10 orang mengelilingi meja makan yg terdiri dari 9 wanita dan 1 pria untuk menikmati makanan yg ada di meja.
"pantas saja ada dua suara wanita yg berbeda, ternyata Veronica kecil ikut bergabung." ibu ku memberi senyum main main pada Veronica yg membuatnya menunduk malu.
"bibi Sofia, salahkan Robert yg terlalu kasar."
"tapi bibi dengar ada yg berteriak jangan berhenti."
"bibi itu suara Wendi." Veronica membantah dengan panik tapi Wendi segera menatap tajam ke arah Veronica dan ibu ku. "ibu, Veronica, jangan bicarakan masalah seperti itu di meja makan, lihat ke enam anak ini wajahnya sudah memerah."
Emma, Shasa dan yg lainnya hanya menunduk malu sambil menikmati makanannya tanpa mengatakan apapun.
melihat ini ibuku dan Veronica saling memandang untuk sesaat sebelum tertawa kecil.
"setalah aku membawa semua penyihir itu ke tempat Roland, aku akan kembali kepada mu."
"baiklah, setelah musim dingin kita akan pergi ke berbagai kota untuk menyelamatkan para penyihir dan janda janda yg terlantar."
"untuk apa kamu membawa janda" ibuku, Veronika dan Wendi berkata secara bersamaan.
"kita perlu banyak orang untuk mengelola tempat ini dan benda besar yg ada di luar."
"..."
"kita perlu pasukan dan orang untuk mengoperasikan benda itu."
"kenapa hanya wanita?"
aku melirik Veronica untuk sesaat sebelum menjawab. "aku tidak mau ada pria selain aku"
hening.....
ibuku, Wendi dan Veronica menatap ku dengan takjub. "pria serakah." gumam mereka secara bersamaan dan aku hanya mengangguk ringan.
"apa item yg di pesan Roland sudah di ambil?" aku langsung mengubah topik pembicaraan dan bertanya pada Wendi.
"seperti dugaan mu, selain bahan makanan dia memesan beberapa mineral untuk pembuatan bubuk misiu."
"apa itu bubuk misiu?" Veronica menatap ku dengan expresi penasaran.
"itu bubuk yg ada di dalam peluru senjata mu, tapi milik mu berada di tingkat yg lebih tinggi."
"jadi seperti itu, maka Roland akan membuat senjata yg sama seperti ku dan memberikannya pada prajuritnya."
aku mengangguk ringan. "tapi tidak sama seperti mu, senjata mu bisa di bilang versi terbaik dari hand gun. perlu beberapa tahap pengembangan yg di perlukan bagi Roland untuk bisa membuat senjata seperti mu."
"..."
"bahkan jika dia sampai di tahap ini, dia tidak akan bisa meniru senjata mu. aku membuatnya khusus untuk mu dan hanya untuk mu."
"seperti itu.." Veronica membelai jaket tempatnya menyimpan senjata, lalu melirikku dengan mata lembut yg penuh cinta.
"jangan... tenaga ku sudah habis tadi malam untuk membuat kalian berdua bahagia."
seketika Veronica menjadi kesal. "bibi lihat sendiri..."
"panggil ibu..." tapi ibuku segera memotong perkataan Veronica yg membuatnya terdiam sesaat sebelum melanjutkan keluhannya.
"Bu... dia mesum...."
"apa kamu tidak menyukainya?"
Veronica langsung terdiam mendengar jawaban ibu ku dan dia langsung memalingkan wajahnya yg memerah.
"apa ada cara lebih mudah untuk keluar masuk dunia ini tanpa batuan mu." Wendi segera memecah suasana canggung dengan mengajukan pertanyaan yg juga merupakan topik yg ingin aku bahas.
"ya" aku memberi anggukan ringan pada Wendi. "aku bisa memberi mu sebagian otoritas ku seperti menggunakan sistem inventori dan masuk ke dunia mandiri ini."
ini adalah sesuatu yg di berikan oleh sistem saat level dunia mandiri mencapai level 32 akibat melakukan penyesuaian pada sihir Veronica.
selain peluasan tanah, aku juga mendapat kemampuan Veronica dan sebuah tongkat indah yg bernama staf of word.
[staf of word]
[tongkat yg mewakili dunia.
- dapat berubah bentuk sesuka hati menjadi senjata, perhiasan atau benda lainnya.
- mampu membuka portal untuk masuk ke dunia mandiri di sekitar pemilik dunia mandiri.
- mampu menggunakan inventori dunia mandiri.
- mampu menghasilkan 3 badge of word setiap tahun
- dapat memantau area di sekitar badge of word dengan radius 50 meter.
- dapat membuka portal yg terhubung dengan dunia mandiri atau area di sekitar badge of word lainnya dalam radius 10 meter dari badge of word
- dapat mengirimkan barang barang dari inventori dunia mandiri ke inventory pemilik badge of word dan mengambil barang barang yg ada di inventory pemilik badge of word ke dalam inventori milik dunia mandiri.
- dapat melakukan komunikasi dengan pemegang badge of word.
- dapat secara paksa membawa kembali badge of word bersama dengan pemiliknya.]
[badge of word]
[Bros yg merupakan lambang dunia
- pemegang badge of word akan memiliki inventori mandiri.
- pemegang badge of word dapat melakukan komunikasi dengan pemegang badge of word lainnya dan pemegang staf of word.
- pemegang badge of word dapat masuk ke dunia mandiri dan meninggalkan badge of word di lokasinya sebagi suar untuk kembali ke lokasi tersebut.
- badge of word bersifat permanen dan perlu melakukan ikatan darah.
setelah menjelaskan semua itu, aku segera meletakan tongkat indah yg bertahtakan permata biru di atas meja.
"jika seperti itu semuanya kan menjadi lebih mudah, tapi siapa yg akan memegang staf of word."
"tentu saja ibu ku" aku tanpa ragu ragu menjawab pertanyaannya Wendi yg membuat semua orang tersenyum.
"he he he kamu tidak ingin pilih kasih, jadi kamu melemparkannya pada ibu mu." ibu ku tertawa kecil sambil tersenyum pada ku dan perlahan mengambil staf of word yg ada di atas meja.
"bukan kah kewajiban ibu mertua untuk menjaga menantu mereka." aku peletakan badge of word di depan meja Veronica dan Wendi.
mereka berdua segera mengamati Bros berbentuk pohon beringin yg indah itu dengan seksama.
"bagaimana cara menggunakannya." Veronica bertanya sambil memperhatikan setiap sudut Bros itu.
"teteskan darah mu di atasnya." mereka berdua menatapku sesaat sebelum menusuk ujung jari mereka dengan jarum yg aku berikan.
seketika Bros di tangan mereka bercahaya untuk sesaat sebelum masuk ke punggung tangan mereka.
lalu mereka berdua menutup mata secara bersamaan seakan sedang menerima informasi dari Bros tersebut.
setelah beberapa saat mereka mulai membuka mata mereka dan mulai mencoba kemampuan mereka.
pertama mereka mengeluarkan Bros tersebut dari punggung tangan mereka.
lalu mulai memasukkan benda benda di atas meja ke dalam inventori dan mengeluarkannya.
"kapan kamu akan menikah?" tanya ibu ku saat Veronica dan Wendi sedang asik bermain dengan mainan barunya yg langsung menarik perhatian mereka berdua.
"tahun depan di kota perbatasan." ibu ku langsung mengangguk setuju.
"baguslah, jangan buat mereka menunggu lama."
"tenang Bu, aku sudah merencanakan semua nya."
ibu ku segera menatap Veronica dan Wendi. "apa kalian dengar, ibu akan menjamin bahwa anak ini tidak akan lari dari tanggung jawab."
"terima kasih Bu" Veronica dan Wendi berkata secara bersamaan sambil bergegas memeluk ibu ku.
melihat ini aku hanya menggelengkan kepala ku lalu menatap ke enam bocah wanita berumur 14 tahun yg dari tadi asik menonton pertunjukan.
"apa yg kalian pikirkan?"
"itu... tuan Robert sangat mesum" Emma berkata dengan ragu ragu.
mendengar perkataan Emma anak anak yg lain mulai saling menatap sebelum menganggukkan kepala mereka secara bersamaan.
"apa tuan Robert juga akan menikahi kami?"
"berapa umur mu, tunggu sampai dada mu sebesar Veronica atau Wendi baru bertanya pada ku." jawab ku sambil menatap mereka dengan kesal.
tapi mereka kembali saling menatap sambil meremas remas dada mereka.
"tuan Robert memang mesum" kata mereka semua secara bersamaan dengan nada tinggi yg membuatku sedikit terkejut.
"apa ini yg kakak Wendi ajarkan."
"ya.. kakak Wendi berkata jangan pernah berada di tempat yg sepi bersama tuan Robert"
lalu aku menatap Wendi dan dia segera memalingkan wajahnya yg membuat ibuku dan Veronica tertawa.
***