"tuan Robert bagaimana dengan ku?"
"aku juga?"
akhirnya hampir semua orang mengangkat tangan mereka, jadi aku hanya bisa menjelaskan secara singkat.
"intinya kalian harus memahami diri kalian sendiri, apa kemampuan kalian dan setelah itu fokus pada ilmu yg berkaitan dengan kemampuan kalian."
"...." mereka semua mendengarkan dengan serius.
"misalnya Lily yg mampu menghasilkan micro organisme yg dapat memakan semua bakteri pembusuk pada makanan. jadi Lily harus fokus pada ilmu micro organisme."
"lalu misteri moon ada pada magnet, maka kamu harus fokus pada teori teori magnet, sifat magnet, fungsi magnet dan segala hal yg berkaitan dengan semua itu"
"jadi mintalah bimbingan Roland untuk itu, aku hanya bisa membimbing kalian ke arah sihir tempur yg akan berbahaya bagi kalian."
"apa sihir magnet juga bisa di gunakan untuk bertempur." misteri moon dengan ragu ragu mengajukan pertanyaan sambil menundukkan kepalanya.
"lihat ini" aku mengeluarkan sebuah koin dan meletakkannya di telapak tangan ku.
percikan listrik biru mulai menyambar dari tangan ku yg terus mengalir ke arah koin.
koin mulai melayang di telapak tangan ku, lalu aku mengarahkannya 60° ke atas langit.
setelah itu tangan ku mulai membetuk pistol dengan koin yg masih mengambang di depan jari telunjuk ku.
dengan cepat koin mulai bercahaya dan berputar semakin cepat.
"bom" dengan gaya menembak pistol, koin yg ada di ujung jari ku tertembak ke langit dan menciptakan riak energi yg menyapu semua orang.
koin meluncur seperti tembakan laser yg membuat awan putih di atas langit memiliki lubang yg sangat besar.
melihat ini semua orang menelan ludah mereka dan kembali menatap ku lalu ke arah misteri moon dengan expresi ngeri.
"fokuslah pada pengembangan untuk menciptakan hal hal yg berguna, bukan sihir penghancur seperti yg aku lakukan tadi" aku menggosok kepala misteri moon yg membuatnya tersipu malu.
"baiklah tuan Robert."
aku memberi anggukan ringan pada misteri moon, lalu menatap semua orang "kalian lanjutkan, aku akan pergi ke dermaga. he he he aku sudah tidak sabar untuk berkeliling kota."
"aku akan mengantar mu" Agatha langsung mengajukan diri.
"aku juga" dan leaf
"tidak masalah" lalu aku menatap Roland dan menganggukkan kepala ku yg di balas dengan anggukan ringan dari nya.
***
di dermaga kota perbatasan.
"perahu apa ini, di mana layarnya?" Margaret mengamati valkyre ship dengan hati hati, tapi masih belum mendapat jawaban.
"mungkin kedua sayap itu berguna sebagai layar." sela Agatha sambil menunjuk kedua sayap yg ada di setiap sisi kapal.
"tidak mungkin" jawab Margaret dengan tegas, tapi Roland dari tadi sudah memicingkan matanya melihat ke arah ekor kapal.
"kamu menggunakan baling baling sebagai pendorong."
aku langsung memberi Roland acungan jempol. "aku menggunakan mesin pesawat terbang untuk itu"
"kamu gila.." teriak Roland dengan expresi penuh kejutan. "bukankah itu terlalu berlebihan"
"tenang saja, aku sudah mengaturnya agar kecepatan bisa di sesuaikan ke tingkat terendah."
"terserah.." Roland kembali menepuk dahinya dengan expresi gelap.
"kalo begitu aku pergi dulu" saat itu aku melompat ke atas kapal dan berdiri di depan kemudi kapal.
"apa kamu baik baik saja sendirian" Agatha kembali menunjukan expresi cemasnya.
"siapa bilang aku sendirian." jawab ku dengan santai.
"karena aku selalu bersamanya" saat itu Veronica segera muncul di depan ku, lalu memeluk leherku dan mencium bibirku dengan mesra sebelum melirik Agatha dengan senyum main main.
"kalian..." Agatha menatap kami dengan jengkel, lalu menghentakkan kakinya dengan kesal. "pergi... jangan kembali lagi..."
"jangan cemburu nona Agatha, kamu bisa menjadi yg ke tiga jika kamu mau." Veronica kembali menggoda Agatha dengan senyum main main yg membuat Agatha semakin kesal.
"aku tidak akan menjadi selir pria bajingan ini"
"tapi leaf sepertinya tidak masalah." mereka langsung menatap leaf yg wajahnya sudah memerah.
"aku... aku.... itu...." leaf benar benar panik dan tidak tahu harus berkata apa, jadi aku segera menyelamatkannya.
"ehem.. aku akan segera berangkat, sampai jumpa semuanya."
"tuan Robert tolong hati hati." leaf dengan cepat menjawab di ikuti oleh Margaret. "hati hati, jangan lupa kerja sama kita."
"semoga kamu menemukan banyak penyihir" tambah Roland.
aku hanya melambaikan tangan ku sebagai jawaban dan segera memasukan kristal ajaib kualitas sedang ke tengah gagak kemudi.
seketika perahu mulai bergetar untuk sesaat yg menandakan mesin sudah mulai di hidupkan.
"mekanisme sihir...." seru Agatha dengan takjub. "dimana kamu mendapatkan kristal sebesar itu"
tapi aku hanya melemparkannya sebuah kotak kayu dan Agatha dengan panik menangkapnya. setelah membuka kotak itu mata Agatha langsung melebar penuh kejutan.
"ini..." ada ratusan kristal listrik kualitas rendah, ratusan kristal terbang dengan kualitas rendah dan ratusan kristal ajaib polos kualitas rendah.
"jaga diri mu Agatha." lalu perahu ku mulai melaju secara perlahan meninggalkan dermaga.
"kamu harus kembali... kamu berhutang penjelasan pada ku... pokoknya kamu harus kembali dengan selamat..." dan teriakan Agatha terdengar dari belakang dan aku hanya memberi kan lambaian tangan sebagai balasan.
"kemana tujuan kita sayang ku" Veronica menyandarkan kepalanya di bahuku sambil memeluk pinggang ku dengan erat.
"kita pergi ke kota raja graycastile setelah itu ke kerajaan down, wolfheart dan terakhir ever winter."
"mm"
kami berdua saling menatap sebelum berciuman dengan penuh nafsu.
**
setelah jauh dari kota perbatasan, aku mengaktifkan mode terbang dan segera meluncur ke kota raja.
hanya butuh beberapa jam untuk sampai di perairan dekat kota raja dan kami segera mendarat dengan mulus lalu menuju ke pelabuhan kota raja.
memasuki pelabuhan, Veronica langsung masuk ke mode tak terlihat dan kami berdua segera masuk ke dalam kota raja.
"sepertinya ada yg menarik di sana." Veronica berbisik di telinga ku dan aku mengarahkan perhatian ku pada kerumunan yg ada di dekat alun alun kota.
"mari kita lihat." kami berdua bergegas ke kerumunan yg ada di alun alun.
ternyata di sana ada sekelompok orang yg sedang membuka panggung untuk bernyanyi dan orang orang di sini berkumpul untuk menyaksikan pertunjukan mereka.