"apa yg kamu inginkan, katakan saja" kata Jang maldong dengan nada curiga. "apa aku begitu tak tertahankan bagi mu kakek tua" aku bener benar tak berdaya melihat kecurigaan kakek tua sialan ini. "ya kamu memang tak tertahankan, aku yakin ada niat terselubung di balik semua kebaikan mu ini"
"cih, sangat susah menipu mu"
"karena aku sudah tahu sifat licik mu"
"baiklah, aku hanya ingin Chohong kembali selamat. aku yakin Seol bisa membuat hal itu menjadi nyata."
"kenapa kamu begitu yakin."
"jika tidak, kamu tidak akan melatihnya begitu keras. apa menurutmu aku tidak bisa melihat bahwa kamu juga menaruh harapan mu pada Seol. ha ha ha ha"
"sial, benar benar licik"
"ok itu saja, aku akan segera kembali ke kapal untuk bersiap ke bumi." tapi saat itu Jang maldong menepuk pundak ku dengan tongkatnya sambil berkata dengan serius. "bisakah kamu menemuinya saat kembali ke bumi, dia sangat merindukan mu. aku tidak tahu apa yg sudah kamu lakukan padanya, tapi dia selalu menanyakan tentang mu dan berharap bisa bertemu dengan mu."
"maksud mu chu yunxia"
"siapa lagi menurutmu, tentu saja yunxia tetangga di depan rumah ku" jawab Jang maldong dengan kesal.
"aku rasa tidak ada apa apa di antara kita, kami hanya sering mengobrol bersama dan sebelum aku pergi aku juga bertemu dengannya yg sedang bersama pacarnya." kata ku dengan bingung, karena memang aku menganggapnya hanya sebagai teman saja. walaupun dia memang cantik dengan dada yg cukup besar, tapi saat itu aku masih mencari keberadaan Karen yg ternyata adalah Agnes.
"setidaknya datanglah dan temu dia, tanyakan sendiri apa maksudnya. aku sudah bosan menjawab pertanyaannya."
"baiklah aku akan segera ke China untuk bertemu dengannya saat aku kembali ke bumi."
"baguslah, setidaknya aku tidak akan di ganggu lagi oleh wanita berisik itu." Jang maldong terlihat menghela nafas lega dan aku hanya bisa menggelengkan kepalaku.
"Harry..." teriak Chohong yg naik ke ruang tamu dengan tergesa gesa setelah mencoba perisainya bersama Hugo. "kamu tidak perlu berteriak."
"ha ha ha perisai mu sungguh luar biasa, bahkan getaran dari tabrakan senjata tidak terasa sama sekali."
"ya ya pulanglah dengan selamat saat perjamuan, aku akan segera kembali ke kapal."
"aku akan menemui mu sore ini"
"lakukan sesuka mu" lalu aku menoleh flone sambil menganggukkan kepala ku. "semuanya aku pergi dulu, semoga perjamuan kalian bisa berjalan sukses." mengabaikan semua orang, aku segera kembali ke kapal bersama flone.
"kenapa aku merasa dia seperti bisa melihat masa depan." gumam Kazuki sambil sedikit termenung.
"bah, itu hanya aktingnya saja. aku mengenalnya lebih lama dari kalian dan tahu semua kelicikan yg dia miliki. hanya pada wanita dia akan benar benar baik dan tulus, tapi jika itu pria maka dia pasti memiliki tujuan tersembunyi di balik kebaikannya."
"itu terdengar seperti playboy atau pria bajingan." kata Asuna yg tiba tiba ikut menambahkan.
"dia tidak pernah menyangkal semua itu, tapi selalu saja ada wanita bodoh yg tertipu." jawab Jang maldong sambil melihat ke arah Chohong yg sedang mengelus pelindung tangan yg aku berikan dengan expresi bahagia. melihat tatapan semua orang, Chohong segera menyembunyikan perisai itu ke punggungnya sambil memperingati semua orang. "jangan pikirkan itu, ini adalah hadiah Harry untuk ku. jika kalian ingin minta sendiri padanya." seketika semua orang menunjukan expresi gelap mereka sambil menggelengkan kepalanya.
***
"aku akan menemui kalian di Korea setelah pergi ke Cina dan berkunjung ke rumah shoko di Jepang." kata ku pada semua kru yg berkumpul di ruang tamu. "lalu bagaimana dengan saudari flone."
"flone juga bisa ikut ke bumi dengan kalian dengan melakukan skill shadow change pada shadow army yg menempel pada kalian semua." seketika semua nya menoleh kebayangkan mereka dengan expresi ngeri lalu kembali menatap flone untuk meminta penjelasan. "itu hanya untuk menjaga kalian saja, aku tidak bisa mengintip melalui shadow army. tapi dia bisa mengirimkan ku sinyal jika kalian dalam bahaya, apa kalian tidak tahu kapten adalah orang yg sangat protektif." dan semuanya kembali menatapku dengan pandangan terharu.
"ok jangan menatapku seperti itu, apa kalian ingin pipi kapten kalian memerah."
"ha ha ha ha ha" seketika mereka semua tertawa bahagia.
"Harry, kami semua sudah berada di Korea kecuali shoko. jadi kami semua akan menunggu kamu di sana."
"baiklah." saat itu mereka semua langsung menghilang karena menggunakan sistem teleportasi yg ada di jendela status mereka untuk kembali ke bumi.
"kapten ada sesuatu yg aku lupakan, aku pergi ke kamar dulu." kata shoko dengan wajah memerah dan dengan panik berlari ke kamarnya.
"shoko sangat pemalu, kamu jangan membuatnya menunggu. aku akan pergi menemui yg lainnya." saat itu flone langsung berganti menjadi shadow army karena melakukan skill shadow change dengan salah satu shadow army yg menempel pada yg lain.
melihat ini aku juga segera menuju ke kamar shoko dan perlahan mengetuk pintunya. "shoko, apa kamu masih di dalam."
"kapten, masuk saja." suara malu malu shoko terdengar dari balik pintu dan aku segera membukanya secara perlahan.
di dalam kamar aku terkejut melihat shoko mengenakan piyama putih transparan tanpa pakaian dalam sedang duduk di tempat tidur sambil menundukkan kepala nya. "kapten, berjanjilah untuk tidak pernah meninggalkan shoko." aku menelan sedikit ludah ku dan perlahan mendekati shoko sambil melepas semua pakaian ku. "tentu saja aku tidak akan meninggalkan mu"
"kapten, mmmmm" saat itu aku langsung mencium bibir shoko dengan penuh nafsu sambil perlahan membaringkannya di tempat tidur. setelah puas dengan mencium bibirnya aku perlahan memasukan senjataku pada lubang vaginanya secara perlahan yg membuat kedua tangan shoko yg memelukku mencengkram punggung ku dengan kencang.
aku merasa lubang vaginanya yg kecil mulai di robek oleh senjataku secara perlahan. "mmmmm" shoko yg memejamkan matanya sambil sedikit mengerang dan air mata mulai menetes dari matanya yg tertutup. "kapten, shoko sangat mencintai kapten. jangan pernah tinggalkan shoko."
"tentu saja aku tidak akan meninggal mu" lalu aku kembali mencium bibir shoko sambil perlahan menggerakkan pinggulku secara perlahan. tapi semakin lama aku semakin mempercepat kecepatan ku karena tidak bisa menahan sensasi yg baru.
"kapten, hmmm" setelah lebih dari 15 menit shoko menggunakan kedua kakinya untuk menjepit pinggang ku. "shoko, aku akan keluar."
"kapten, kapten, hmmmmmmffff" tubuh shoko sedikit mengejang saat aku mengeluarkan susu putihku ke dalam lubangnya yg paling dalam. "kapten jangan tinggal kan shoko"
"tenanglah, kita akan selalu bersama." lalu aku kembali mencium shoko dan melanjutkan ke babak kedua, ke tiga hingga ke empat yg membuat shoko akhirnya tertidur di lengan ku dengan senyum lembut di wajahnya.
di sore hari, aku melihat shoko perlahan membuka matanya dan aku segera menciumnya bibirnya dengan lembut. "kapten, shoko akan mandi dulu sebelum kembali ke bumi."
"baiklah, mari kita mandi bersama." shoko hanya menganggukkan kepalanya dengan malu malu dan kami pun segera mandi berdua selama 2 jam penuh