"bicara dengan putri tomboy ini benar benar melelahkan" aku segera menyandarkan tubuh ku di sofa dan shoko segera membawakan minuman dingin pada ku. "kapten, istirahat sebentar. kamu setiap hari selalu sibuk di hanggar dan tidak pernah istirahat kecuali jam tidur." aku langsung meminum minuman yg di berikan oleh shoko.
"kenapa ada banyak cinta di dalam minuman ini" aku menatap shoko dengan expresi heran yg membuat wajah shoko langsung memerah dan tersipu malu. "kapten, shoko memang mencintai kapten, jangan menggoda shoko di depan banyak orang." dan shoko bergegas kembali ke tempat duduknya semula yg membuat semua anggota kru kembali tertawa melihat tingkah shoko.
lalu aku menatap Seol dengan senyum ramah. "sangat menyenangkan memiliki banyak cinta, jadi sebaiknya kamu jangan menolak cinta yg datang pada mu." lalu aku menunjukan expresi serius padanya. "siapa peduli jika kamu di cap mesum oleh semua orang karena memiliki banyak wanita, selama kamu bisa membagi cinta mu dengan adil itu tidak akan jadi masalah."
"....."
"atau suatu hari kamu akan menangis penuh penyesalan karena sikap sok suci mu."
"...."
"cintai orang yg mencintai mu. ini pesan ku pada mu, aku harap kamu paham. karena pahlawan ditakdirkan memiliki Harem. ha ha ha ha ha ha" tawa ku langsung memecah suasana tegang yg aku buat dan Seol mulai menatap ku dengan bibir berkedut.
lalu flone segera duduk di pangkuan ku. "jadi apa suamiku seorang pahlawan." aku segera menggelengkan kepalaku sambil mencubit hidung flone. "ada satu lagi yg harus memiliki Harem."
"siapa suami ku"
"penjahat utama" lalu kami berdua saling menatap untuk sesaat sebelum tertawa bersama dan di ikuti oleh anggota kru yg lainnya.
"jadi apa kita akan menguasai dunia ini"
"hanya penjahat bodoh yg ingin menguasai dunia, kenapa repot repot mengurus dunia jika kita bisa bersenang senang dan menikmati pemandangan dunia ini dengan bebas."
"lalu kenapa kita di sebut penjahat."
"karena kita kuat tapi tidak menolong dengan sukarela dan malah menjual jasa. manusia selalu ingin mendapatkan hal hal yg bagus dengan harga murah, jika bisa gratis."
"bagaimana dengan pahlawan"
"tentu saja dia adalah orang yg membantu siapa saja yg kesusahan, memiliki hati yg baik, penuh keadilan, rela mengorbankan nyawanya demi membela kebenaran dan di cintai oleh banyak orang karena dapat dengan mudah di mintai tolong dengan harga yg rendah."
"terdengar agak mengerikan."
"tentu saja, dia bahkan rela meninggal kan wanita cantik seperti mu kedinginan di tengah malam demi membantu orang lain."
"benar benar menakutkan." flone tiba tiba menunjukan expresi ketakutan.
"mm, kamu tidak akan bisa berteriak bahagia ditengah malam jika bersama seorang pahlawan."
"suamiku jangan menakut nakuti flone, pahlawan ini pasti mahluk yg mengerikan." tubuh flone sedikit menegang dan dia mulai memelukku dengan erat.
"tentu saja, dia bahkan bisa memalingkan wajahnya saat melihat wanita nya sudah berdandan rapi di tempat tidur demi panggilan tugas."
"hentikan suamiku, flone benar benar merinding mendengarnya." lalu aku segera membelai rambut flone dengan lembut dan mulai menenangkannya. "tenang, tugas penjahat seperti ku adalah menyelamatkan wanita wanita malang yg di siksa oleh para pahlawan ini. jadi kamu aman di sisi ku"
"suamiku, aku mencintai mu" lalu flone mencium bibir ku dengan penuh nafsu. "suamiku, berjanjilah jangan menjadi pahlawan."
"tentu saja, karena itu aku mendukung Seol untuk menjadi pahlawan. karakternya benar benar memenuhi syarat, tapi sayangnya dia sedikit bertolak belakang dengan dewa martial."
"siapa dewa martial"
"dewa yg hampir membunuh ratu parasit dan membuatnya kabur ke dunia ini." lalu flone terdiam dan keheningan terjadi lagi di ruang tamu. 'sial aku keceplosan' aku langsung memalingkan wajahku melihat tatapan flone yg seperti anak anjing yg imut.
"komandan, sarang naga sudah siap melakukan penyatuan. apa momo bisa melanjutkan?" suara Momo yg centil langsung terdengar dari jam komunikasi yg membuat ku sangat gembira.
"ha ha ha kamu menyelamatkan ku Momo, lanjutkan penyatuan sekarang."
"baik komandan." lalu aku segera mencium kening flone. "ayo kita keluar dan lihat maha karya ku yg hebat. ha ha ha ha ha" tanpa mempedulikan reaksi yg lain, aku segera menggendong flone dan bergegas ke dek haluan untuk menyaksikan proses penyatuan.
melihat kepergian ku Jang maldong dan yg lainnya mulai mengikuti ku dengan expresi yg rumit di wajah mereka.
***
di dek kapal semua orang menatap sarang naga yg perlahan terbang ke atas dengan expresi tercengang.
bentuk yg elegan dengan sayap indah yg membentang di sisi kiri dan kanan.
badan kapal yg berwarna biru dengan sedikit corak putih dan kepala naga yg ganas dengan warna emas yg mengkilap membuat sarang naga benar benar terlihat seperti naga sungguhan.
di badan kapal juga samar samar terlihat tulisan rune yg memancarkan cahaya ungu yg membuat kesan sakral.
setelah mencapai ketinggian tertentu, sarang naga perlahan bergerak ke atas kapal naga dan mulai menyesuaikan posisi dengan pilar kapal.
setelah posisi sesuai, dua buah pilar dengan ukuran yg sama dengan pilar kapal naga mulai keluar dari bagian bawah sarang naga.
"chisssssss" desis lembut mulai terdengar dan kabut putih mulai berterbangan saat kedua pilar ini saling menyatu dan mengaitkan.
"proses penyatuan selesai, dibutuhkan sinkronisasi sistem kapal naga dengan sarang naga. apa momo bisa memprosesnya."
"lakukan."
"butuh waktu 1 jam, komandan harap menunggu"
"nak, benda apa yg kamu buat ini" tiba tiba Jang maldong mulai bertanya sambil menusukkan tongkatnya ke perut ku. "itu hanya balon udara."
"apa kamu pikir aku bodoh" teriak Jang maldong dengan kesal dan aku memberinya anggukan ringan. "sedikit"
"kamu anak kurang ajar." dan tongkat Jang maldong mulai memukuli pinggangku, tapi aku hanya menerimanya dengan pasrah. "ayolah, kita sudah berteman lama. anggap saja itu balon terbang yg bertujuan untuk mengangkut kapal ini ke udara."
"jadi kamu ingin aku tutup mulut."
"bukankah itu terlihat seperti balon udara berbentuk naga yg keren dengan baling baling pendorong di belakangnya."
"....."
"aku tidak ingin menutup mulut mu kakek tua, karena memang ini lah kenyataan nya." aku perlahan menepuk pundak Jang maldong sambil tersenyum lembut padanya. "kamu benar benar mengerikan."
"itu karena kamu tidak mengenalku kakek tua."
"bagaimana aku bisa mengenalmu."
"itu tidak mungkin, kecuali kamu wanita cantik yg bisa membuat hati ku berdebar kencang. ha ha ha ha ha"
"sial, seharusnya aku tidak bertanya." kutuk Jang maldong dengan kesal dan aku langsung melambaikan tanganku dengan acuh tak acuh.
"sebaiknya kita menunggu 1 jam di ruang tamu sebelum balon udara ini terisi penuh dan bisa terbang ke atas." Jang maldong dan yg lainnya menunjukan expresi gelap kecuali phi sora yg menatap ku dengan expresi rumit.