Chereads / sistem the gamer / Chapter 699 - Bab 217 waktu tunggu

Chapter 699 - Bab 217 waktu tunggu

semua anggota kru kembali melakukan aktifitasnya masing masing saat kembali di ruang tamu.

Hinata masih mengajari Anya berbagai pelajaran.

rebecca asik bermain di konter minuman untuk mencoba coba mencampur minuman.

Lee na sedang bersandar di sofa sambil membaca novel romantis.

dal dal dan moon young masih bertengkar di meja biliar.

Megumi dan Rumi sedang serius membaca buku sihir yg dia ambil dari perpustakaan sambil sesekali berdiskusi bersama.

Yoon in dan Shoko terlihat sibuk di dapur.

eriri dan utaha sepertinya kembali ke kamar mereka untuk menulis novel dan menggambar.

sedangkan yor dan ada wong duduk di counter mini bar untuk mencicipi semua minuman yg di buat oleh Rebecca.

"yor jangan minum terlalu banyak, toleransi alkohol mu sangat rendah." aku segera memperingatkan yor agar tidak terlalu banyak minum. walaupun fisiknya sudah di tingkatkan, tapi siapa ada hal lain yg membuat nya mudah mabuk. "tenang saja sayang ku, toleransi alkohol ku sudah banyak meningkat." yor tersenyum pada ku dengan wajah merah padam yg membuatku memiliki firasat buruk dan hal itu terbukti benar.

setelah selesai mengatakan itu, tubuh yor mulai terhuyung ke samping dan bersiap jatuh ke lantai. untungnya aku dengan cepat muncul di samping yor dan menangkap tubuhnya. "he he he sayang ku, ayo kita mainkan beberapa pose baru malam ini. mmmm yor ingin jadi wanita sapi." bibir ku sedikit berkedut mendengar kata kata mabuk yor dan segera mengarahkan pandangan ku pada ada wong.

melihat tatapan ku, ada wong langsung memalingkan muka sambil bersiul. "kamu sengaja melakukannya."

"jangan memfitnah tanpa bukti"

"aku akan menusuk lubang pantat mu hingga berdarah jika kamu tidak bertanggung jawab." ada wong segera berdiri sambil menutup pantatnya dengan tubuh menegang. "aku hanya melatih toleransi alkoholnya saja, jangan asal tusuk pantat seseorang." ada segera mengambil yor dengan kedua tangannya dan mencium bibir ku sebelum membawa yor ke kamarnya.

"sayang coba minuman yg aku buat" Rebecca segera memberikan sebuah gelas berisi cairan hitam bersoda pada ku dan tanpa basa basi aku langsung meminumnya.

"pufffffff" segera aku menyemburkan kembali minuman yg aku minum tadi karena rasanya yg aneh. "apa yg kamu campurkan."

"kopi, cola, wiski dan sedikit jus jeruk" aku melongo mendengar kata kata Rebecca yg terlihat serius. "dari mana kamu menemukan resep minuman ini."

Rebecca segera mengulurkan kedua telapak tangannya pada ku dan perlahan melebarkannya sambil berkata "imajinasi" dengan senyum menggoda.

"ha ha ha ha ha" semua anggota kru mulai tertawa terbahak bahak melihat aku yg sudah di permainkan oleh Rebecca.

melihat ini aku hanya bisa menggelengkan kepalaku dengan expresi gelap dan kembali duduk di sofa.

"dari mana kamu tahu ratu parasit datang ke dunia ini karena kalah dari dewa martial." seo yuhui yg dari tadi hanya diam akhirnya angkat bicara. "aku membacanya"

"tidak ada catatan yg menulis tentang kenapa ratu parasit datang ke dunia ini."

"mmm itu" aku menunjukan expresi berpikir sejenak, lalu berkata lagi pada nya. "mari kita lupakan saja, anggap saja aku bicara omong kosong." tapi seo yuhui dan yg lainnya menatap ku semakin serius. "Harry, informasi mu mungkin dapat membantu."

aku meminum minumanku lalu menghela nafas puas. "haaaaa minuman ini segar sekali."

"suami ku, apa kamu tertarik untuk melakukan expedisi setelah semua ini selesai." untungnya flone mengambil inisiatif untuk mengubah topik pembicaraan dan aku langsung memanfaatkan momen ini sebaik mungkin.

"ohh kemana istriku yg cantik ini ingin bermain." aku memainkan rambut flone yg lembut tapi dia menangkap tangan dan meletakkannya di pipinya yg lembut. "kalung ini menyimpan kordinat lokasi harta keluarga ku yg di sembunyikan oleh kakek. jadi kita harus mengambilnya, pasti ada banyak artefak di dalam nya." lalu flone meletakkan tangan ku pada permata biru di kalung yg tergantung di leher flone.

"untuk apa artefak artefak ini"

"tentu saja untuk hiasan ruang tamu, lihat dinding ruang tamu masih kosong."

"baiklah setelah semua ini selesai kita bermain kesana."

"suamiku yg terbaik" flone melemparkan tubuhnya pada ku dan mulai mematuk bibirnya terus menerus di wajah ku. "flone mmmmm" tapi flone mencium bibiku dengan penuh nafsu sambil duduk mengangkang di pangkuan ku yg terlihat agak erotis.

"ada anak anak" jawabku dengan lemah setelah flone mencium ku cukup lama yg membuat flone kembali sadar. "mama, Anya juga ingin mencium papa" seketika kulit flone langsung menjadi pucat dan dia segera turun dari pangkuan ku. "tunggu kamu dewasa, ciuman seperti ini hanya khusus untuk orang orang dewasa."

"mama pelit..." Anya segera berlari dan melompat ke arah ku. setelah melakukan salto di udara, Anya dengan tepat mendarat di pangkuan ku dengan posisi mengangkang dan langsung mencium bibirku. tapi yg lebih mengejutkan lagi, Anya segera memberi flone acungan jempol lalu membalik jempol itu secara perlahan yg membuat flone menjadi geram.

"kamu pencuri licik..." geram flone langsung membuat Anya memeluk leherku dengan erat dan menyembunyikan wajahnya di bahuku. "papa, mama flone mengerikan. Anya takut di makan hidup hidup tanpa tulang tersisa."

"ha ha ha ha ha ha" semua anggota kru yg menyaksikan langsung tertawa bahak bahak yg membuat wajah flone memerah. "suamiku, kamu terlalu memanjakan anak mu" aku membelai rambut Anya sambil menatap flone dengan senyum ramah. "apa aku tidak memanjakan kalian semua." seketika tubuh flone langsung menegang dan expresi kesalnya langsung melunak. "he he he flone salah, maaf suami ku"

"tidak apa apa, manusia kadang mengabaikan orang yg selalu memberinya cinta karena sudah terbiasa dengan cinta itu. tapi dia akan hidup penuh penyesalan saat dia kehilangan orang itu."

"suamiku, aku tidak akan pernah meninggalkan mu" flone dengan lembut memeluk lengan ku dan menyandarkannya di bahuku.

"aku tahu.... bahkan jika kamu ingin melakukan itu, aku tidak akan membiarkannya. he he he he"