di rumah sakit khusus Hawai.
"jingso.." dilan perlahan membuka matanya dengan sudah payah. walaupun tubuhnya lebih kurus dari sebelumnya, tapi kondisinya terlihat baik.
menurut laporan perawat, dilan mengalami overdosis narkoba dan saat sedang kambuh dia akan kejang kejang selama beberapa jam dan pingsan.
saat kami tiba, dilan sudah dalam keadaan pingsan dan aku segera menyembuhkannya serta memulihkan ingatannya.
"kamu sangat mengenaskan."
"apa boleh buat, bagaimana dengan Seol..?"
"baik dan dia semakin terkenal."
"aaahhhh sudah kuduga."
"tapi aku lebih terkenal.."
"aku tidak akan terkejut."
"ha ha ha ha ha ha.." kami berdua tertawa bersama, lalu dilan melihat ke arah phi sora dengan expresi penasaran.
"apa kalian berdua bersama."
"mungkin"
"apa maksud mu mungkin, kamu lupa apa yg kita lakukan tadi." phi sora menatap ku dengan kesal sambil memberiku kepalan tangan.
"ok ok aku hanya bercanda."
"jangan main main, berani meninggalkan ku dan aku akan mengejar mu ke ujung dunia."
"ehem..." dilan memberi batuk ringan sambil perlahan bangkit dari tempat tidurnya.
"jadi apa semuanya sudah siap."
aku mengangguk ringan, lalu memberi undangan party black star pada dilan.
senyum lebar langsung muncul dari wajah dilan saat melihat layar pemberitahuan yg muncul di depannya.
"sepertinya semuanya akan semakin menarik, aku tidak sabar melihat perubahan apa yg akan kamu bawa."
"bukan aku, tapi kita"
"ha ha ha ha" kami berdua memang melakukan kesepakatan saat aku akan menyelamatkannya.
saat itu dilan masih dalam keadaan utuh tidak seperti cerita aslinya yg tubuhnya di potong potong.
tapi aku segera menjelaskan pada nya jika aku menyelamatkan dilan, maka perkembangan Seol mungkin sedikit terhambat.
lalu aku menjelaskan rencana ku untuk membuat sebuah kerajaan dan memintanya untuk menjadi salah satu pemimpin pasukan ku.
tentu saja dilan harus mati terlebih dahulu dan di bangkitkan setelah semua persiapan selesai.
"persiapkan diri mu dulu, aku akan membawamu nanti malam."
"baiklah."
setelah menyelesaikan urusan dengan dilan, aku segera pergi ke pantai dan menikmati pemandangan pantai sambil berbaring di kursi malas.
"apa kita tidak akan bermain." phi sora dengan pakaian renang yg seksi perlahan duduk di sebelah ku sambil meyerahkan minuman yg sudah dia minum.
setelah mencicipi minumannya aku segera menjawab. "tidak ada yg menarik, bagaimana jika kita menyelam."
"tidak ada penyewaan alat selam di sekitar sini."
"tidak perlu, pegang saja tangan ku."
*
di kedalaman laut, kami berdua menyelam dengan bantuan sihir yg membuat sebuah pelindung disekitar kami.
seperti terbang di udara, kamu berkeliling dasar lautan sambil berpegangan tangan.
"sayang.. ini sangat menyenangkan."
"ya selama kamu tidak menyentuh ubur ubur beracun itu." aku menunjuk ubur ubur besar yg ada di depan kami.
"bukankah ada pelindung, tidak mungkin tentakel nya bisa menembus pelindung ini."
"ini hanya untuk menahan air."
"apa..." phi sora bergegas kepelukan ku. "kenapa baru bilang." phi sora menatap ku dengan kesal.
"aku hanya bercanda."
"kamu..." lalu aku mencium bibirnya dan ciuman penuh nafsu pun terjadi di tengah laut.
"sayang di kamar lebih nyaman."
"baiklah." dan kami pindah ke kamar dengan portal.
***
perjalan Hawai yg singkat karena tujuan awal ku hanya memulihkan dilan dan mengirimnya ke new Eva.
setelah semua beres kami kembali ke Korea di hari yg sama. "sayang, ingat menjemput ku saat sampai di sana." phi sora melambaikan tangannya dari jendela mobil setelah menurunkan ku di depan rumah.
"baiklah, hati hati di jalan."
"kamu juga, bye sayang ku." phi sora memberikan ciuman udara sebelum kembali ke rumahnya.
masuk ke dalam rumah, aku melihat tiga wanita cantik sedang duduk mengobrol di ruang tamu.
"aku tidak masalah dengan seonhwa karena dia menjaga adiknya, tapi kenapa yuhui masih di sini." aku menatap seo yuhui dengan tatapan curiga sambil perlahan duduk di sebelah Yan kecil.
"aku hanya ingin mengobrol dengan seonhwa dan tanpa sadar sudah larut malam." dengan senyum lembut, yuhui segera pindah dari tempat duduk awalnya ke sebelah ku.
"kenapa kamu mendekat."
"he he he, aku takut tiba tiba ada lubang di bawah kaki ku. itu membuatku sedikit trauma jika duduk sendirian."
tapi aku mengabaikan seo yuhui dan menatap Yan kecil yg sudah bersandar di lengan ku. "ini sudah larut, apa kamu tidak tidur."
"ayo tidur bersama kak"
"kakak takut, kedua wanita penuh nafsu ini akan ikut bergabung di tempat tidur." seonhwa menatap ku seakan bola matanya akan keluar dari tempatnya dan seo yuhui hanya tersenyum main main pada ku.
"kakak Lee, Yan kecil tidur di pangkuan mu"
"kemari lah.." Yan kecil segera duduk di pangkuan ku dan mulai menyandarkan kepalanya di dada ku.
"kak, nyanyikan lagu pengantar tidur."
"berapa umur mu" aku menatap Yan kecil yg juga menatap ku dengan mata memohon. "umur yg baik untuk berkembang biak bagi manusia." lalu Yan kecil tersenyum sambil menjulurkan kedua jarinya berbentuk V.
melihat ini aku hanya bisa menggelengkan kepala ku dan mengeluarkan gitar akustik dari inventory.
"kakak akan menyanyikan lagu give me a kiss."
"mm"
dan gitar mulai di petik.
"kadang kadang."
"aku berharap aku bisa berhenti."
"tapi kemudian di lain waktu"
"tak ada yg lebih baik dari ini"
"meski kamu tidak pernah mendengarkan."
"dan kamu selalu benar."
"dan kurasa aku tidak akan pernah cocok dengan tipe mu"
"kecuali malam pertama itu"
"kita dua anak di bawah sinar bulan."
"kita makan McDonald di tengah malam."
"menjadi sahabat terbaik."
"aku ingat pertama kali kamu ke rumah"
"pagi itu aku sangat pusing"
"aku tidak pernah berpikir bahwa semua jalan mengarah ke ini"
"jadi beri aku ciuman"
dan entah sejak kapan seo yuhui dan seonhwa sudah bersandar di bahu kiri dan kanan ku.
melihat mereka bertiga sudah tertidur, aku terpaksa menyandarkan diri ku di sofa dan menutup mataku secara perlahan.