"tok tok tok" seseorang sedang menggedor pintu rumah ku saat aku keluar dari dunia mandiri.
saat aku membuka pintu, terlihat wanita cantik dengan rambut pirang sedang melipat kedua tangannya di dada dan menatapku ku dengan kesal.
"kenapa begitu lama membuka pintu, kamu seharusnya tahu jika hari ini aku akan datang mengambil persediaan."
"tenang nona Margaret, semua barang sudah ada di gudang kamu tinggal mengeceknya dulu."
"aku sudah melakukannya" Margaret masuk tanpa menoleh ke arah ku dan duduk di sofa ruang tamu.
aku hanya bisa menggelengkan kepala dengan sikap Margaret dan segera menemaninya di ruang tamu.
"lalu apa lagi"
"tentu saja membayar, apa kamu akan memberiku barang gratis." Margaret menyerahkan kertas catatan tentang berapa banyak koin emas yg akan dia bayar.
aku mengambil catatan itu dan meliriknya sebentar sebelum menganggukkan ringan. "lalu mana koin emasnya."
Margaret menatapku dengan mata lebar. "apa kamu tidak akan membacanya dulu."
"bayar saja dengan cepat, aku akan segera pergi"
"kemana kamu akan pergi, bagaimana dengan kelanjutan bisnis kita."
"..." tapi sebelum aku bisa menjawab, Margaret kembali mengoceh.
"kamu tidak tahu barang mu sangat sangat dan sangat di minati, minuman keras mu paling di cari di Fjord, sabun mandi juga sangat berharga bagi pelaut Fjord untuk menghilangkan bau amis mereka, parfum yg jauh lebih murah dari yg dijual asosiasi alkemis, apa kamu ingin aku di bunuh oleh langganan ku."
"..."
"jika kamu pergi, katakan saja di mana kamu mendapatkan produk ini"
"tenang dulu.. kita masih tetap akan berbisnis, tapi dengan cara lain."
Margaret langsung memicingkan matanya. "jangan bilang kamu menyukaiku dan menggunakan cara ini agar aku mau menerima mu"
"pfffttt, ha ha ha ha ha " aku tidak bisa menahan tawa dengan pikiran Margaret, walaupun cantik dengan dada yg montok tapi aku benar benar tidak ada pikiran menjalin hubungan seperti itu dengan Margaret.
karena aku tahu bahwa Margaret sudah mencintai thunder sang penjelajah legendaris.
"dari mana datangnya pikiran kotor mu itu nona Margaret, aku tidak akan membuang buang uang hanya untuk melakukan hal seperti itu pada mu"
"..."
"dunia ini tidak kekurangan wanita cantik dan masih banyak janda terlantar yg bisa aku poles menjadi kecantikan sekelas ratu jika aku menginginkannya, apa kamu pikir hanya kecantikan bisa membuatku hati ku bergetar."
"kamu..." Margaret menunjukku dengan kesal. "arrgghh terserah, katakan cara seperti apa yg kamu inginkan."
"kalo begitu menikahlah dengan ku"
hening...
Margaret langsung membatu tidak bisa berkata apa apa.
"pffftt ha ha ha ha ha" aku kembali tertawa melihat reaksi Margaret yg membeku seketika.
"kamu bajingan." dengan tampilan ganas Margaret segera menerkam ku dan menarik kerah baju ku.
"jika kamu bercanda lagi, aku benar benar akan mengikat mu dan memaksamu untuk memberi tahu asal produk mu ini."
"ok ok, tolong jauhkan sedikit wajah mu. aku tidak ingin ciuman pertama ku di ambil oleh Tante Tante seperti mu."
"kamu..." wajah Margaret semakin memerah karena marah, tapi setelah beberapa saat dia mulai tenang dan melepaskan kerah baju ku.
"baiklah tuan Robert" Margaret dengan lembut menyapu pundak ku dengan tangannya. "mari kita kembali ke bisnis."
"aku ingin berkeliling kota untuk mencari tempat yg bagus untuk menetap, jadi untuk beberapa bulan mungkin tidak akan ada transaksi sampai aku mendapatkan lokasi yg bagus."
"sebaiknya kamu lakukan dengan cepat, musim dingin akan segera tiba dan aku dengar desas desus bahwa raja graycastle sedang memberikan ujian naik tahta pada anak anaknya. kemungkinan besar akan ada kekacauan di mana mana, kamu harus hati hati."
"baiklah, jadi capat bawa koin emas mu karena aku akan segera pergi dari sini."
"setidaknya beri tamu mu makanan atau minuman dulu."
aku hanya bisa menggelengkan kepala ku. "aku tahu kamu hanya ingin pizza buatan ku"
"tidak.." Margaret membantah dengan tegas. "aku ingin pizza, minuman cola dan kue penutup. ingat beri banyak keju pada pizza-nya, aku juga ingin sebotol saus pedas."
melihat senyum polos Margaret, aku hanya bisa menghela nafas tak berdaya.
lalu aku pura pura ke dapur dan mengeluarkan semua makanan dari inventory ku, lalu membawanya kembali ke ruang tamu.
"begitu cepat."
"aku sudah menyiapkannya dari tadi karena aku tahu kamu akan datang."
Margaret tertegun sejenak sebelum senyum nya semakin melebar.
"aku tahu kamu pasti tertarik pada ku"
"kamu terlalu percaya diri, makan lah dengan cepat." aku mendesak Margaret dengan nada kesal, tapi dia sudah tidak peduli lagi dan fokus pada makanannya.
butuh beberapa jam untuk mengusir Margaret dan mendapatkan koin emas darinya.
tapi saat aku akan bersiap keluar, beberapa penjaga dengan pakaian besi menghadang di depan pintu.
'sial, ini pasti ulah Gracia.' kutuk ku dalam hati dan prajurit itu juga segera membenarkan kutukan ku.
"tuan Robert, putri Gracia ingin bertemu dengan mu"
"baiklah, tidak perlu sampai membawa banyak orang."
"kami hanya mengikuti perintah."
"ok ok, pimpin jalan."
aku hanya bisa pasrah mengikuti mereka untuk menemui putri Gracia.
dan setelah beberapa saat, aku akhirnya melihat putri Gracia yg duduk di sebuah kursi layaknya seorang raja yg sombong dengan pengawal setianya.
"ada apa putri Gracia?"
sikap santai ku langsung membuat pengawal di sebelah putri Gracia menjadi marah.
"kelas rendah seperti mu berani tidak sopan di depan ratu Gracia, cepat bersujud."
"putri Gracia belum bicara, kenapa kamu berani mendahuluinya. merasa keputusan mu paling benar dan melakukan sesuka hati mu hanya karena kamu dekat dengan putri." aku menggelengkan kepala ku dengan penuh penyesalan. "penjilat handal, hanya bisa menggonggong, kamu benar benar terlihat seperti seekor anjing dari pada kesatria."
"beraninya kamu..." pengawal Gracia bersiap untuk menyerang ku tapi segera Gracia menghentikannya.
"cukup.."
"ratu ku..."
"aku bilang cukup.." Gracia memberi tatapan tajam pada pengawalnya.
akhirnya pengawal itu hanya bisa mengikuti perintah Gracia dan aku hanya bisa menggelengkan kepala ku. "benar benar tidak taat, sebaiknya putri Gracia memberinya sedikit latihan. jangan sampai anjingmu berbalik menggigit mu di saat saat kritis."
"ini urusan ku, kamu tidak perlu ikut campur." aku hanya bisa mengangkat bahu ku.
"lalu apa tujuan mu memanggil ku."
masih dengan tatapan tegas nya dia mulai berkata. "produk yg kamu pasarkan sangat di minati dan harganya terbilang sangat murah untuk barang mewah seperti itu."
"ayolah... langsung ke intinya."
Gracia sedikit tersenyum. "katakan di mana kamu mendapatkan produk ini."
"jika tidak, apa kamu ingin memaksa ku"
"..."
melihat Gracia hanya diam, aku menatapnya dengan serius. "Gracia Wimbledon.. hanya ada kita bertiga di sini. saat kamu berteriak memanggil kesatria mu, aku yakin kepala mu sudah jatuh di lantai bersama dengan pengawal mu itu."
"lancang...." penjaga itu menarik pedangnya dan bergegas ke arah ku sambil menebaskan pedangnya secara vertikal.
tapi di mata ku gerakannya sangat lambat dan dengan santai aku memutar tubuhku 90° ke kanan untuk menghindari pedang tersebut.
melihat bahwa pedangnya sudah melewati tubuhku, aku segera memberi tendangan balik di bagian perutnya yg membuat nya terpental dan pingsan di bawah kaki Gracia.
aku menginjak gagang pedang yg ada di lantai hingga terpental ke atas, lalu menendangnya tepat di bagian tumpul gagang yg membuat pedang itu melesat sangat cepat ke arah Gracia dan tertancap tepat di sandaran kursi sebelah kepala Gracia.
garis kecil darah mulai muncul di daun telinga Gracia yg menandakan pedang itu berhasil menggores telinganya.
"anggap sebagai rasa terima kasih ku karena sudah lama tinggal di sini" lalu perlahan aku menuju pintu keluar.
"jadi lah pengawal pribadi ku, aku akan memberikan apa pun yg kamu inginkan." Gracia segera tersadar dan langsung mengajukan penawaran pada ku.
saat itu aku berhenti dan menoleh Gracia. "jangan gegabah, jangan serakah, jangan ikut dalam arus konspirasi, aku berharap bisa melihat mu lagi suatu hari nanti."
"tunggu... apa maksud mu"
tapi sayangnya setelah bertingkah sok keren, aku dengan cepat pergi dari sana.