bawah kaki ash tiba tiba berubah menjadi rawa berlumpur dan dia segera tenggelam ke dalam rawa tersebut.
"pikirkan untuk keluar dari sana dulu." aku menatap ash dengan tatapan menghina yg membuatnya semakin kesal.
"kamu curang, ayo bertarung secara jantan. jangan jadi pengecut."
"bukankah kamu betina, bagaimana kamu bisa bertarung secara jantan?"
"ha ha ha ha ha" semua orang tertawa mendengar kata kata ku yg membuat wajah ash semakin memerah karena marah.
tiba tiba energi kuning keemasan melonjak dari tubuh ash dan dia segera melompat keluar dari jeratan sihir rawa.
"sial dia berevolusi menjadi super Saiya" teriak ku dengan kesal.
"sepertinya ini tidak baik, dia akan mengamuk." Roland menatap semua orang. "semuanya segera pergi dari sini."
"Robert jangan lari...." teriakan ash segera bergema, tapi aku segera menggunakan sihir kayu untuk melilit tubuhnya.
tapi kayu yg melilit tubuhnya perlahan hancur sedikit demi sedikit.
melihat ini aku segera memeluk Agatha dan terbang menjauh.
"kembali kamu bajingan...." ash menebaskan gun blade nya kearah ku dan enegi petir segera menerjang ke arah ku.
tapi aku segera masuk ke dunia hitam putih bersama Agatha dan kabur ke tengah kota.
"sihir yg sangat nyaman"
"ini sihir Veronica."
"aku ingin makan ramen lagi"
"ayo kita cari tempat yg bagus."
"baiklah."
***
duduk di bangku kayu yg panjang dan di kelilingi oleh pohon yg lebat, bahkan salju tidak bisa jatuh ke tahan karena di tahan oleh dedaunan yg rapat.
kami berdua membuat api unggun dan menikmati mie ramen bersama.
saling memberi makan satu sama lain di temani oleh api unggun membuat suasana menjadi lebih romantis.
"apa riset mu berjalan lancar?"
"mudah...semua ada di buku yg kamu berikan, jadi kami semua tidak mengambil jalan memutar."
keheningan kembali terjadi dan hanya suara seruputan mie yg terdengar.
setelah kami menghabiskan mie ramen, Agatha mendekatkan diri nya pada ku dan menyandarkan kepalanya di bahu ku.
"setelah bulan iblis ini, aku akan menikah. apa kamu ingin bergabung bersama?"
setelah diam sesaat, Agatha menjawab dengan nada kesal.
"kamu pria serakah.."
"apa boleh buat."
"huh..." Agatha mencubit pinggang ku sebelum melanjutkan kata katanya. "seakan aku punya pilihan lain saja."
"ya kamu benar."
"ini salah mu"
"ya aku salah"
"bagus lah jika kamu sadar."
"jadi ayo menikah."
"baiklah." aku menyerahkan badge of word pada Agatha.
"apa ini" Agatha mengamati badge yg ada di tangannya dengan seksama.
"teteskan darah mu, ini adalah alat yg di gunakan untuk bisa masuk ke rumah mu"
Agatha dengan cepat melakukan apa yg aku katakan dan setelah proses selesai aku segera memberi tahu cara penggunaannya.
"kenapa kamu tidak lahir 400 tahun yg lalu"
"kita mungkin tidak akan bertemu saat itu"
"kenapa?"
"aku pasti akan sangat populer di kalangan petinggi federasi, di bandingkan dengan mereka kamu hanya remah remah kecil."
Agatha mengembungkan pipinya dengan kesal sebelum berteriak marah. "aku tarik kembali kata kata ku, aku tidak mau menikah dengan mu."
"oohhh benarkah?" aku mendorong Agatha agar berbaring di bangku kayu.
"apa mau mu... jangan lakukan hal hal aneh atau aku akan berteriak."
tapi perlahan aku menaiki tubuh nya dan tangan ku dengan lembut membelai paha Agatha sambil mengangkat rok panjangnya.
"benarkah... coba saja kalo kamu berani..."
tapi tangan ku sudah menyibak celana dalamnya dan perlahan memasukkan senjata ku ke dalam lubang vaginanya.
"Robert mmmm jangan mmmm orang lain akan melihat..."
tapi kedua kaki Agatha sudah menjepit pinggangku dengan erat dan wajahnya mulai memerah.
"tapi sepertinya kamu menginginkannya."
"Robert..." tangan Agatha yg awalnya mendorong dadaku mulai memeluk punggung ku sambil meremas pakaian ku. "ugghhh"
"pelan.. kamu terlalu dalam..."
"Robert... hmmmmfff... aaahhhh hah hah hah hah"
"mmmm" aku segera mencium bibir Agatha untuk menghentikan desahannya yg terlalu keras dan Agatha juga menikmati ciuman bibirku.
tangannya juga dengan panik melepaskan pakaian ku dan aku juga mulai melepas pakaiannya.
lalu aku memindahkan ciuman ku ke puting susunya yg membuat Agatha mengeram penuh kenikmatan sambil melengkungkan punggungnya.
tangannya dengan kuat meremas rambutku sambil menekan kepala ku kuat kuat.
"Robert... aku tidak tahan lagi...."
"Robert... hmmmmfff aaahhhhhhhhhh..."
***
tilly dan beberapa penyihir lainnya yg akan masuk ke taman yg di buat leaf tiba tiba berhenti karena mendengar teriakan wanita di depan mereka.
"Silvy"
"baik" Silvy segera melihat ke depan dengan mata tembus pandangnya dan seketika wajahnya memerah dan asap putih keluar dari kepalanya.
"aaahhhh" dengan panik dia menutup matanya sambil membalikan badannya.
"ada apa Silvy" tilly bertanya dengan cemas.
"jangan kesana" jawab Silvy dengan panik.
"apa yg terjadi."
"dia, pria mesum itu... sedang bersama nona Agatha dan..... itu itu sangat mesum.... jangan kesana... jauhi pria mesum itu...."
semua penyihir saling memandang untuk sesaat sebelum tersipu malu.
"apa mereka melakukan itu di dalam."
Silvy hanya mengangguk yg membuat semuanya semakin tersipu malu.
"Robert sialan..." geram ash sambil mengepalkan tangannya kuat kuat.
tapi saat itu leaf tiba tiba keluar dari batang pohon dengan wajah memerah dan mulai berlari ke arah kastil dengan panik mengabaikan semua orang.
hal ini membuat semua penyihir semakin yakin apa yg sedang terjadi di dalam sana.
"aku akan membunuh pria mesum ini" ash segera mengeluarkan gun blade nya tapi segera di hentikan oleh tilly.
"mereka melakukannya atas suka sama suka, tidak ada paksaan."
"tapi..."
"ingat kekuatan mu baru saja berevolusi, semua juga berkat pria itu dan dia masih kakak ipar ku."
"jadi apa yg harus kita lakukan" ash kembali meletakan pedang nya.
"mari kita kembali dan pura pura tidak melihat apa apa."
dan mereka pun segera kembali ke kastil dengan expresi menyesal sambil sesekali melihat ke belakang.
"aaahhh nona Agatha juga mesum." seru Silvy yg baru saja menoleh kebelakang.
"apa yg terjadi?" tanya tilly dengan penasaran.
"nona agatha.. dia sekarang ada di atas Robert... wajahnya sangat mesum....."
semua orang kembali saling memandang sebelum kembali tersipu malu.
"aku kembali dulu"
"aku juga.."
satu persatu mereka berlari ke kastil dengan cepat.
"maaf nona tilly... aku.. aku... kembali dulu.." dan Silvy juga ikut kabur.
hening....
hanya tinggal tilly, ash dan Andrea yg terdiam melihat semua orang yg kabur.