Chereads / sistem the gamer / Chapter 654 - Bab 172 saenai Heroine no sodatekata

Chapter 654 - Bab 172 saenai Heroine no sodatekata

"ehem, apa kesepakatan cinta kalian sudah selesai." tanya bibi sakura yg sudah mendekat ke arahku sambil menatapku dengan tatapan tajam. bibi sakura adalah istri dari paman ku yg merupakan kakak dari ibu angkat ku.

saat orang tua angkat ku masih hidup, kami bertemu setiap tahun saat merayakan natal di rumah keluarga besar ibu ku. sayangnya eriri tidak pernah ikut merayakan natal bersama kami dan aku juga tidak terlalu peduli tentang itu. tapi aku tidak menyangka bahwa sepupuku adalah salah satu heroin dari anime yg berjudul saenai Heroine no sodatekata.

"untung bibi bertanya, aku hampir lupa ada bibi di sini." bibi ku langsung memaksakan senyum nya sambil mulai mengintrogasi ku. "paman mendapat kabar bahwa kamu ikut andil dalam kekacauan yg tejadi di China tadi malam"

"itu hanya nasib sial karena menaiki kapal yg salah."

"menyelamatkan beberapa orang, membunuh dalang di balik kekacauan itu dan memberikan bukti lengkap tentang asal usul kekacauan itu. bagaimana kamu menjelaskan ini." mendengar perkataan bibi ku semua orang menatapku dengan mata lebar yg penuh keterkejutan.

"bibi, hal ini sebaiknya tidak di bicarakan di depan anak SMA." kataku dengan senyum canggung.

"jangan pedulikan mereka, katakan saja bagaimana kamu bisa sampai di Jepang begitu cepat. karena bibi mendengar dari paman bawah helikopter yg kamu gunakan di tembak jatuh oleh sebuah roket di depan semua orang."

"apa..." eriri tiba tiba berseru kaget dan aku segera memberi kode untuk mengecilkan suaranya. "itu hanya tipuan mata bibi"

"saat itu sebenarnya aku sudah keluar dari helikopter dan saat heli itu meledak, aku segera kabur dari post BSSA dan menuju Jepang dengan bantuan teman ku yg sudah menunggu tidak jauh dari sana."

"kenapa kamu harus kabur."

"bah, aku terlalu malas untuk berurusan dengan pemerintah Amerika. sebaiknya bibi jangan beritahu paman jika aku ada di sini, aku tidak mau liburan singkat ku ini hancur."

"lalu dimana kamu tinggal, biar bibi antar sekalian."

"aku juga sedang mencari hotel untuk menginap dan sialnya aku bertemu dengan bibi."

"tinggal di rumah bibi saja, ini sudah malam dan tidak ada hotel yg menerima tamu di tengah malam seperti ini."

"bukankah ada hotel cinta."

"masuk ke dalam mobil atau bibi laporkan kamu ke polisi." melihat senyum manis bibi sakura yg penuh arti, tubuh ku sedikit merinding. "baik bibi" dan aku hanya bisa mengangguk tak berdaya.

"megumi, kasumi, ayo biar bibi antar sekalian. ini sudah malam, terlalu berbahaya jalan sendirian."

"baik Tante." jawab mereka secara bersamaan.

"selamat malam tomoya" sapa bibi sakura sebelum masuk kedalam mobil sambil melambaikan tangannya.

***

di dalam mobil, aku dan yg lainya duduk berdesakan di kursi belakang bersama yg lainnya, sedangkan bibi ku duduk di kursi depan di sebelah sopir. "seperti nya di sini lebih nyaman." saat itu utaha langsung pindah ke pangkuan ku dan menyandarkan kepalnya di bahu ku. "benar benar nyaman." desah utaha dengan lembut yg membuat eriri sedikit geram. "tolong jangan lakukan hal mesum di dalam mobil ku"

"ohh sejak kapan kamu membeli mobil ini, bukankah ini mobil ibu mu"

"itu sama saja."

"bilang saja kamu hanya iri pada ku, semestinya kamu bersyukur aku tidak akan menggangu mu dengan tomoya lagi." eriri segera terkejut dan kedua tangannya mulai mengepal dengan erat. "terserah."

"Harry, kenapa kamu menjual semua aset mu. itu jumlah yg sangat besar, bahkan kekayaan bibi masih jauh di bawah mu."

"banyak hal terjadi dan aku tidak memerlukan banyak harta seperti itu, aku bahkan bisa mendapatkannya dengan mudah jika aku mau."

"ya bibi tahu dengan kemampuan mu, sangat mudah mendapatkan banyak uang. tapi kenapa?."

"sesuatu yg tidak bisa aku katakan bibi"

"apa ini berkaitan dengan sisi itu"

"bibi tahu" seru ku dengan sedikit kejutan.

"he he, bibi dan paman mu juga pernah ke sisi itu bersama ayah dan ibu mu, tapi sayangnya hal hal menjadi seperti sekarang." nada bibiku mulai mengecil untuk menunjukan rasa bela sungkawa, tapi aku segera menepisnya dengan nada santai. "aku sudah tidak memikirkan itu lagi"

"dulu bibi melihat sorot matamu penuh dengan kekosongan dan expresi bosan yg tidak bisa kamu sembunyikan, seakan tidak ada yg bisa membuatmu tertarik di dunia ini."

"itulah kenyataannya."

"tapi sekarang kamu terlihat sangat bersemangat dan penuh energi, seakan kamu memiliki banyak rencana menyenangkan yg ingin kamu lakukan. apa di sana sangat menyenangkan bagi mu."

"bibi sebaiknya kita tidak membahas masalah di sisi itu di tempat umum." kataku dengan nada serius pada bibi ku, karena ketiga anak SMA ini sudah mulai terlihat penasaran dan menatap ku dengan tatapan lapar. di sisi lain ada sopir keluarga yg tidak jelas asal usulnya.

"kamu tidak perlu khawatir dengan sopir keluarga kami, dia juga dari sisi itu. dia lah yg sering memberi kami informasi tentang mu." aku segera menutup wajahku sambil menghela nafas tak berdaya dan saat itu sopir itu juga menoleh ke arahku. "tuan Harry, senang bisa bertemu dengan mu. aku adalah penggemar berat mu."

"aku tidak menerima penggemar laki laki tua seperti mu, fokus pada jalan." kataku dengan kesal sambil melambaikan tangan ku.

"maaf tuan Harry, aku hanya terlalu bersemangat."

"mm" aku memberinya anggukan ringan, lalu melemparkan sebotol nektar pada nya. "simpan saja untuk mu" dengan tangan gemetar, sopir itu memasukan botol nektar ke dalam katung bajunya. "terima kasih tuan Harry."

"sepetinya kamu benar benar bisa menjadi kaya dimana pun kamu berada. apa ada yg spesial untuk bibi juga."

"tentu saja, mari kita bicarakan di rumah."

"he he, bibi benar benar tidak sabar." tapi kekahwatiran ku akhirnya menjadi nyata, karena eriri segera bertanya dengan penuh rasa penasaran.

"ibu, sisi apa yg sedang kalian bicarakan." aku segera menutup mata ku dan mulai berpura pura tidur.

"itu hanya tempat yg jauh yg hanya bisa di kunjungi oleh orang orang dengan otak bermasalah seperti Harry." tapi saat itu utaha tiba tiba berkata. "bibi sakura, apa aku boleh menginap di rumah bibi malam ini"

"tentu saja, tapi kamu tidak boleh sekamar dengan Harry."

"baik bibi" tapi saat itu utaha segera berbisik di telingaku. "jangan kunci pintu mu malam ini." mendengar ini aku sedikit menekan ludah ku sambil menoleh ke arah Megumi yg dari tadi hanya duduk diam tanpa berkata kata "jadi kita langsung menuju rumah megumi"

"eehhh" seketika semuanya sedikit terkejut dan Megumi segera berkata dengan canggung. "itu, rumahku sudah lewat jauh, tidak apa apa jika aku menginap. ini juga liburan musim panas, jadi tidak masalah."

"kenapa jadi seperti ini, kenapa kalian semua tiba tiba menginap di rumah ku." kata eriri dengan kesal sambil menatap ku dengan tatapan mengancam.

"eriri, ini sudah tengah malam, tidak ada salahnya membiarkan teman mu menginap."

"ini semua salah mu" eriri segera menuduh ku sebagai penyebab dari semua ini. "bibi, boleh aku membawa eriri ke sisi itu. aku yakin dalam sebulan dia akan memiliki sikap anggun seperti mu."

"bibi tidak keberatan, tapi dia sepupu mu dan masih dalam masa sekolah. bibi belum siap menggendong cucu."

"tenang bibi, aku akan menggunakan pengaman."

"kalau begitu tidak masalah."

"apa yg kalian bicarakan, kalian benar benar mesum." teriak eriri sambil menutup wajahnya yg sudah memerah.

"ha ha ha ha ha" dan kami semua langsung tertawa terbahak bahak.