aku segera membuka tenda di dekat pohon yg rindang di sebelah lapangan yg terbuka. lalu meletakan 2 kursi lipat dan meja kecil di antaranya. setelah itu kami berdua duduk dengan nyaman sambil menatap anak anak SMP yg sedang melakukan orientasi berbaris dengan rapi di lapangan untuk mendengarkan pengarahan dari ketua orientasi.
"nishimiya, kamu juga ikut membantu teman teman mu mengawasi murid orientasi ini." kata Shizuka yg datang ke tenda kami dan shoko langsung menatapku untuk menanyakan pendapat ku. "pergi lah, aku akan menyusul mu setelah bersantai sebentar."
"baik kapten." shoko langsung mengikuti teman teman nya mengawasi proses orientasi berlangsung. "nishimiya sangat mendengarkan kata kata mu" Shizuka dengan santai duduk di tempat duduk shoko yg baru saja kosong. "apa ada masalah dengan itu"
"tidak ada, aku hanya penasaran bagaimana kalian bisa bertemu."
"itu tidak ada hubungannya dengan mu"
"aku gurunya."
"aku akan membuat shoko pindah sekolah"
"kamu..."
"Harry, bisa kita bicara sebentar." saat itu guru hina tiba tiba datang untuk mengajakku berbicara secara pribadi. ya dia adalah hina Tachibana dalam serial manga domestik na kanojo, yg aku kenal saat masih menjadi CEO dulu. hanya dari namanya aku langsung mengingat manga domestik na kanojo yg paling berkesan, tidak seperti heroin heroin dari serial anime lainnya yg membutuhkan banyak petunjuk bagi ku untuk mengenali mereka.
karena cerita hina sangat menarik, yaitu dia dan adik perempuannya akan sama sama di genjot di tempat tidur oleh anak dari ayah baru mereka. jadi saat aku tahu dia adalah hina Tachibana, aku segera mengejarnya dan mengambil keperawanannya terlebih dahulu.
tapi takdir tetap harus berjalan dan hubungan cinta kami kandas di tengah jalan karena dia menemukan pria lain yg sesuai dengan cerita aslinya. tapi hina tidak tahu bahwa pria ini sudah menikah yg akan membuatnya sakit hati.
aku tidak terlalu kehilangan saat dia menyatakan putus, karena aku tahu bahwa jalan cerita tetap harus berlangsung. jadi aku mengiyakannya dan beralih ke adik nya Rui Tachibana.
Rui terlihat lebih ganas di atas ranjang dari pada hina, tapi tetap saja hubungan kami juga kandas di tengah jalan karena aku jarang menemuinya yg membuatnya marah dan akhirnya memutuskan hubungan kami.
tapi aku juga tidak terlalu merasa kehilangan, karena aku sudah mendapatkan yg pertama. biarkan saja natsuo yg merupakan protagonis dalam seri ini menikmati sisa sisa ku. he he he he.
"ada apa nona hina, kita bisa bicarakan di sini saja. aku tidak ingin ada gosip yg bisa menyebabkan nama mu menjadi buruk. ingat kamu adalah seorang guru, semua tindakan mu akan berefek pada murid mu." lalu aku mengambil kursi lipat lainya di dalam tenda dan meletakkannya di sebelah hina. "duduk lah, katakan saja apa yg ingin kamu katakan. aku yakin wanita galak di sebelahku bisa menjaga mulut nya." Shizuka langsung memberku lirikan sinis sebelum membenarkan perkataan ku. "tenang hina, aku tidak suka bergosip."
hina menatap kami berdua sambil meremas sudut roknya dengan kedua tangannya. "Harry, aku ingin minta maaf atas kesalahan ku dulu. maukah kamu memaafkan ku" aku segera tersenyum pada hina. "apa kamu menyesal kerena mengetahui bahwa pria itu sudah menikah." seketika mata hina langsung melebar penuh dengan kejutan. "bagaimana kamu tahu"
"aku tahu dari awal."
"lalu kenapa, kenapa kamu tidak memberi tahu ku" nada hina tiba tiba sedikit meninggi.
"kenapa aku harus memberi tahu mu, sedangkan kamu sendiri tidak memberi tahu alasan mu memutuskan hubungan kita. aku tidak pernah menduakan mu dan aku dengan tulus mencintai mu." mata hina tiba tiba memerah dan dia segera memberi alasannya pada ku. "itu karena kamu sangat jauh dan aku tidak sanggup menahan kerinduan ku pada mu. saat itu dia secara perlahan mengisi kerinduanku pada mu sedikit demi sedikit hingga aku mulai merasanyaman."
"kenapa kamu tidak mengatakannya, aku bisa keluar dari pekerjaan ku dan membuat usaha di Jepang agar bisa dekat dengan mu. tidak ada yg tidak mungkin bagi ku jika kamu mengatakannya." saat itu air mata hina mulai mengalir dengan deras. "maaf Harry.."
"alasan aku tidak mengatakan kebenarannya adalah karena aku melihat mu bersamanya dengan senyum bahagia di wajahmu. aku tidak ingin senyum mu itu hilang hanya karena ku. aku mencintai mu dan ingin kamu selalu bahagia bahkan jika itu bukan bersama ku, jadi aku sama sekali tidak marah atau kecewa pada mu." saat itu hina langsung melemparkan dirinya pada ku dan mulai menangis dengan histeris.
"aku bodoh hick hick aku bodoh Harry hick hick aku sangat egois." aku membelai rambut hina dengan lembut dan berusaha untuk menenangkannya. "tenanglah, itu adalah pelajaran berharga bagimu. jadi jangan ulangi lagi saat kamu bertemu dengan pria yg mencintai mu." hina tiba tiba memelukku sekuat tenaganya. "aku ingin bersama mu lagi dan memulainya dari awal."
"jangan bicara omong kosong, itu tidak akan mungkin terjadi." saat itu aku mencoba melepaskan hina dari tubuhku tapi dia benar benar memelukku sangat kuat. karena takut melukainya, aku dengan pasrah membiarkannya berada di atas tubuh ku dengan posisi mengangkang. "kamu bilang kamu mencinta ku dan ingin aku bahagia. jadi aku ingin bersama mu agar aku bahagia."
"hina, kamu tidak berpikir dengan tenang."
"aku tenang, aku sangat tenang dan aku ingin kembali bersama mu."
"itu tidak mungkin"
"apa karena nishimiya."
"shoko tidak akan keberatan jika aku memiliki wanita lain lagi tapi apa kamu mau berbagi dengan shoko." saat itu hina tidak menjawab dan perlahan tangisnya mulai berhenti.
"asal kamu tahu, aku sudah memiliki 9 wanita dan seorang anak, walaupun anak itu hanya anak adopsi. jadi apa kamu masih mau bersama ku."
"aku aku akan mencobanya." jawab hina yg sedikit ragu ragu.
"jangan lakukan hal yg bodoh, bukankah kamu sedang mengembangkan hubungan dengan anak dari ayah baru mu." hina menatap ku dengan mata lebarnya yg penuh dengan ketakutan. "Harry kamu... bagaimana bisa kamu...." aku langsung memberinya tatapan menghina. "bangunlah dari tubuh ku, jangan membuatku memandang mu dengan jijik." keterkejutan yg kuat langsung menghantam perasaan hina yg membuatnya perlahan turun dari atas tubuh ku dengan tatapan kosong.
"aku memiliki banyak wanita dan mereka semua sangat akur. mereka juga sangat mencintai ku dan tidak pernah membiarkan pria lain menyentuh mereka selain aku. dibandingkan dengan mereka, cinta mu tidak ada artinya sama sekali. jadi berhentilah memikirkan ku, lanjutkan kisah cinta mu sendiri. dunia kita sudah di pisahkan oleh langit dan bumi sejak kamu memutuskan cinta mu pada ku." lalu aku menatap Shizuka. "jaga teman mu ini baik baik, aku tidak ingin dia mendapatkan rumor yg aneh aneh karena kebodohannya sendiri." lalu aku segera pergi meninggalkan mereka berdua.