beberapa Minggu berlalu dengan cepat dan karena semua agenda latihan sudah mencapai target yg di inginkan, aku mulai menghentikan latihan semua orang dan membebaskan mereka untuk berlatih sesuka hati mereka. tapi untuk kultivasi qi, mana dan spiritual wajib di lakukan minimal 3 hari sekali karena hal ini merupakan pondasi untuk melanjutkan ke tahap dewa.
pelatihan protagonis kita juga sepetinya sudah selesai, karena aku melihat Jang maldong sudah mulai mengemasi barang barang mereka. sedangkan untuk Kazuki dia sudah lama pergi karena suatu alasan dan Agnes serta Hugo masih tetap bertahan dengan latihannya.
walupun aku dan Agnes sesekali melakukan hubungan badan, tapi status kami masih bisa di anggap teman biasa. tidak ada cinta dalam hubungan kami dan itu hanya sebatas kepuasan seksual saja. tapi aku tidak tahu apa yg di rasakan oleh Agnes terhadap ku dan untuk saat ini aku juga tidak terlalu memikirkannya.
tidak ada yg istimewa dari Agnes, aku hanya menikmati sensasi yg dia berikan saja. karena dulu kami juga sudah terbiasa melakukan hal ini dan Agnes adalah wanita pertama yg merebut keperjakaan ku, tentu saja aku juga pria pertama yg merebut kesucian nya.
mungkin ini yg di sebut semakin kamu mencintai maka semakin kamu membenci saat di kecewakan oleh seseorang. aku tidak tahu apakah dia pernah berhubungan dengan orang lain, tapi menurut sifat Agnes yg aku kenal dia tidak akan dengan mudah memberikan tubuh nya pada orang lain.
dulu aku butuh 6 bulan penuh untuk menjatuhkannya dengan memberinya segala macam perhatian, cinta, kasih sayang, waktu dan bahkan berbagai hadiah agar bisa mencapai tahap yg lebih intim dengan Agnes. saat itu pun Agnes dalam keadaan mabuk berat karena merayakan ulang tahun ku dan saat sadar di pagi hari dia langsung memukuli habis habisan karena telah mengambil kesempatan saat dia sedang mabuk.
"oooiiii anak bajingan, ada keadaan darurat cepat keluar." mendengar teriakan Jang maldong dari bawah kapal, lamunan ku segera berhenti dan aku segera melihat kebawah. untuknya aku sedang menikmati pemandangan bulan, jika tidak siapa yg akan mendengarkan teriakan nya dengan bangunan kapal yg kedap suara. "apa yg kamu lakukan di tengah malam, apa kamu tidak takut rematik mu kambuh jika berkeliaran di malam hari." kata ku dengan kesal pada Jang maldong yg ada di bawah. di sana aku juga melihat Seol, Agnes, Hugo dan chohong yg sedang membawa barang barang mereka. melihat chohong yg juga ada di sana, aku yakin wanita ini pasti sedang membawa pesan penting pada Jang maldong. "ini darurat, antar saja kami ke benteng Arden" mendengar jawaban Jang maldong aku segera menurunkan platform mengambang untuk membawa mereka naik ke atas.
aku melihat expresi serius mereka saat sampai di atas kapal dan chohong segera berkata. "syukurlah kamu ada di sini, iblis mulai menyerang benteng Arden sejak beberapa hari yg lalu dan kali ini iblis itu sepertinya sudah berevolusi menjadi wujud setengah serangga. kami benar benar kewalahan menghadapi mereka, tolong Harry kamu juga harus membantu."
"baiklah, tapi aku ingin bayaran yg pantas untuk ini. karena aku bukan mewakili diri ku sendiri tapi kru ku juga ada bersama ku. mereka juga butuh imbalan atas kerja keras mereka, bukan hanya rasa terima kasih."
"raja haramark pasti akan membayar mu untuk semua jasa mu Harry, jadi ayo kita berangkat."
"untuk kru ku tidak masalah, tapi untuk ku masih ada yg kurang."
"apa lagi yg kamu inginkan" jawab Chohong dengan kesal.
"aku ingin ciuman pertama mu, sebagai gantinya aku akan berjuang sekuat tenaga untuk melindungi benteng Arden." Chohong segera menutup mulutnya dan matanya mulai melirik ke kanan dan ke kiri dengan panik. "selama kamu bisa melindungi benteng Arden, aku berjanji akan memberikan ciuman pertama ku pada mu" aku segera memberikan anggukan ringan pada Chohong dan menatap semua orang yg sedang menunjukan expresi tidak sabar mereka. lalu aku segera ke tempat kemudi dan membuka corong pengeras suara. "keadaan darurat, semua kru kapal memasuki siaga tempur."
"aku ulangi, semua kru kapal memasuki siaga tempur."
"segera bangun dari mimpi mesum kalian dan kenakan perlengkapan tempur kalian" lalu aku menatap Agnes. "masuk kedalam, minta siapapun yg kamu temui untuk membawamu ke gudang senjata. tidak sehat bagi mu untuk bertarung dengan kostum seksi seperti itu." tanpa basa basi Agnes bergegas ke dalam.
"kakek tua, kamu sebaiknya menunggu di ruang tamu. wajah mu dan iblis sangat mirip, jadi aku takut kru ku salah memukul iblis dan malah memukul mu." Jang maldong segera menunjukan expresi kesalnya sambil mengutuk ke arah ku. "kamu anak durhaka, tidak sekalipun kamu menghargai orang yg sudah tua."
"apa kamu memiliki harga, berapa harga mu. mungkin aku bisa menebusnya." Jang maldong tertegun sejenak sebelum memukul ku dengan tongkatnya sambil berkata dengan penuh amarah. "sial kamu anak tidak tahu diri, tidak punya sopan santun,"
Hugo dan chohong menatap kami dengan penuh semangat sambil memberikan senyum bahagia mereka karena merasa akhirnya ada orang yg berani melawan Jang maldong. "kalian berdua juga sama saja." saat itu Jang maldong mengalihkan tatapannya pada Hugo dan chohong yg membuat mereka membatu. tapi untungnya semua kru kapal segera berkumpul di haluan kapal.
"kapten kami sudah siap" kata mereka secara bersamaan dan aku juga menganggukkan kepalaku sambil sedikit melirik ke arah Agnes yg sudah mengenakan perlengkapan bertarung.
"hari ini kita sekali lagi akan bertarung melawan iblis yg berbentuk serangga, jika tidak salah namanya adalah empulsa."
"kali ini pertarungan bebas, lakukan sesuka kalian. tapi jangan gegabah, karena tujuan kita hanya mempertahankan benteng Arden." lalu aku menatap shoko, Anya dan flone. "kalian bertiga bertanggung jawab atas kapal ini."
"itu saja dari ku, intinya selama mereka mahluk jelek bunuh tanpa ampun. apa kalian mengerti."
"ya kapten." jawab semua anggota kru kapal dengan serempak dan penuh semangat. ketidak sabaran untuk bergegas mempraktekan skill mereka terlihat dari mata mereka yg membuatku sedikit menggelengkan kepalaku. "kakek tua, sebaiknya kamu masuk ke dalam. kita akan segera sampai di medan perang."
"apa maksudmu, lokasi kita masih jauh dari benteng arden."
tiba tiba sebuah portal hitam besar muncul di depan kapal naga dan perlahan kapal naga mulai masuk ke dalam portal tersebut. hal ini langsung membuat semua orang terdiam menyaksikan portal besar yg ada di depan kapal naga.
"kita akan berteleportasi ke benteng Arden, semua bersiaplah. kapten akan menyanyikan lagu kemenangan untuk kalian, jadi selamat bersenang senang." aku mengeluarkan gitar listrik multifungsi ku dan membuka semua saluran pengeras suara.