"senang rasanya bisa bersama orang yg kamu cintai." kata kata marchel ghionea tiba tiba membuat semua orang menatapnya. bukan karena dia tiba tiba berbicara, tapi karena expresi melankolis yg dia tunjukan.
"kamu terlihat seperti ku dulu, saat orang yg aku cintai meninggalkan ku. apa kamu mengalami hal yg sama." marchel menatapku untuk sesaat sebelum mengangguk ringan. "lebih tepatnya dia di ambil di depan mataku"
"tapi setidaknya kamu tahu kemana dia pergi dan kamu memiliki kesempatan untuk merebutnya kembali."
"bagaimana dengan mu"
"he he he, aku berkelana ke seluruh dunia untuk mencarinya."
"apa kamu menemukannya?" aku menggelengkan kepalaku.
"setelah itu aku berusaha melupakannya, menganggap nya sebagai masa lalu yg kelam dan membuka hatiku untuk menemukan cinta yg lain."
"jadi kamu menyerah pada nya." aku memberinya anggukan ringan.
"tapi sialnya aku bertemu kembali dengannya saat masuk ke paradise. apa kamu tahu apa yg kurasakan saat itu."
"...." marchel hanya menggelengkan kepalanya.
"aku benar benar ingin mencabik cabiknya, membelahnya menjadi dua dan mengeluarkan hati nya."
"....."
"emosiku benar benar berada di puncaknya saat itu, aku tidak menyangka wanita itu meninggalkan ku hanya untuk menikmati kehidupannya yg nyaman di paradise."
"...."
"saat itu aku bahkan berencana menghancurkan paradise agar dia bisa merasakan rasa sakit yg aku alami saat itu."
"....."
"tapi untungnya aku bertemu, yor, Anya, Rebecca, shoko, flone, Lee na dan semua anggota kru ku ini."
"....."
"cinta mereka langsung memadamkan amarah di hati ku dan memberikan tujuan baru bagi ku. yaitu membuat mereka bahagia dan tidak pernah mengalami rasa sakit yg aku alami."
"papa, jangan bersedih." Anya segera mencium pipi ku dengan lembut dan flone mulai memelukku dengan erat.
"apa kamu tidak menanyakan alasan kenapa dia meninggalkan mu" marchel kembali bertanya pada ku dan aku segera menjawab. "aku sudah menganggapnya masa lalu. bahkan jika dia memberi alasan yg bagus, itu tidak mengubah fakta bahwa dia meninggalkan ku tanpa memberi ku kabar sedikit pun.
"....."
"apa menurutnya aku ini boneka sex yg tidak memiliki perasaan, apa dia tidak tahu seberapa cemas aku saat dia menghilang tanpa kabar."
"apa kamu masih membenci Agnes" tanya Seol yg membuat phi sora, seo yuhui dan marchel terkejut.
"maksudmu, wanita yg di katakan Harry adalah Agnes dari Sicilia." seru phi sora dengan expresi tak percaya dan Seol mengangguk ringan dengan expresi canggung.
"tenang, aku sudah membuang masa lalu itu dan menganggap Agnes sebagai kenalan yg aku temui di area tutorial. jadi kita bisa dibilang hanya teman biasa saat ini."
"apa kamu bisa melupakannya begitu saja." tanya marchel dengan expresi bingung dan penasaran.
"bukan hanya dia saja yg meninggalkan ku dengan alsan yg tidak jelas, jadi tidak mungkin aku terus terlena dalam kesedihan. karena itu saat aku masuk ke paradise, aku segera memotong semua perasaan masa lalu ku dan meninggalnya di bumi."
"lalu bagaimana jika wanita yg kamu cintai di ambil oleh salah satu komandan parasit, apa kamu akan melupakannya."
"itu tidak sama, karena wanita wanita yg meninggalkan ku melakukan itu karena kehendaknya sendiri. tapi jika itu karena paksaan pihak ketiga, tentu saja aku akan berjuang untuk mendapatkannya kembali."
"komandan, proses sinkronisasi sudah selesai. sarang naga dan kapal naga sudah siap terbang ke udara." suara centil Momo yg terdengar dari jam komunikasi langsung membuyarkan suasana melankolis yg ada di ruang tamu. "jangan dulu, kami sedang menunggu seorang teman."
"komandan, apa pria botak jelek dan terlihat bodoh ini adalah teman komandan." tiba tiba sebuah layar biru yg menampilkan Hugo yg baru saja turun dari kereta muncul dari jam tangan komunikasi. "ya ya itu dia, deskripsi mu sangat tepat."
"terima kasih komandan" lalu aku menatap Seol dan yg lainnya. "ayo jemput pria botak, jelek dan terlihat bodoh ini agar kita bisa cepat berangkat."
"biar aku saja yg menemuinya." kata Seol sebelum bergegas menemui Hugo.
"jam tangan yg sangat bagus, tapi suara siapa itu. apa dia salah satu kru mu yg mengendalikan balon udara di atas." aku mengangguk ringan mendengar kata kata Jang maldong. "ya dia salah satu anggota kru kita."
"lalu jam tangan itu terlihat sangat canggih, jangan bilang kamu membuatnya sendiri."
"tentu saja, aku ahli membuat artefak dan membuat alat komunikasi berbentuk jam seperti kencing di pagi hari bagi ku. siapa yg mau membawa bola kristal besar kemana mana." bibir Jang maldong berkedut kesal mendengar kata kata ku. "kata kata mu terlalu sombong." aku mengangguk ringan padanya. "dimana mana penjahat selalu sombong. ha ha ha ha ha"
"dan mereka mati karena kesombongannya" tambah Jang maldong yg membuatku menggelengkan kepal ku. "itu karena mereka bodoh dan selalu menganggap remeh musuh musuh mereka."
"lalu bagiamana dengan mu"
"tentu saja aku tidak pernah menganggap remeh musuh musuh ku. aku akan memastikan musuh ku mati dengan memotong motong semua tubuhnya dan melenyapkan jiwanya agar tidak bisa melakukan kelahiran kembali untuk balas dendam."
"....."
"potong semua musuh mu hingga ke akarnya dan jangan beri mereka kesempatan untuk bangkit, ini adalah peraturan utama sebagai penjahat yg sukses."
"di mana kamu mendengar aturan seperti itu" Jang maldong mulai menunjukan expresi geram nya sambil mengarahkan tongkatnya ke arah ku. "aku membacanya di novel novel fantasi. ha ha ha ha."
Jang maldong menggelengkan kepalanya dengan expresi gelap sambil mendesah tak berdaya dan saat itu Hugo dan Seol juga kembali ke ruang tamu. "istriku..." seru Hugo saat melihat seo yuhui yg duduk dengan anggun di sofa.
"hi hi hi" aku tertawa kecil melihat kelakuan Hugo yg membuat seo yuhui melirik ku dengan tatapan kesal. "duduk lah di sebelah istrimu, kalian memang pasangan serasi." kataku pada Hugo untuk mempersilahkannya duduk yg membuat mata Hugo berbinar dan segera duduk di sebelah seo yuhui yg membuatnya sedikit tidak nyaman. "apa kita memang serasi." tanya Hugo dengan penuh semangat dan aku segera memberinya anggukan tegas. "seperti dalam novel roman yg berjudul beauty and the beast." seketika Hugo langsung terkejut dengan tubuh yg menegang.
"puffff" phi sora yg ada di sebelahku bahkan sekuat tenaga menutup mulutnya agar tidak tertawa. "tertawa saja, disini gelar putri luxuria tidak ada artinya. jadi tidak perlu takut."
"ha ha ha ha ha" phi sora langsung tertawa lepas sebelum terdiam kembali setelah aku mengatakan kata kata yg membuatnya seperti tersiram air dingin. "tapi aku tidak menjamin dia tidak akan membalas dendam pada mu saat turun dari kapal ini."
"ha ha ha ha ha ha" lalu aku dan semua anggota kru ku tertawa melihat wajah phi sora yg sudah ketakutan. "kamu menjebak ku" phi sora menunjukan expresi kesal pada ku dan aku membalasnya dengan senyum ramah. "aku tidak menyangkal, jadi sebaiknya kamu tidak turun dari kapal ini. jika tidak wanita yg terlihat lembut ini akan segera merobek topeng nya dan menunjukan wajah aslinya. aku yakin saat itu kamu akan di makan habis tanpa tulang tersisa."
"apa tujuan mu dari awal adalah agar aku tetap di kapal ini"
"aku hanya ingin kamu aman. aku tidak bermaksud meremas dada mu yg montok itu dan bermain beberapa ronde dengan tubuh mu yg seksi. kamu akan aman di kapal ini, aku tidak akan diam diam masuk ke kamarmu dan memperkosa mu dari malam hingga pagi. percaya lah pada ku."