"kamu... kamu... niat mu terlalu jelas." phi sora perlahan menjauh dari ku sambil menatapku dengan expresi ketakutan. "tentu saja niat ku sangat jelas, yaitu untuk melindungi mu." senyum jahat ku semakin membuat tubuh phi sora merinding, ditambah aku sedikit menjilati bibirku dengan wajah penuh nafsu.
"kamu... aku... aku...." dan phi sora mulai panik karena tidak tahu harus memberi jawaban seperti apa. "sayang sekali, sangat jarang aku mengundang seseorang ke kapal ku. mungkin setelah ini tidak akan ada kesempatan lagi bagi mu"
"aku setuju, aku akan bergabung dengan dragon force." kata kata tegas phi sora membuat semua orang menjadi bingung dengan perubahan sikap yg tiba tiba. "kamu tenang saja, aku tidak akan membuatmu pingsan di tempat tidur." aku perlahan membelai punggung phi sora yg membuat tubuhnya bergetar dan membatu seketika.
"suami ku, jangan menggodanya lagi" aku menatap flone dengan expresi tak berdaya. "apa kamu tidak lihat expresi ketakutannya sangat imut."
"he he he memang sedikit imut dan lucu" kami berdua memberi phi sora senyum main main yg membuatnya tersadar bahwa dia sudah di permainkan. "kalian mempermainkan ku"
"he he he, jangan marah. kamu sekarang anggota kru ku." lalu aku dengan cepat menarik tangannya dan memasukan cincin simbul organisasi di jari manisnya.
"ini.."
"cincin kebebasan, simbul dari organisasi dragon force. cincin itu bisa menyimpan benda mati dengan kapasitas yg cukup besar, bisa di bawa ke bumi dan barang apa pun yg masuk ke dalamnya bisa langsung di bawa ke bumi tanpa perlu membayar poin kontribusi." mata phi sora langsung melebar penuh kejutan, detak jantung mulai meningkat dan nafasnya menjadi tidak teratur. "jangan kaget, masih banyak keuntungan yg akan membuatmu sakit jantung. misalnya kamu tidak perlu ke kuil untuk peningkatan level dan tidak perlu lagi portal kuil untuk kembali ke bumi."
"ini.. apa tidak ada kontrak yg perlu aku tandatangani. bagaimana jika aku mengkhianatimu." aku menatap phi sora dengan expresi lucu, karena aku yakin bahkan jika dia di beri banyak koin emas dia tidak akan mengkhianati ku. "tidak perlu ada kontrak yg mengikat karena kamu sekarang berada di bawah perlindungan dewa kebebasan."
"tapi jika kamu mengkhianati kebebasan" saat itu aku menarik pinggang phi sora agar lebih mendekat dan perlahan berbisik di telinganya. "maka kebebasan juga akan mengkhianati mu, kamu akan di perlakukan seperti budak sex. terbelenggu dan tidak bisa lepas untuk selama lamanya."
"aku..mmm" phi sora tertegun seketika saat bibirku menempel di bibirnya dengan lembut.
"apa kamu mengerti"
"itu..." melihat expresi ragu ragu phi sora, aku kembali memberinya ciuman yg membuatnya tidak bisa berkata kata. tapi kali ini phi sora terlihat menikmati ciuman yg aku berikan dan tangan kanannya juga perlahan membelai pipiku dengan lembut.
"apa kamu mengerti."
"ya sayang ku" expresi phi sora berubah menjadi lembut dan dia menyandarkan kepalanya di bahu ku.
"suamiku, kenapa flone merasa bahwa kamu sudah merencanakan semuanya. dari menyelamatkan Sora di villa berhantu itu yg memberinya kesan tak terlupakan pada mu, lalu memberinya pukulan telak untuk menghancurkan kesombongannya dan akhirnya memberinya ujian terkahir dengan menggodanya" tapi aku langsung mengabaikan flone yg menatapku dengan wajah anak anjingnya yg imut. "Momo segera pergi ke haramark."
"maaf komandan, tidak ada satelit untuk navigasi dan tidak ada peta benua ini di dalam sistem Momo. harap lakukan penerbangan manual melalui pusat kendali." seketika expresi ku menjadi gelap dan aku menatap semua orang dengan expresi canggung. "he he he, maaf Momo masih kru baru." tapi mereka hanya diam sambil menatapku dalam dalam dan aku segera menggunakan solusi paling ampuh untuk mengatasi semua ini.
"Momo, aku akan membuka portal di depan pesawat. kamu hanya perlu masuk ke portal tersebut dan kita akan segera sampai ke haramark."
"baik komandan."
"ok sudah beres, dalam beberapa detik kita akan sampai ke haramark." tapi saat aku akan bangun sambil membawa Anya yg masih memelukku, flone dan phi sora mencengkram lengan ku kuat kuat sambil menatapku untuk minta penjelasan. "apa maksud kalian menahan ku" tanya ku nada kebingungan pada flone dan phi sora, tapi saat melihat tatapan mengancam mereka berdua aku segera berubah menjadi kabut hitam dan muncul di sebelah Hinata. "istriku tercinta, tolong lindungi suami mu."
tapi sebelum hinata membalas, flone sudah muncul di atas tubuhku dengan posisi mengangkang sambil memeluk leherku dengan erat. "kakak flone..." flone menatap Hinata dengan tatapan tajam yg membuat hinata menundukkan kepalnya.
"kamu menggertak saudari mu sendiri."
"aku hanya memberi tahu Hinata siapa ketua gang di kapal ini. he he he"
"bukan kah itu aku"
"mari kita bahas itu nanti suami ku, aku hanya ingin bertanya pada mu. tidak perlu takut, aku tidak akan memakan pria yg sangat aku cintai." merasakan gesekan pinggul flone aku sedikit menelan ludah ku. "ok ok, selama aku bisa menjawab." lalu flone menyandarkan kepalanya pada bahu ku dan mulai bertanya. "aku yakin kamu membawa phi sora pasti karena suatu alasan, jangan kira kami bodoh suami ku. tidak ada satupun anggota kru di kapal ini yg akan memiliki nasib baik jika tidak bertemu dengan mu"
"...."
"shoko akan bunuh diri, aku akan kesepian di kuburan, ada wong cepat atau lambat akan tertangkap.
"...."
"jadi boleh aku tahu apa yg akan terjadi pada Sora jika dia tidak bergabung dengan kita."
"aku akan menjawab, tapi jangan sekarang. mari kita segera berangkat ke haramark."
tapi saat itu phi sora mendekatiku dengan expresi ragu ragu. "apa ini ada kaitannya dengan aku memaksakan diri untuk melakukan expedisi."
"...."
"organisasi white rose kami membeli informasi tentang reruntuhan yg ternyata sudah menjadi milik perusahaan pax."
"...."
"yg berarti aku melanggar tabu paradise. walaupun aku hanya di jadikan kambing hitam, mereka pasti akan tetap mengejar masalah ini."
"aku akan keluar untuk membuka portal." aku segera menutup pembicaraan dan segera menghilang menjadi kabut hitam yg membuat flone terjatuh di sofa. "he he he he he, apa kamu melihatnya Hinata" hinata mengangguk ringan. "dia terlihat sedikit malu."
"ha ha ha ha sudah kubilang di baling sikap sombongnya itu, dia adalah pria yg baik hati dan penyayang. dia hanya berusaha menyembunyikan semuanya dengan senyum jahat dan wajah bernafsu nya itu."
"aku tahu, Harry tidak pernah berubah. dia melakukan semua itu hanya agar terlihat kuat dan untuk melindungi kita."
"lalu kenapa kamu menangis." flone perlahan menghapus air mata Hinata yg membasahi pipinya dengan tangannya secara perlahan. "kakak, dada ku sesak. hati ku seperti di cabik cabik."
"tenanglah bukankah semua sudah berlalu." flone segera memberi pelukan pada Hinata dan berusaha untuk menenangkannya. "kakak, aku dulu meninggalkannya kerena keegoisanku, aku tidak tahu bagaimana menebus dosa ini."
"maka kamu harus selalu bersamanya dan menanggung rasa bersalah mu, ini lah penebusan dosa mu"
"hick hick hick" lalu suasana menjadi sunyi dan hanya Isak tangis Hinata yg terdengar di ruang tamu. seo yuhui yg menyaksikan semuanya dari awal hingga akhir mulai menunjukan expresi keraguan dan kegelisahan. kedua tangannya mulai meremas sudut jubahnya dengan erat dan dia mulai menundukkan kepalanya.
tapi perlahan kenangan masa lalu dengan ku mulai terlintas di dalam pikirannya dari saat pertemuan yg tidak di sengaja, setelah itu aku merayu nya terus menerus sehingga dia mau menerima ajakan kencan ku, lalu ciuman pertama kami, berbaring di tempat tidur bersama dan akhirnya seo yuhui mengingat expresi sedih ku saat dia mengakhiri hubungan kami.
dari awal hingga akhir hubungan kita, tidak satupun aku pernah menyakitinya dan dialah yg secara sepihak memutuskan hubungan dengan ku. mengetahui fakta ini, tubuh seo yuhui mulai bergetar dan semakin gelisah. perlahan dia mulai menutup mulut dan matanya rapat rapat untuk menahan air mata dan suara tangis yg perlahan mulai muncul.