beberapa hari berlalu dengan cepat dan proses pembuatan kapal yg membosankan masih terus berlanjut. "suamiku, putri teresa ingin berbicara dengan mu." saat itu flone, ada wong dan Hinata yg sedang membawakan makan siang datang secara bersamaan kedalam hanggar.
"oo apa yg di inginkan putri merah muda ini." jawabku dengan malas sambil meletakan semua alat pengukiran rune dan berjalan ke meja kerja. "sepertinya ada misi yg bagus, kamu tanyakan sendiri pada nya." flone langsung meletakan alat komunikasi di atas meja dan beberapa detik berikutnya gambar hologram Teresa mulai keluar dari alat komunikasi. "katakan apa yg kamu ingin kan, aku tidak menerima jika keinginan mu adalah berhubungan sex dengan ku."
Teresa sedikit tertegun untuk sesaat sebelum dia mengembungkan pipinya dengan expresi kesal. "siapa juga yang mau berhubungan sex dengan mu, aku hanya ingin menawarkan misi expedisi yg akan membuat mu tertarik."
"ok ok, tapi kenapa wajah mu memerah dan menutup rok mu. jangan bilang kamu sudah terangsang hanya mendengar suara ku"
"jangan beranda, aku sudah memiliki Seol. jadi apa kamu ingin mendengarkan tawaran ku atau tidak." aku tersenyum bahagia melihat wajah kesal Teresa yg lucu sambil berteriak teriak seperti anak kecil yg permen kesukaannya di ambil oleh orang lain. "baiklah, katakan saja misi apa ini."
perlahan expresi kesal Teresa mulai mereda dan dia mengangguk ringan pada ku sambil menceritakan misi expedisi yg dia tawarkan. "organisasi white rose mendapatkan informasi tentang reruntuhan sebuah villa kaisar jaman dulu dan mereka mengundang ku untuk berpartisipasi dalam menjelajahi reruntuhan itu."
"mereka juga mengijinkan ku mengajak organisasi yg aku percaya untuk ikut bergabung bersama."
"dari informasi yg aku terima, reruntuhan itu memang benar benar ada. jadi bagaimana menurut mu, jika berhasil kamu akan mendapatkan banyak harta." mendengar penjelasan Teresa aku segera menggelengkan kepalaku, lalu berkata padanya dengan nada serius. "apa kamu sudah menghubungi carpe diem."
"aku baru saja mendapat penawaran ini, jadi aku menghubungi mu dulu dengan alat komunikasi ini dan setelah itu aku berencana ke kantor carpe diem." saat itu aku langsung melambaikan tangan ku. "aku tidak akan ikut"
"kenapa, apa karena aku juga mengundang carpe diem." aku segera menggelengkan kepala ku. "pertama kapal ku sedang tidak bisa terbang."
"kedua tempat itu sangat berbahaya dan aku yakin kalian semua pasti akan mati jika pergi ke sana."
"ketiga aku tidak akan membahayakan kru ku hanya untuk menggali beberapa bongkah emas. mereka bahkan lebih bernilai dari semua emas di paradise."
"jadi sebaiknya kamu tawarkan saja pada carpe diem, mungkin dia lebih tertarik."
"tapi saran ku, sebaiknya kamu berhubungan sex dengan Seol sebelum berangkat. jadi kamu tidak akan mati dengan penuh penyesalan dan menjadi hantu perawan." saat itu flone tiba tiba duduk di pangkuan ku sambil mengaitkan tangan nya di leher ku dan menyandarkan kepalnya di bahu ku.
melihat dan mendengar semua ini, Teresa kembali menunjukan expresi kesalnya. "katakan jika kamu tahu sesuatu, tidak perlu sok misterius seperti itu."
"aku tidak tahu, tapi sepertinya anak kucing di pangkuan ku tahu sesuatu" perlahan aku membelai paha mulus flone yg terlihat dari belahan roknya. "aku dulu pernah mendengarnya, hmmmmff itu tempat yg sangat mengerikan." wajah flone semakin memerah dan panas mulai keluar dari mulutnya.
"tempat itu bukan tempat bagi orang hidup untuk datang hmmmff hah hah." flone menghisap leherku untuk sesaat dan mulai melanjutkannya. "villa itu pasti milik penguasa jaman dulu yg di asing kan setelah tahta nya direbut oleh penguasa yg baru."
"banyak orang yg sudah mencoba masuk ke dalam tapi tidak ada yg keluar hidup hidup dan hanya penguasa baru itu yg bisa masuk dan keluar hidup hidup."
"sejak saat itu, tempat itu menjadi tempat terlarang."
tapi expresi Teresa sudah di penuhi dengan awan gelap yg menunjukan kekesalan nya yg sudah memuncak. "kalian pasangan mesum sialan." dengan teriakan penuh emosi, Teresa langsung mematikan alat komunikasi nya yg membuat suasana menjadi hening.
"suamiku, aku mendengar kata kata hantu perawan saat kalian berbicara. apa kamu tidak senang dengan hantu perawan." tubuh ku sedikit menegang mendengar kata kata lembut flone dan aku tidak tahu harus menjawab apa.
tapi saat itu flone mulai mengubah posisinya dan mulai duduk mengangkang di pangkuan ku dan tangannya mulai mengeluarkan senjataku sambil perlahan memasukannya ke dalam lubang vaginanya. "flone sangat lelah mendengar kata kata hantu perawan, jadi flone harus istirahat dulu di sini." flone menyandarkan kepalnya di bahuku sambil menutup mata, tapi pinggulnya mulai bergerak naik turun dengan cepat.
"aku ada urusan di kapal" ada segera keluar dari hanggar dengan cepat.
"sayang, aku akan membatu shoko membersihkan perabotan, ingat makan makan siang mu." Hinata dengan wajah memerah juga bergegas keluar dari hanggar. melihat ini aku hanya menggelengkan kepalaku dan mulai mengimbangi permainan flone.
***
"itulah yg dia katakan, aku tidak tahu dari mana wanita mesum itu tahu tentang villa terbengkalai itu." Teresa mulai menjelaskan apa yg aku dan flone katakan tentang misi expedisi ini kepada semua anggota carpe diem dengan expresi kesal.
"flone adalah saintess yg tinggal di makam hutan penolakan, jadi mungkin dia memang tahu tentang villa ini." jawab Seol dengan santai yg membuat Teresa melebarkan matanya dengan expresi terkejut.
"tidak mungkin, bagaimana dia bisa menjadi manusia dan dan dan aaarggghhhhh" Teresa berteriak kesal dan menyandarkan tubuhnya di sofa dengan expresi lelah sambil menatap langit langit ruang tamu.
melihat ini mereka semua menggelengkan kepalanya dan chohong juga segera berkata. "sebaiknya kita dengarkan kata kata Harry, aku selalu percaya jika dia bisa melihat masa depan atau pernah berada di masa depan"
"aku juga memiliki pendapat yg sama dengan Chohong, sebaiknya kita tidak ikut dalam expedisi ini. aku merasa expedisi ini tidak sesederhana kelihatannya." tambah Seol yg membuat Teresa mengangguk setuju.