"aku membuat pohon suci ini bisa bertahan untuk waktu yg lama agar bisa menahan akar pohon itu, selama tidak ada yg merusak rune dan kristal sihir yg aku pasang di sekitar pohon." kelasku sambil menatap semua orang dan teresa segera bertanya dengan rasa penasaran. "apa yg terjadi jika pohon suci ini hilang"
"tentu saja akar pohon itu akan menerjang benteng Arden dan merambat ke kerajaan haramark lalu ke seluruh paradise." jawabku dengan sedikit nada menghina.
"maksudku, apa yg terjadi jika akar pohon merambat itu merambat ke seluruh paradise." tanya Teresa sambil menahan emosinya.
"akar itu akan menghisap darah manusia sebagai nutrisinya untuk tumbuh lebih besar dan menghasilkan buah yg dapat memberikan kekuatan yg kuat pada pemakannya." semua orang langsung menatapku dengan expresi serius dan Teresa kembali bertanya dengan nada yg mencurigai. "dari mana kamu tahu semua ini?"
aku tersenyum misterius pada semua orang lalu bersiap untuk menjelaskan, tapi Chohong tiba tiba berseru. "aku yakin kamu pasti kelahiran kembali yg mati di masa depan dan kembali ke masa lalu." aku kembali terkejut dengan logika Chohong dan segera bertepuk tangan. "benar benar pemikiran yg terbuka dan luas, tapi tebakan mu hampir benar"
"aku adalah orang dari dunia lain yg dilahirkan di bumi."
"dulu aku adalah raja iblis yg sangat kejam, membunuh jutaan nyawa sambil tertawa bahagia."
"menghancurkan planet jika aku merasa bosan"
"memperkosa semua wanita milik para pahlawan di setiap dunia"
"memperbudak setiap ras yg ada di seluruh alam semesta"
"memenggal kepala setiap dewa yg menentang ku"
"ya ya itu lah aku, jadi apa kalian percaya." melihat omong kosong ku, semua orang menatapku dengan lebih serius sampai shoko tiba tiba bergegas memeluk ku. "aku tidak akan percaya, kapten pasti adalah dewa yg baik hati dan di hukum ke bumi karena terlalu mesum." aku merasa terharu dengan shoko tapi juga sedikit kesal dengan logika nya yg terlalu masuk akal.
"puff, ha ha ha ya ya aku lebih percaya apa yg dikatakan shoko." dan moon young juga ikut menambahkan bahan bakar yg membuat semua anggota kru mengangguk setuju.
"ayo lah, aku hanya bercanda." tapi Chohong segera membantah. "lalu dari mana kamu mendapatkan niat membunuh yg begitu kuat dan aku yakin kamu sengaja memberiku senjata yg kuat ini sebelum misi ku ke desa remnan."
"tanpa senjata ini, tim kami mungkin akan mati di sana. kamu sepertinya tahu hal itu akan terjadi." mendengar kata kata Chohong, Agnes juga terkejut memikirkan saat aku memberinya dua botol healing potion tingkat tinggi yg juga menyelamatkannya dan master Ian. "aku juga berpikir seperti itu, kamu memberiku dua botol healing potion saat di zona netral dan memperingatkan ku untuk membawanya saat melakukan misi yg berbahaya."
"berkat itu, aku dan master Ian bisa sembuh dengan cepat dari luka parah kami saat menyerang sarang parasit" dan tatapan semua orang pada ku semakin dalam dan penuh dengan tuntutan penjelasan. "itu hanya kebetulan saja." lalu aku segera memberi mereka kebohongan yg masuk akal.
"niat membunuh aku dapat dari membunuh orang orang dunia bawah karena sedang mencari seseorang, saat itu aku hampir memusnahkan semua organisasi dunia bawah di seluruh dunia."
"dunia hampir terbebas dari narkoba, perjudian, perdagangan organ, penculikan, teroris dan segala tindakan ilegal berkat ku"
"dan hal tentang akar pohon ini bisa di jelaskan dengan mudah jika kalian menggunakan sedikit otak kalian, tidak seperti tuan putri ini yang selalu berpikir negatif."
"apa maksud mu aku ini bodoh begitu" teriak Teresa dengan kesal dan aku memberikan anggukan ringan pada nya yg membuat wajahnya semakin memerah karena marah. "mari kita berpikir dengan logika sederhana, untuk apa para iblis menumbuhkan pohon yg begitu besar. apa untuk hiasan taman atau untuk menggantung ayunannya." melihat semuanya terdiam aku berkata lagi. "jelas untuk sesuatu yg akan di hasil kan dari pohon itu dan sebuah pohon pasti akan menghasilkan buah, bukan telur. apa aku benar."
melihat mereka semua segera mengangguk dan aku berkata lagi. "tidak mungkin iblis akan menumbuhkan pohon suci atau pohon dunia, maka pohon ini pasti pohon dari dunia bawah yg memiliki sifat jahat jadi sebut saja pohon iblis." dan mereka kembali menganggukkan kepala.
"jadi jika itu pohon yg jahat, maka pasti memerlukan nutrisi dengan cara yg jahat juga. misalnya darah manusia, daging, dan hal hal yg akan membuat kita menderita. apa ini masuk akal bagi kalian?" sekali lagi mereka menganggukkan kepalanya.
"dilihat dari akar yg menerjang ke arah wilayah manusia maka target nutrisi akar ini pasti adalah manusia. karena dimana mana sifat sebuah akar adalah bergerak ke arah nutrisi yg paling banyak dan di butuhkan oleh akar." dan semua orang kembali terdiam memikirkan kata kata ku sampai Trish yg sudah lama terdiam akhirnya angkat bicara. "apa yg dikatakan Harry benar, itu juga yg kami ketahui dari penjelasan V tentang pohon itu. tapi kami masih belum tahu cara untuk menghancurkan pohon itu, jadi apa CEO kita yg jenius pemecah masalah ini memiliki cara untuk menghancurkan pohon itu."
aku memberikan anggukan ringan pada Trish dan menunjukan dua jari ku yg menandakan ada dua cara untuk menghancurkannya. "pertama, biarkan akar pohon itu mendapatkan nutrisinya hingga buah nya sudah tumbuh dan dimakan oleh raja iblis yg membuatnya maka pohon itu secara otomatis akan hancur."
"tidak mungkin kita membiarkan hal itu terjadi, lalu apa cara kedua."
lalu aku menunjuk ke arah iblis yg sedang bertarung dengan Dante dan yg lainya. "kalahkan raja iblis yg membuatnya, sangat simpel." tapi wajah mereka tiba tiba menjadi suram karena Dante dan yg lainnya sudah di kalahkan oleh raja iblis urizen serta pedang Dante juga hancur karenanya. "ehem sepertinya itu juga tidak mungkin." kataku dengan senyum canggung yg membuat wajah semua orang menjadi semakin gelap.
"sepertinya aku harus menyelamatkan mereka, kalian tunggu disini."
"tidak, itu berbahaya kapten." seru shoko yg masih memeluk ku dengan nada tegas.
"jangan khawatir, aku..."
"tidak tidak tidak, kapten tetap bersama shoko disini." tapi shoko segera membantah dan semakin mengencangkan pelukannya. melihat ini aku segera menatap flone untuk meminta bantuan dan flone segera muncul di belakang shoko lalu membuatnya pingsan dengan sihir bayangannya. flone langsung berkata dengan nada lembut sambil membawa shoko kedalam pelukannya. "hati hatilah, aku menunggu kompensasi mu malam ini." aku sedikit merinding mendengar perkataan flone dan dengan pasrah menganggukkan kepalaku.