kami berdua berjalan di malam yg gelap tanpa tahu tujuan yg sedang kami tuju sampai akhirnya kami melihat taman bermain yg sepi dan memutuskan untuk beristirahat di sana sebentar.
saat memasuki taman bermain, aku segera membawa Hinata ke dalam pelukan ku sambil membelai rambutnya dengan lembut. "setiap memeluk mu, aku membayangkan saat kamu di peluk oleh natsuo yg membuatku merasa jijik pada mu"
"tujuan ku sebenarnya melakukan ini pada mu hanya untuk menghilangkan rasa jijik ku pada mu."
"saat kamu menendangnya, aku benar benar merasa sangat puas."
"dan kenapa aku ingin kamu meninggalkan segalanya adalah karena hati mu yg baik mudah untuk di manfaatkan oleh orang lain."
"dengan kekuatanku yg besar, banyak orang ingin mengendalikan ku dan sasaran mereka pasti orang orang yg aku cintai."
"demi kepuasan ku, aku memaksamu melakukan hal hal yg bertentangan dengan hati mu"
"aku tahu kamu ingin menangis, jadi menangis lah. karena mulai sekarang kamu akan selalu berada di sisi ku." tidak menunggu lama Hinata langsung membenamkan wajahnya di bahu ku dan menangis histeris sambil memelukku dengan kuat.
***
10 jam sebelum nya di markas tim black torch, semua anggota divisi 2 sedang berkumpul untuk rapat harian mereka. saat itu ichika dengan penuh rasa penasaran tiba tiba bertanya pada Shiba "kapten apa kamu sudah mengenal Harry sejak lama."
"kenapa kamu bertanya, apa kamu mulai menyukainya karena ibu mu benar benar sudah sembuh." dengan panik ichika melambaikan tangannya dengan wajah yg sedikit memerah. "tidak mungkin, aku hanya sedikit penasaran dan ibuku ingin mengucapkan terima kasih pada nya, jadi aku dan ibuku berencana bertemu dengannya."
"dia tidak membutuhkan hal hal seperti itu, jangan buang waktumu untuk bertemu dengannya jika kamu hanya ingin berterima kasih."
"tidak masalah direktur, ibu ku bilang dia sudah menyiapkan hadiah untuk Harry, jadi tolong beri tahu lokasi nya saat ini."
"aku juga ingin bertemu dengannya" seru jiro sambil menampar meja.
"aku berjanji pada nya untuk tidak mengganggunya, jika itu ichika tidak masalah karena dia wanita cantik. tapi jika itu kamu maka dia pasti akan mengamuk, kalian berdua memilki sifat yg saling bertolak belakang." masih dengan expresi malasnya, Shiba langsung menolak keinginan jiro yg membuatnya langsung terdiam. "aku juga tidak ingin bertemu dengan manusia mengerikan ini, dia bermain di luar aturan." rago juga ikut menambahkan yg membuat jiro benar benar tak berdaya.
***
kembali di masa sekarang, Rui yg bergegas mengejar kami juga tiba di taman karena mendengar tangisan Hinata. di kejauhan Rui hanya terdiam menatap kami yg saling berpelukan dengan erat.
"tidak masalah seberapa sakit itu, aku hanya ingin mendapatkan cinta mu lagi." perlahan aku mengangkat dagu Hinata dan menghapus air matanya. "kamu tidak perlu melakukan itu, karena dari awal aku selalu mencintai mu." di bawah tatapan terkejut Hinata, aku langsung mencium bibir Hinata dan ciuman penuh nafsupun terjadi selama beberapa menit.
"kamu akan tinggal di kapal terlebih dahulu, bersama shoko untuk memperkuat fondasi fisik mu. banyak tempat yg perlu aku kunjungi, setelah itu aku harus pergi ke Korea untuk bertemu yg lainnya."
"tidak masalah, aku juga perlu memahami tempat itu dari saudari nishimiya." tiba tiba cahaya terang melintas di taman dan sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan taman.
lalu dua wanita berambut merah yg sangat identik keluar dari mobil itu dan perlahan mendekati kami. "apa yg di lakukan nona ichika dan nona kanade malam malam seperti ini. jangan bilang kalian ingin meminta ku bertanggung jawab karena telah menghamili anak mu." melihat tatapan terkejut mereka aku segera melambaikan tanganku. "itu baru rencana, tapi aku belum melakukannya. jadi nona kanade bisa tenang untuk saat ini"
pipi ichika yg sudah memerah langsung memalingkan wajahnya sambil bergumam dengan kesal. "aku tahu tidak ada hal baik yg akan terjadi jika bertemu dengan mu."
"hi hi hi" kanade yg menatap kelakuan ichika tiba tiba tertawa kecil dan kembali menatap ku dengan expresi syukur. "terima kasih sudah menyembuhkan ku." saat itu kanade membungkukkan badannya, tapi aku berkata dengan acuh tak acuh. "jika sudah selesai pergi lah, aku paling benci hal hal membosankan seperti ini"
"direktur Shiba sudah memperingatkan ku tentang ini, tapi tetap saja aku tidak bisa menahan diri untuk melakukannya."
"tujuan ku kali ini bukan untuk berterima kasih dengan kata kata, tapi dengan tindakan. hanya saja aku tidak tahu apa yg harus aku berikan sebagai hadiah untuk kebaikan mu." kanade menatapku sambil tersenyum lembut berharap aku mengatakan keinginan ku.
"baiklah jika itu yg kamu ingin kan, maka aku meminta anak mu ichika untuk ku jadikan salah satu istri ku." ichika langsung melebarkan matanya yg penuh dengan kejutan, tapi kanade menepuk pundak ichika dan mendorong nya sedikit ke depan. "silahkan bawa anak ku tuan Harry, semoga kamu puas dengan hadiah nya." aku dan hinata langsung terkejut mendengar jawaban langsung nona kanade dan ichika terlihat sangat kebingungan dengan kejadian yg tiba tiba.
"ibu, jangan bercanda. ibu menyerahkan anak mu pada pria aneh ini tanpa berkedip sedikit pun. apa ibu tidak mencintaiku lagi." tapi kanade langsung memberinya pisau tangan di atas kepala ichika. "ibu menyerahkan mu padanya karena ibu mencintai mu, apa kamu masih belum paham."
"dia membantu wanita yg baru dia kenal untuk menyembuhkan ibu nya dengan barang barang yg sangat berharga, jadi bagaimana jika kamu menjadi istri yg dia cintai."
"jika kamu tidak mau, biar ibu saja yg menggantikan mu" ichika kembali terkejut mendengar kata kata tak tahu malu ibunya yg ingin menggantikannya menjadi istri ku. "apa ibu akan meninggalkan ayah begitu saja."
"ayah mu bahkan tidak bisa menyembuhkan ibu mu." lalu kanade menatap ku lagi dengan mata main main. "tuan Harry, kita terlihat sangat mirip hanya perbedaan umur dan pengalaman ku lebih banyak dari ichika. apa tuan Harry tertarik untuk mengambil ku saja sebagai hadiah." aku tahu kanade hanya bermaksud untuk menggoda ichika yg dapat di lihat dari sorot matanya yg menunjukan bahwa dia hanya bercanda. tapi sayangnya dia berurusan dengan ku dan aku tanpa basa basi langsung menariknya kedalam pelukan ku. "tuan mmmm" lalu menciumnya sebelum dia sempat berkata kata yg membuat matanya melebar penuh dengan kejutan.
saat itu dia mulai memukul dadaku dan mendorongnya sekuat tenaga untuk memisahkan kami, tapi sayangnya semua itu tidak berhasil. "Harry lepaskan ibu ku" teriak ichika dengan kesal, tapi aku tidak mempedulikannya sama sekali dan terus memainkan lidah ku di dalam mulut kanade.