aku langsung mengikat semua Medusa dengan shadow Binding dan mengerahkan semua shadow army untuk menyerang sisa sisa pasukan parasit dan semua Medusa.
"kalian semua gabungkan kekuatan kalian dan gunakan elemen api, petir dan suci untuk menghancurkan tubuh Medusa satu persatu, dia memiliki regenerasi yg cepat dan serangan shadow army hanya bisa membuatnya terhenti untuk sementara waktu."
"ya kapten." dan mereka mulai bekerja sama untuk membunuh Medusa satu demi satu dan aku fokus untuk melindungi mereka.
energi petir, api dan cahaya suci mulai menghantam salah satu Medusa yg terikat oleh shadow Binding secara terus menerus hingga teriakan kesakitan terus menerus bergema dari nya.
butuh waktu 3 - 5 menit untuk benar benar menghancurkan Medusa hingga menjadi serpihan daging hangus yg berceceran di tanah.
dan setelah pertarungan sengit selama 45 menit, semua pasukan parasit dan Medusa akhirnya benar benar musnah tanpa sisa. lalu aku segera memerintahkan mereka untuk kembali karena sesuatu yg sangat kuat sedang mendekat dengan sangat cepat ke arah ku.
"ada wong, ambil posisi ke bagian belakang benteng Arden dan pergi ke ketinggian yg lebih tinggi, lalu persiapkan semua persenjataan kapal."
"baik komandan" kapal sarang naga lalu terbang lebih tinggi dan perlahan bergerak menuju ke benteng Arden.
***
1 jam sebelum nya di atas tembok benteng Arden, bayangan gelap dari pawai pasukan parasit sudah mulai terlihat di kejauhan.
"kenapa dia belum datang, apa dia marah karena kata kata ku" Teresa menggigit bibinya sambil berjalan mondar mandir dengan expresi cemas di wajahnya.
"apa yg kamu lakukan, apa kamu tidak lihat langit begitu cerah hari ini" cinzia menepuk pundak Teresa sambil menunjuk ke arah langit yg jauh di depannya.
"aku sedang tidak ingin melucu"
"lihat baik baik dengan teropong mu" Teresa terdiam sejenak lalu menggunakan teropongnya untuk melihat ke arah langit yg di tunjuk oleh cinzia.
dari teropong itu, Teresa bisa melihat lapisan film transparan berbentuk kapal sarang naga milik dragon force sedang melayang dengan tenang di atas langit yg langsung membuat Teresa kembali tersenyum.
"sejak kapan dia ada disini dan bagaimana kamu bisa mengetahuinya. jika aku tidak melihatnya dengan seksama, aku tidak akan menyadarinya." cinzia segera menunjuk ke arah bayangan yg hampir mengenai tembok benteng. "menurutmu dari mana bayangan berbentuk naga ini muncul."
"...." teresa langsung melebarkan matanya dengan expresi tak percaya.
"walupun kapal itu bisa menjadi transparan, tapi cahaya matahari tidak dapat menembusnya dan akan menyebabkan bayangan."
"sejak kapan"
"entahlah, saat aku sampai dia sudah ada di sini."
"lalu kenapa dia belum muncul."
"tanyakan sendiri padanya" saat itu cinzia menunjuk ke arah pasukan pasukan parasit yg bergegas ke arah benteng Arden yg membuat Teresa semakin kebingungan.
"apa maksudmu"
"gunakan teropong mu"
saat itu Teresa kembali mengenakan teropongnya untuk melihat ke arah pasukan parasit dan setelah beberapa saat Teresa langsung menutup mulutnya dengan telapak tangannya.
melalui teropong itu, teresa dapat melihat pertarungan tim kami melawan hydra dengan sengit. tapi sesaat berikutnya pasukan parasit langsung berbalik arah yg membuat semua earthling dan prajurit di benteng Arden menjadi kebingungan.
"apa yg terjadi"
"sepetinya parasit mulai mundur"
"tidak, lihat itu" salah satu prajurit langsung menunjuk ke arah serangga dan kecoa yg berkumpul menjadi sebuah tembok yg menutupi jalan lembah.
"apa yg mereka lakukan, kenapa mereka menutup jalan mereka sendiri." semua orang mulai menunjukan expresi kebingungan karena pergerakan serangga dan kecoa yg aneh.
"sepertinya mereka sedang di hadang oleh sebuah perisai, yg membuat mereka berusaha untuk menghancurkannya." kata master Ian pada para prajurit di sekitar Teresa.
"siapa yg bisa membuat perisai yg begitu besar sampai sampai menutup jalan lembah."
"itu tim dragon force, mereka menyerang pasukan parasit dari belakang."
"....." jawaban Teresa langsung membuat semua orang terdiam dan Teresa terus menatap tim kami dengan teropong nya.
hingga satu jam berlalu, pasukan pembukaan dari parasit akhirnya musnah sepenuhnya di tangan tim dragon force dan semua prajurit berotak gembira untuk sesaat sebelum terdiam karena melihat Teresa tiba tiba menjatuhkan teropong yg dia gunakan.
lalu aura aneh mulai menyelimuti semua orang di benteng Arden yg membuat tubuh mereka merinding.
"sepertinya yg ini agak mengerikan, tubuhku jadi sedikit menegang" semua orang langsung menatap ke arah ku yg baru saja muncul di sebelah agnes.
"apa kamu baik baik saja." expresi cemas Agnes membuat ku tersenyum ramah padanya.
"apa karena itu kamu segera membereskan pasukan pendahulu mereka." melihat lirikan mata cinzia aku memberinya anggukan ringan. "kemarin aku sudah menyelidiki dari udara. jadi aku memutuskan untuk musnahnya pasukan pendahulu mereka, agar pertempuran sedikit lebih ringan."
"hanya sedikit" kata cinzia dengan nada sinis.
"he he he, ya hanya sedikit." balasku sambil tertawa kecil.
"semuanya, tetap siaga. pertempuran belum selesai." teriakan Teresa tiba tiba bergema yg membuat semua orang menunjukan expresi serius.
"Hai... lama tak jumpa" Chohong yg mendekat bersama Seol, hugo dan seorang wanita berwajah suram, lalu menepuk bahu dengan kasar. "kenapa aku merasa kamu semakin seksi." aku membalas tepukan bahunya dengan menepuk pinggangnya. "benarkah" chohong segara mendekatkan tubuhnya ke arahku sambil menatap mata ku dalam dalam.
setelah beberapa detik saling menatap, kami berdua saling mendekatkan bibir kami secara bersamaan dan ciuman penuh nafsu segera terjadi di depan semua orang.
kedua tangan Chohong mulai memeluk leher dan kedua kakinya mengait pinggangku dengan erat. "apa yg kalian lakukan di saat seperti ini" mendengar teriakan kesal Teresa, Chohong segera melepaskan kait kakinya di pinggang ku dan menatap ke arah Teresa. "aku tidak tahu apakah besok aku masih bisa melakukannya, jadi kenapa tidak lakukan sekarang saja." Teresa tertegun sesaat saat mendengar perkataan Chohong dan kedua tangannya langsung mengepal dengan erat.
tapi pandangan kami teralihkan saat bayangan hitam terbang dengan cepat ke arah benteng dan berhenti tepat di atas benteng Arden.
sosok wanita cantik yg seksi dengan gaun hitam transparan, sayap kelelawar dan sepasang tanduk langsung membuat semua orang terdiam.
"hmmm disini sangat pengap, apa itu karena pohon yg bercahaya di belakang kalian." wanita seksi itu mulai mengipas ngipas tubuhnya yg sedikit berasap dengan telapak tangannya sambil menunjuk ke arah pohon suci yg ada di tengah tengah benteng Arden.
"tapi itu hanya membuat pengap, tidak akan berpengaruh banyak."
"jadi...." sebelum wanita itu menyelesaikan kata kayanya, sebuah kepalan tangan biru transparan seukuran tubuh ku langsung menghantam tubuh wanita itu hingga terpental seperti peluru meriam yg di tembakan ke arah para pasukan utama parasit yg baru saja tiba.
"maaf maaf, aku tidak terbiasa melihat seorang pelacur, jadi tangan ku bergerak sendiri. he he he he" melihat expresi canggung ku, semua orang mengedutkan bibir mereka.
"apa kamu tahu siapa yg kamu pukul" tanya cinzia dengan expresi santai sambil melirik kearah ku.
"bukankah itu seorang pelacur yg mengenakan cosplay succubus." semua orang sedikit tercengang dengan kata kata ku lalu mulai tersenyum canggung, bahkan cinzia sedikit mengubah expresi nya.
"mmm ya terserah kata mu saja" akhirnya cinzia menyerah untuk berkomentar lebih lanjut.
"berani beraninya kamu." teriakan marah seorang wanita langsung bergema hingga ke benteng Arden.
"sepertinya kamu membuat marah seorang pelacur."
"bah, beri dia 20 ronde di atas ranjang dan dia akan segera meringkuk seperti kucing manja." jawaban acuh tak acuh ku langsung membuat cinzia membuka mulutnya dengan expresi tak percaya.