Teresa segera menarik permaisuri suci dari tubuh ku dan melemparkan sebuah selembar kertas ke wajah ku. "kerajaan Scheherazade sudah memberikan peringatan merah pada mu dan meminta semua kerajaan untuk melakukan hal yg sama."
"itu hal yg bagus, setidaknya sekarang kami benar benar terlihat seperti penjahat."
nada acuh tak acuh ku membuat tubuh Teresa mulai bergetar dan wajahnya mulai memerah karena marah.
"kakak Teresa ayo duduk dulu, kapten pasti memiliki rencana sendiri. jadi tenanglah, kapten pasti akan menjelaskan semua nya." shoko menarik lengan Teresa dan membawanya ke sofa untuk duduk.
"kenapa kamu sangat percaya padanya."
"karena aku mencintai kapten. jika aku tidak percaya pada kapten, lalu siapa yg harus aku percayai."
kata kata shoko membuat semua orang terdiam, bahkan flone langsung memberi acungan jempol padanya.
"shoko, kata kata mu membuat hati ku bergetar. sepertinya kita harus bicara empat mata di kamar."
kata kata ku langsung membuat shoko menjadi panik. "kapten, jangan lakukan itu."
"ada apa dengan mu, apa kamu tidak mau bertanggung jawab setelah mengatakan kata kata romantis."
"itu.. itu.... kapten menakan terlalu keras, shoko takut" wajah shoko mulai memerah dan dia menundukkan kepalanya sambil memainkan jari jarinya yg membuat semua orang menjadi penasaran.
"apa yg kamu takutkan, bukankah kamu sering meminta lebih keras."
shoko langsung menutup wajahnya sambil berkata dengan linglung. "itu... beberapa hari ini, anu... shoko sering mual mual, itu... itu... shoko positif."
dan suasana ruangan langsung menjadi sunyi.
"maaf kapten, shoko sedang mengandung anak mu" akhirnya semua orang menjatuhkan rahang mereka dan flone menatapku dengan expresi kesal sambil mengembungkan pipinya.
untuk menghindari amukan flone, aku segera muncul di sebelah shoko dan membawa nya ke dalam pangkuan ku. "lalu kenapa kamu minta maaf, apa kamu tidak senang mengandung anak ku"
shoko menggelengkan kepalanya dengan mata yg berkaca kaca.
"shoko sangat bahagia"
shoko memelukku dengan erat sambil membenamkan wajahnya di dada ku, lalu mulai menangis.
"cup cup anak papa jangan menangis lagi" tapi sayangnya bujukan ku malah membuat shoko menangis lebih keras yg membuat ku bingung.
jadi aku hanya bisa membelai rambut shoko dengan penuh kasih.
"aaahhhh flone juga ingin hamil" teriakan kesal flone langsung memecah suasana dan aku hanya bisa menggelengkan kepala ku.
"jangan seperti itu." aku menatap semua orang satu demi satu.
"anak yg di kandung shoko juga anak kalian dan Anya juga anak kalian."
expresi kesal flone langsung kembali normal seketika.
"ehh benar juga, jadi kita harus merawat bayi shoko dengan baik. he he he"
setelah tangis bahagia shoko mereda, dia perlahan tertidur di pelukan ku.
"Harry, aku sangat bahagia mendengar kabar ini." lalu Teresa membelai rambut shoko yg sudah tertidur sambil tersenyum.
"dia wanita yg sangat baik, aku bisa merasakan dia sangat bahagia bersama mu. tapi aku tidak mengerti kenapa kamu sengaja membuat diri mu mendapatkan citra yg buruk di depan orang lain."
aku menarik Teresa agar bersandar di bahu ku.
"akan ada orang orang yg akan menghancurkan ku dan jika mereka tahu kamu memiliki hubungan yg dekat dengan ku, kamu juga akan menjadi target mereka."
"jadi dengan kerajaan mu mendukung penangkapan ku, maka kamu menarik garis dari ku yg membuat mu tidak ditargetkan oleh mereka."
"kenapa aku membawa seo yuhui adalah karena dia akan mati dalam skema mereka, bahkan kemungkinan yg lebih mengerikan dia akan di perkosa oleh beberapa orang sebelum mati mengenaskan dan mereka akan menuduh ku atau Seol sebagai pelakunya."
"jadi di luar kamu harus selalu terlihat membenci ku dan selalu memojokkan ku bahkan jika itu bersama anggota carpe diem."
lalu aku menatap permaisuri suci. "ini juga berlaku untuk mu."
"jangan biarkan skema mereka membuatmu terganggu dalam membantu federasi."
"di luar, kamu harus menganggap tidak mengenalku dan bantu Seol jika dia meminta bantuan mu."
"yakinlah, bahkan jika kerajaan manusia memiliki seratus orang dengan kekuatan yg sama seperti mu, mereka tidak akan bisa menangkap ku."
lalu aku mengeluarkan dua buah kalung Phoenix dari inventory dan memasangkannya pada Teresa dan permaisuri suci dengan kemampuan telekinesis.
"jangan pernah melepaskannya apapun yg terjadi."
Teresa dengan senyum bahagia membelai kalung indah yg tergantung di lehernya.
"lalu apa rencana mu setelah ini"
"kami akan bersembunyi untuk saat ini sambil mencerna panen hari ini, semua anggota kru ku sudah naik level dan aku harus membantu mereka menguasai skill baru mereka."
"lalu bagiamana dengan ku"
"bukankah kamu bisa datang sesuka hati mu, jadi lakukan sesuka mu."
"he he he he, jadi malam ini aku bisa menginap disini."
"tentu saja, tapi kamu harus mengikuti aturan yg berlaku jika ingin tidur bersama suami ku. semua di dasarkan nomer undian dan malam ini adalah malam libur, jadi suamiku hanya menemani anaknya anya untuk tidur."
mendengar jawaban flone, Teresa mengangguk penuh pengertian.
"sistem yg adil, malam ini aku hanya ingin menikmati suasana di dalam kapal."
"lalu bagaimana dengan ku." raut wajah permaisuri suci terlihat cemas, mungkin dia berpikir akan di perlakuan berbeda.
"kamu bisa kembali ke kapal ini dengan melalui jendela status mu ....." aku perlahan menjelaskan perubahan dan fungsi baru jendela statusnya.
"ada banyak ilmu tombak di perpustakaan, di waktu luang kamu bisa mempelajarinya."
seketika wajah permaisuri suci kembali berseri dengan senyum lebar.
"Harry, bagaimana dengan ku." kali ini giliran seo yuhui yg bertanya.
"kamu tawanan di sini, jangan berpikir untuk kabur. cukup makan, tidur, bermain, membaca novel, berjemur di atas dek, dan bantu shoko melakukan tugas memasak."
"maksudku itu tentang undian." seo yuhui memainkan matanya karena tidak berani menatap ku, tapi Teresa dan permaisuri suci menatap ku untuk meminta penjelasan.
"jangan pikirkan itu, kamu adalah tawanan jangan meminta lebih dan sebagai tawanan aku akan memperkosa mu sesekali, jadi kamu harus siap mental."
seo yuhui mengangguk ringan sambil tersenyum lembut pada ku. "baiklah, jadi aku tidak perlu menggunakan pakaian dalam agar tidak merepotkan."
"bagus kalo kamu mengerti posisi mu di kapal ini dan sebagai tawanan kamu harus melawan saat aku akan memperkosa mu, agar aku benar benar terlihat seperti penjahat."
"baiklah"
"omong kosong apa yg kalian berdua bicarakan." seru Teresa dengan kesal.
"ha ha ha ha ha ha" semua kru tertawa melihat expresi kesal dan bingung Teresa.