saat monosuke kouga dengan serius menjelaskan situasi, gerbang merah yg ada di tengah lapangan mulai bergetar dan mulai hancur sedikit demi sedikit. "apa yg terjadi" seru kusumi yg terkejut melihat gerbang itu mulai runtuh.
"ini tidak mungkin terjadi, kecuali amagi memindahkan gerbang nya ke tempat lain." jawab kuoga yg juga sedikit bingung.
di dalam suasana yg penuh kebingungan, tiba tiba gerbang biru dengan pusaran energi biru laut di dalam gerbang muncul di depan mereka yg langsung membuat semua orang menjadi waspada dan mengarahkan senjata mereka ke arah gerbang tersebut.
sesaat berikutnya seorang pria tampan dengan setelan jas yg keren perlahan keluar dari gerbang tersebut sambil membawa kucing hitam dengan expresi tak berdaya di tangannya.
"apa apaan expresi kalian, aku yakin kalian baru pertama kali melihat pria tampan seperti ku" lalu aku melemparkan rago ke arah jiro. "aku menemukan kucing malang di dalam selokan, kamu harus memberinya makan yg banyak agar tidak mati."
"jiro ayo hajar pria menjengkelkan itu, pria itu sangat berbahaya." seru rago dengan kesal sambil menatap ke arah ku.
"kucing udik yg tidak tahu terima kasih, sepertinya aku harus membawa mu ke selokan lagi." melihat senyum jahat ku, rago segera menyatu dengan jiro dan energi hitam langsung meledak dari tubuh nya yg membuat semua orang kembali tersadar. "jiro hati hati dia sudah menyerap kekuatan amagi, manusia ini benar benar berbahaya." tapi aku segera mengeluarkan daging naga kalengan dari inventory dan membukanya lalu meletakkannya di bawah. "pusss meong, ayo datang ke papa."
"kamu pikir aku kucing sungguhan yg akan tertipu oleh hal hal seperti ini." tapi semua orang berkedut kesal melihat rago yg sudah mulai memakan daging kaleng yg aku berikan.
"Harry, apa yg terjadi sebenarnya." tanya Shiba yg masih bingung dengan semua yg terjadi. "manusia licik ini tiba tiba muncul di belakang amagi dan menusuknya dengan belati yg bisa menyerap kekuatan amagi. lalu amagi mati dan tempat kami juga mulai runtuh jadi dia membawa ku keluar dari sana." rago langsung menjawab dengan santai sambil menikmati daging kalengnya.
melihat tatapan terkejut semua orang aku segera melambaikan tangan ku. "jangan pikirkan itu, artefak seperti itu sangat mahal dan sekali pakai. jika manusia biasa menggunakannya dia akan meledak seperti balon."
"kamu harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan segala jenis energi untuk bisa memproses penyerapan energi tersebut."
"jadi apa kamu menjadi monosuke sekarang." tanya Shiba dengan penasaran.
"tentu saja tidak. itu karena artefak itu memurnikan energi yg di serap menjadi energi murni sebelum di alirkan ke dalam tubuh." lalu aku mendekati shoko dan yg lainnya sambil tersenyum lembut pada mereka. saat itu Hinata juga bergegas memeluk ku. "apa kamu tidak apa apa."
"aku baik baik saja." perlahan aku meremas pantat Hinata yg membuat nya tersipu malu. "ayo kita ke rumah mu dulu, semua yg ada di sini sudah beres dan tidak ada ancaman lagi."
"anu tuan Harry, bisakah kamu membantuku memulihkan seseorang yg menjadi batu karena monosuke." ichika kishimojin tiba tiba mendekatiku yg akan menuju mobil hinata dengan expresi ragu ragu.
"tidak ada kata membantu dalam kamus ku, hanya ada transaksi. bayar dan terima." jawab ku dengan acuh tak acuh.
"berapa yg harus aku bayar." saat itu ichika menatap ku dengan mata penuh harapan dan aku segera menunjukan kedua jari ku.
"kamu bisa memilih salah satu dari dua opsi ini. pertama ijinkan aku melihat celana dalam mu dan kedua kamu bisa mengangkat rok kusumi agar semua orang bisa melihat celana dalam nya."
"kamu.." wajah ichika langsung memerah dan dia dengan panik melihat semua orang yg mentapnya dengan senyum main main, lalu menatap kusumi yg sudah menutup selangkangannya. "itu urusan mu, jangan libatkan aku" kata kusumi dengan nada mengancam yg membuat ichika tak berdaya.
"bisa kita lakukan di tempat yg lebih sepi." wajah ichika benar benar memerah karena menahan malu.
"sebagai pria sejati kamu tidak boleh memanfaatkan seorang wanita yg sedang kesusahan." saat itu suara kesal jiro mulai terdengar dan kakek azuma serta Shiba langsung menggelengkan kepala mereka.
"maaf jiro, aku adalah pria bajingan, mesum, licik dan tak tahu malu." lalu aku menepuk bahu ichika. "aku tidak punya banyak waktu untuk bermain kata kata, setelah ini kamu mungkin tidak akan pernah bertemu ku lagi. jadi sebaiknya kamu minta bantuan jiro seorang pria sejati untuk membantu mu. mungkin dengan ceramah moralnya ibu mu bisa kembali pulih." mata ichika langsung melebar karena terkejut. "dari mana kamu tahu bahwa ibu ku yg menjadi batu."
aku dengan santai melambaikan tangan ku sambil berjalan ke arah mobil hina bersama yg lain. "aku bisa melihat sekilas masa depan mu."
"kamu wanita kuat yg memiliki flameblood yg di wariskan dari keluarga mu, hanya saat ini kamu belum menguasainya."
"di masa depan kamu akan bertemu iblis yg membuat ibu mu menjadi batu dan dengan bantuan jiro kamu bisa mengalahkannya lalu mengembalikan ibu mu seperti semula."
"tapi sayangnya kamu mati sebelum melihat ibu mu dan ibu mu juga mati karena efek samping terlalu lama menjadi batu"
"intinya ending kalian akan sangat membahagiakan dengan bimbingan moral dari jiro. ha ha ha ha ha ha" ichika segera berlari kearah ku dengan cepat. "aku akan memperlihatkannya untuk mu, jadi tolong sembuhkan ibuku." saat itu ichika perlahan membuka celana nya, tapi shoko segera berseru. "kapten"
"he he he, aku hanya menguji mu" saat itu aku menepuk pundak ichika sambil tersenyum padanya yg membuatnya tertegun sesaat. lalu aku mengeluarkan tiga botol transparan yg berisi cairan yg berbeda warna pada ichika. "tuangkan cairan berwarna bening ini di patung ibumu untuk menghilangkan efek membatu."
"lalu biarkan ibu mu meminum cairan merah ini untuk memulihkan kondisinya."
"setelah itu cairan emas ini hanya bonus yg bisa mempercantik kulit, membuat mu awet muda dan memperpanjang umur. bagi dua dengan ibu mu, lalu nikmati momen bahagia bersama ibu mu sebanyak mungkin" dengan tangan gemetar ichika menerima ketiga botol itu dan matanya mulai memerah. "kenapa kamu memberikannya begitu saja."
"kamu sudah membayarnya, jadi aku memberikannya. aku juga berbohong mengenai masa depan mu dan aku hanya asal menebak tentang ibu mu. he he he aku hanya ingin membuat drama yg mengharukan dan kamu adalah aktor utamanya."
"lihat air mata buaya mulai menetes"
"kamu kamu, aku membenci mu..." seru ichika dengan kesal dan bergegas menjauh dari ku.
"kapten selalu saja seperti itu, apa kapten takut dia akan menyukai kapten." aku segera menganggukkan kepalaku. "kapal akan penuh jika ini terus terjadi. sangat merepotkan untuk mengubah kapal lagi."
"ya kapten kita sangat pemalas."
"jangan banyak bicara, ayo cepat masuk ke mobil hinata, aku akan memasukan motor skuter bibi ke inventori terlebih dahulu."
"ya kapten"