Chereads / sistem the gamer / Chapter 734 - Bab 252 merebut benteng arden

Chapter 734 - Bab 252 merebut benteng arden

setelah percakapan yg membosankan, aku menghabiskan waktu bersama tim carpe diem sambil menyaksikan Seol berlatih menggunakan anting anting fastina hingga larut malam.

"kenapa kamu memberikannya pada pria itu" flone tiba tiba muncul di sebelahku saat aku sedang asik berbaring di tenda ku.

"jika aku tidak ada, Seol pasti berusaha mencegah tim Samuel untuk mengganggu mu"

"benarkah" flone sedikit terkejut mendengar kata kata ku dan aku segera menariknya ke dalam pelukan ku yg membuatnya meronta ronta.

"lepaskan, pria nakal."

"aku tidak akan pernah melepaskan mu, bahkan jika aku mati dan menjadi hantu seperti mu" seketika flone melunak dan perlahan menghentikan perlawanannya.

"huh.. membual lagi" flone mengembungkan pipinya dengan expresi kesal yg terlihat sangat imut dan membuatku tidak tahan untuk langsung mencium bibirnya.

tapi kali ini flone menanggapi ciuman ku secara positif dan tangannya mulai memeluk ku dengan erat.

setelah aku melepaskan bibir ku, dia membenamkan wajahnya di dadaku dan aku membelai rambutnya dengan penuh kasih tanpa melakukan pembicaraan lebih lanjut.

keheningan di dalam tenda membuat ku semakin mengantuk dan perlahan tertidur.

***

keesokan paginya.

"sepertinya rencana untuk kembali ke haramark harus di tunda karena kita akan pergi ke benteng Arden." perkataan master Ian membuat semua orang menjadi penasaran.

"apa sesuatu sedang terjadi." tanya dilan dan di jawab dengan anggukan ringan oleh master Ian. "kita kehilangan kontak dengan benteng Arden, kemungkinan besar di sebabkan oleh parasit. jadi raja memberikan perintah panggilan untuk para earthling agar membantu benteng Arden dan pasukan putri juga sudah berangkat ke sana."

"jadi tunggu apa lagi, ayo kita berangkat." jawab ku dengan santai.

"kamu akan menyesal berkata seperti itu" Samuel menatapku dengan tatapan menghina.

"he he he, aku mungkin menyesal jika mati karena menggali makam orang lain."

"kamu..."

"cukup kalian berdua, mari kita rapikan barang barang kita dan segera berangkat."

master Ian segera menengahi kami berdua dan aku hanya mengangkat bahu ku dengan expresi malas, lalu mereka semua segera merapikan perlengkapan mereka.

*

"jangan buang buang waktu berjalan, aku akan membuka portal yg akan langsung membawa kita ke sana."

"benarkah" seru master Ian dengan penuh kejutan.

"he he he he" lalu aku memutar tanganku dan lingkaran portal oranye segera terbuka yg menghubungkan ke atas tembok benteng Arden.

"ini..." terlihat dari sisi lain portal banyak prajurit sedang berjuang mati Matian untuk menembak kecoa yg terbang ke atas benteng.

tapi sebelum mereka sempat bereaksi, aku menggerakkan tangan ku yg membuat portal tersebut bergerak ke arah kami dan seketika kami sudah berada di atas benteng Arden.

semua orang menatap ku dengan expresi yg rumit dan aku hanya tersenyum canggung.

"langsung ke Medan perang, Seol jangan mati ok. ha ha ha ha" aku mengeluarkan sihir yg berbentuk pedang di tangan kanan ku dan mengaktifkan gelang di tangan kiri ku yg membuat perisai bundar oranye yg bisa menutupi setengah tubuh ku.

"aku duluan" mengabaikan reaksi semua orang, aku melompat ke dari tembok benteng dan mulai membantai semua serangga yg menerjang masuk ke dalam benteng Arden.

"jangan diam saja, bantu para prajurit." seru dilan pada semua orang.

"sial..." kutuk Chohong.

*

di depan gerbang banteng Arden.

semua serangga mulai berkerumun untuk membunuh ku.

"aku akan membantu." seru flone dan aku segera membantahnya.

"jangan... aku masih sanggup. jangan sampai mereka mempertanyakan tentang mu."

"huh, awas jika kamu terluka."

"tenanglah sayang ku"

"ueekkkk" tapi aku tidak mempedulikan ejekan flone dan terus fokus membantai semua serangga dan kecoa yg datang ke arah ku.

melihat poin kontribusi dan pengalaman yg terus meningkat, rasa lelah di tubuh ku seakan terangkat.

tidak seperti di dalam mimpi yg hanya perlu membuka kunci item di inventory dan kita bisa mendapatkan semua item tersebut.

dalam kenyataan aku harus membeli item dengan jumlah satuan dan untungnya barang barang yg ada di sistem shop sangat lengkap.

harga juga sangat beragam, dari yg menggunakan koin emas hingga poin kontribusi.

sedangkan untuk naik dari level satu hingga level 4 hanya di butuhkan poin pengalaman yg membuatku bernafas lega karena aku memerlukan banyak poin kontribusi untuk membeli 2 jenis api surgawi yg berbeda untuk melakukan pemurnian tubuh baru flone.

"jingso... cepat kembali, benteng sudah di ambil alih dan kami akan segera menutup gerbang." suara teriakan master Ian tiba tiba terdengar dari atas tembok.

"tutup saja, aku bisa melompat ke atas tembok." jawabku dengan lantang.

"dengarkan, tutup saja gerbang benteng." sambung Ian pada Teresa.

"tutup gerbang" teriak Teresa pada para prajurit.

melihat gerbang mulai tertutup, aku segera mengalirkan mana dengan elemen es pada pedang sihir dan melambaikannya secara horizontal ke depan.

"ice blash" energi dingin berbentuk kipas langsung menyapu kedepan dan membekukan semua serangga dan kecoa yg dilalui olehnya.

setelah itu aku segera naik ke atas benteng dengan bantuan sihir platform yg tercipta dari sepatu ku.

*

"terima kasih, aku sudah mendengar dari tuan Ian. berkat mu mereka bisa sampai tepat waktu dan bisa membantu kami merebut benteng Arden." Teresa segera mengungkapkan rasa terima kasihnya pada ku, tapi aku melambaikan tangan ku.

"semua orang bisa mengucapkan kata terima kasih tapi jika kamu dengan tulus ingin menunjukan rasa terima kasih mu, setidaknya beri aku ciuman." aku segera mengetuk pipi ku untuk memberikan kode agar Teresa mencium pipi ku.

segera mata Teresa langsung melebar dan tubuh nya tiba tiba menegang.

"jingso dia adalah putri raja haramark." kata Ian untuk menyadarkan ku dan aku menatap Ian dengan heran. "maaf, aku kira dia manusia ternyata putri raja haramark. apa ini ras baru selain elf atau kurcaci."

melihat semua orang terkejut, aku memberikan anggukan setuju pada mereka. "maaf karena tidak sopan... aku hanya tidak tahu ada ras baru dengan wujud yg sangat mirip seperti manusia. setiap ras yg berbeda memang memiliki hal tabu mereka masing masing, jika bisa aku ingin belajar lebih jauh tentang ras putri raja haramark."

"....." bibir Teresa mulai berkedut dan kedua tangannya mengepal dengan erat.

chohong dan yg lainnya juga mulai tertawa kecil melihat reaksi Teresa.

"apa semua ras mu identik dengan warna merah muda?."

"cukup...." Teresa benar benar tidak tahan lagi dan dia berteriak dengan segenap kekuatannya.

"apa aku salah bicara." aku pura pura bingung sambil menetap semua orang.

"tenang jingso, kamu tidak salah. wanita ini memang ras unik yg di sebut putri raja haramark dan dia sangat berbahaya." jelas Chohong dengan nada serius sambil menepuk pundak ku.

"kalian..." Teresa berjalan ke arah ku dan aku perlahan mundur sambil tersenyum canggung.

"Chohong, apa ras ini memiliki penyakit menular."

"ya ya ya hati hati jangan sampai di gigit oleh nya." chohong mengangguk dengan penuh semangat.

"ehem, mari kita hentikan lelucon ini. kita memiliki situasi di sini." Ian berusaha untuk menengahi kami, tapi tangan Teresa sudah menarik kerah baju ku dan tidak mempedulikan kata kata Ian.

"jadi kamu ingin aku mencium mu."

tapi aku segera menggelengkan kepala ku dengan panik sambil berkata dengan tergagap. "tidak.. tidak... aku hanya bercanda dan kamu juga bukan level ku, hanya wanita yg seperti Dewi yg akan aku ijinkan untuk mencium ku."

"maksud mu aku jelek." teresa berteriak di depan wajahku dan aku pura pura mengelap wajah ku seakan air liurnya mengenai wajah ku lalu menganggukkan kepala ku. "di bawah standar ku."

"kamu terlalu sombong." Teresa melemparkan ku kebelakang dengan kasar, tapi aku segera melakukan back flip beberapa kali dan mendarat dengan sempurna sambil merentangkan tangan ku dengan kelopak bunga mawar yg berterbangan. "tada...."

"dimana kalian bertemu dengan badut ini" Teresa kembali berteriak kesal pada dilan dan yg lainnya yg membuat dilan menggaruk kepalnya dengan canggung.