melihat dari depan ternyata kelompok orang ini sedang melakukan akrobatik di iringi dengan nyanyian seorang wanita cantik.
"pertunjukan yg bagus" aku bertepuk tangan menunjukan apresiasi ku.
"jarang kamu memuji" Veronica mulai berbisik di telinga ku.
"aku belum pernah melihat hiburan lain di dunia ini."
"apa aku bukan hiburan." Veronica memeluk ku dari belakang sambil memberikan bisikan menggoda.
"kamu adalah cinta ku dan kebahagian ku, bukan hanya sekedar hiburan."
pelukan Veronica menjadi semakin erat. "berjanjilah bahwa kita tidak akan pernah berpisah."
"tentu saja." aku menggenggam tangan Veronica yg ada di perutku dan dia menyandarkan kepalnya di punggung.
kami berdua tenggelam dalam momen romansa cinta yg sangat romantis sampai suara teriakan pria menyadarkan kami.
"semuanya menyingkir..." beberapa pria dengan baju besi membelah kerumunan dan mulai mengelilingi para akrobatik ini.
"prajurit ini sepertinya ingin melakukan sesuatu yg jahat." aku menepuk tangan Veronica. "ini adalah kota raja, jika kita gegabah semua prajurit akan mengepung kita."
"jangan takut, sihir kita tidak terpengaruh oleh batu penghukum dewa."
"apa kita akan menjadi pahlawan"
"tidak.." aku menggelengkan kepala ku. "kita akan menjadi iblis pencabut nyawa.
"menarik.."
"he he he he" kami berdua tertawa bersama sebelum aku maju mendekati para kesatria itu.
terlihat salah satu kesatria menjambak rambut wanita dalam tim akrobat itu.
"lepaskan istri ku.." teriak salah satu anggota tim mereka dan kesatria itu menatap pria itu dengan sarkasme. "raja Timothy memerintahkan kami untuk memburu semua penyihir yg ada di kota ini dan aku curiga bahwa istrimu adalah seorang penyihir."
"tidak istriku bukan seorang penyihir" pria itu mulai meneteskan air mata sambil memohon belas kasihan.
"kami harus menyelidiki istrimu terlebih dahulu."
"tidak.." prajurit itu mulai menyeret wanita itu dengan paksa.
"tolong aku bukan penyihir." wanita itu juga mulai menangis saat di seret oleh prajurit itu.
dan saat itulah seorang pria tampan mendekati prajurit tersebut. "hei bung.. jangan menuduh tanpa bukti yg jelas."
"siapa kamu berani menentang perintah raja?"
aku segera mengarahkan pistol ku ke kepalanya. "raja mu bukan raja ku dan aku tidak butuh raja untuk hidup di dunia ini"
"dor" dan kepala prajurit itu langsung hancur seperti semangka.
hening....
semua orang terdiam sampai tubuh prajurit itu jatuh ketanah.
lalu aku mengarahkan kedua pistol ku pada puluhan prajurit yg masih terdiam.
"aku yakin raja mu tidak akan bisa menyelamatkan nyawa kalian."
"dor dor dor" kepala setiap prajurit mulai meledak satu persatu dan mereka mulai berlarian dengan panik.
"tidak....."
"aacckk"
"selamatkan aku...."
puluhan mayat prajurit berbaju besi tanpa kepala mula tergeletak di alun alun kota.
dan beberapa prajurit yg masih selamat segera bersujud dengan tubuh gemetar.
"tuan... ampuni kami... kami hanya mengikuti perintah..."
tapi aku segera menginjak kepala prajurit tersebut. "aku melihat senyum bahagia mu saat melakukan penindasan, aku bahkan belum pernah melihat penyihir melakukan kejahatan seperti kalian."
aku mengangkat kaki ku dan menginjaknya kepala prajurit itu dengan keras hingga kepala nya hancur berkeping keping.
semua warga di sekitar yg menyaksikan semua ini juga menunjukan expresi ketakutan.
"ha ha ha ha" aku mulai tertawa liar sambil menatap langit dan mulai berkata dengan nada sombong menggunakan sihir suara agar suaraku bergema ke seluruh kota raja.
"kalian bilang penyihir adalah iblis.." suara menyeramkan yg membuat bulu kuduk merinding mulai bergema ke seluruh area.
"kalian hanya mahluk bodoh yg mudah tertipu oleh gereja dan raja bodoh Timothy"
"sebentar lagi kalian akan melihat kengerian iblis yg sebenarnya."
"ha ha ha ha ha ha"
"dor dor dor dor." aku langsung membunuh prajurit yg bersujud di depan ku.
"serang iblis jahat itu" saat itu ratusan prajurit penunggang kuda bergegas ke arah ku sambil mengacung kan pedangnya.
tapi aku segera mengeluarkan getling gun dari inventori dan mulai menembak prajurit tersebut.
ratusan peluru perdetik mulai menghujani para prajurit berkuda kuda dan membuat mereka hancur berkeping keping.
"aacckkk"
"iblis sialan.."
"tangan ku..."
hanya dalam beberapa menit dan alun alun kota sudah di penuhi oleh darah mereka dan anggota tubuh yg berceceran.
"apa hanya ini...." suara mengejek ku mulai terdengar.
"dimana gereja...."
"kirim semua pasukan kalian... bila perlu kirim dewa kalian untuk datang kesini..."
"ha ha ha ha ha..."
"biar iblis ini lihat seperti apa kehebatan dewa kalian yg membuat kalian begitu sombong."
saat itu sekelompok orang berpakaian putih tiba dengan beberapa prajurit di belakang mereka.
"beraninya kamu menghina gereja.."
tapi aku segera mengeluarkan peluncur roket lalu menembakan roket tersebut ke arah mereka.
mereka hanya bisa membatu saat melihat roket yg meluncur ke arah mereka dengan cepat dan "booommm" ledakan dahsyat yg memekakkan telinga terjadi saat roket menghantam mereka.
potongan potongan tubuh hangus mulai bertebaran di mana -mana dan api mulai membakar area sekita yg menambah suasana mengerikan.
"Gereja mu bermulut besar, ha ha ha ha ha" dan tawa menyeramkan ku mulai terdengar
saat itu ratusan prajurit dengan pedang dan panah mulai berdatangan dari segala arah membentuk operasi pengepungan.
"ha ha ha bagus bagus, ini terlihat lebih menarik."
"kami akan memusnahkan mu iblis jahat" teriak pemimpin masukan, tapi "dor" kepala pemimpin pasukan langsung meledak seperti semangka yg membuat pasukan lainnya bergidik ketakutan.
"jangan takut, kita memiliki jumlah yg banyak. siapkan panah kalian dan tembak ke arahnya." seru pemimpin pasukan lainnya tapi "dor" kepalanya juga hancur seperti semangka sama seperti pemimpin sebelumnya.
"jangan takut, cepat tembak panah kalian" dan "dor" kepalanya juga meledak seperti semangka.
"ha ha ha ha ha ha" tawa iblis yg menyeramkan kembali terdengar.
tetap saja prajurit pemanah menembakan panah mereka ke arah ku dan ratusan hujan panah mulai menerjang ke arah ku.
tapi saat panah berada 10 meter di depan ku, panah tersebut mengubah arahnya dan tertancap ke tanah.
"ha ha ha ha ha apa ini... mainan anak kecil" suara mengejek ku mulai terdengar kembali yg membuat beberapa prajurit menjatuhkan busur mereka dengan expresi ketakutan.
"ini mainan yg sebenarnya" aku kembali mengeluarkan gatling gun dan mulai menghujani mereka dengan ratusan peluru per detik.
"aku juga." saat itu Veronica juga muncul di sebelahku sambil memegang dua sub mechine gun di kedua tangannya dan mulai menembak ke sisi lainnya.
"jangan takut, serang bersamaan."
mereka segera menerjang kami berdua di bahwa hujan peluru tanpa rasa takut, tapi sayangnya tumbuhan hijau tiba tiba muncul dari tanah dan menghambat pergerakan mereka.
"tidak..."
"penyihir iblis...."
"aacckkkk"
segala jenis kutukan mulai terdengar sebelum kematian para prajurit kerajaan.
"ha ha ha ha ha ha ha" dan tawa jahat pria dan wanita bergema di alun alun.
tim akrobat yg ada di dekat kami hanya bisa duduk di tanah dengan expresi termenung tanpa bisa berkata kata.
pria yg tadi menangis hanya bisa memeluk istrinya sambil menatap ke gilaan yg kami berdua lakukan.
selongsong peluru bertaburan di mana mana seperti pasir.
alun alun sekarang benar benar terlihat seperti sungai darah.
hanya area di sekitar kami saja yg bebas dari darah.
untungnya semua warga biasa sudah melarikan diri saat pasukan gereja tiba.
setelah sepuluh menit lebih, suasana kembali sunyi dan kami berdua segera menyimpan senjata ke inventori.
"sudah" tanya Veronica.
"ya"
"lemah" Veronica segera mengaitkan tangannya di leherku dan tangan ku segera meremas pantat mulus di balik rok mini nya yg membuat pipinya sedikit memerah.
lalu kami berdua berciuman selama beberapa menit.
pria dan wanita berciuman di antara genangan darah dan mayat merupakan pemandangan yg luar biasa.