"lama tidak bertemu tuan Harry, aku tidak percaya bahwa Harry yg mereka katakan ternya adalah kamu" kata jang maldong sambil tersenyum ringan pada ku yg membuat semuanya menunjukan expresi bingung.
"ha ha ha setidaknya berpura pura lah tidak mengenalku agar penjelasan ku tadi masuk akal."
"bah,, aku hampir masuk penjara gara gara bermain akting dengan mu."
melihat keakraban kami, mereka semua menunjukan expresi terkejut. "tunggu dulu, jadi kalian berdua sudah saling kenal." sela Hugo yg bertanya dengan penuh rasa ingin tahu dan Jang maldong memberi anggukan ringan pada Hugo. "pria ini pernah menipuku dan berpura pura menjadi orang yg hilang ingatan sehingga aku membiarkannya menginap di rumahku untuk beberapa hari."
"tapi dia ternyata membuat kekacauan besar di Korea, hanya untuk menemukan seorang wanita."
"saat dia pergi, rumah ku di jaga ketat oleh polisi selama 3 bulan penuh. untungnya bukan hanya tempat ku saja yg pernah di tinggali oleh pria sialan ini." jelas Jang maldong sambil melampiaskan kekesalannya. "ok ok aku minta maaf, mari kita lupakan masa lalu yg pahit itu"
"apa maksud mu, sampai sekarang aku masih takut menolong orang asing gara gara kamu." mendengar keluhan Jang maldong, aku segera memberinya sebotol nektar. "anggap ini sebagai kompensasi, untuk merawat tubuh tua mu yg hampir tidak bisa bergerak itu." bibir Jang maldong berkedut kesal, tapi dia tetap menerima nektar yg aku berikan pada nya. "bahkan di paradise kamu masih dengan santai membagi bagikan kekayaan mu, ayo ceritakan pada ku kenapa kamu bisa sampai di sini." lalu Jang maldong melihat semua wanita yg ada di sekitarku dan yg sedang berlatih di kejauhan. "dan ada apa dengan wanita wanita ini, apa kamu sudah menemukan wanita yg kamu cari waktu itu"
aku segera melambaikan tangan ku dan mulai menjelaskan dengan malas. "wanita itu selama ini menipu ku dengan identitas palsu, jadi aku sudah merelakannya. setidaknya dia baik baik saja di suatu tempat." Jang maldong menunjukan expresi prihatinnya pada ku sambil berusaha menghibur ku. "setidaknya banyak wanita cantik yg menemani mu sekarang, jadi bagaimana kamu bisa berakhir di sini."
"aku bertemu dengan wanita cantik di Korea dan hal yg sama terjadi lagi pada ku, karena kesal aku kembali lagi ke negara ku dan bertemu dengan Rebecca...." lalu aku menjelaskan apa yg terjadi dengan ku dan Rebecca.
"jadi kamu berniat tinggal di sini selamnya dan membuang semua yg ada di bumi."
"tidak ada alasan bagiku untuk kembali ke bumi, aku bahkan tidak punya keluarga"
"terserahlah, aku juga tidak tahu harus berkata apa pada mu."
"ok ok kakek tua, jadi mari kita bicara tentang kalian. apa yg kalian lakukan di sini." semuanya sedikit melirik ke arah Agnes yg dari tadi hanya menundukkan kepalanya tanpa berkata kata dan mereka pun tidak mau ikut campur dengan masalah Agnes dengan ku. "aku akan memberi bocah Seol ini sedikit pelajaran." Jang maldong mulai menjelaskan tentang perjamuan yg akan datang dan situasi Seol yg ingin menjadi petarung jarak dekat padahal dia memiliki kemampuan untuk menembakan tombak mana dari jarak jauh yg lebih berguna saat mengikuti perjamuan.
perjamuan di bagi menjadi 3 tahap dan setiap tahap memiliki tingkat kesulitan yg berbeda beda dan tak menentu. jika peserta bisa melewati tahap kedua, mereka bisa mendapatkan item yg bisa mengabulkan permintaan atau artefak yg kuat dan jika bisa melewati tahap ke tiga, 8 dewa akan mengabulkan keinginan kita secara langsung.
mendengar ini aku memberikan anggukan ringan. "tapi menurutku tidak ada salahnya untuk melatihnya menjadi warrior dan menembakan tombak mana, karena kalian tidak tahu situasi apa yg akan di hadapi di dalam perjamuan."
"kamu memiliki pemikiran yg sama dengan bocah ini, tapi kita tidak punya banyak waktu untuk itu"
"jangan salahkan waktu, bukankah kamu bisa fokus melatih nya menjadi warrior dan di waktu senggang mengajarinya melempar tombak mana. aku rasa melempar tombak mana tidak terlalu susah." saat itu aku menunjuk ke arah target sasaran berlatih di kejauhan yg sudah aku siapkan dari tadi dan puluhan pisau mana mulai terwujud di sekitar tangan ku lalu dengan cepat menembak ke arah target tersebut.
"piuh piuh piuh piuh " dengan suara siulan beruntun, pisau mana dengan cepat melubangi bill eye pada target yg jaraknya cukup jauh dan membuat lubang besar pada tebing yg ada di belakang target tersebut.
melihat semuanya terdiam sambil menatap sasaran target yg aku tembak, aku berkata lagi pada jang maldong. "dia murid mu dan kamu ahlinya dalam melatih seseorang. aku hanya menyampaikan apa yg aku rasakan tanpa mempertimbangkan faktor lain, tetap yg terbaik adalah keputusan mu bagaimana melatihnya." lalu aku memberikan beberapa item pada Jang maldong di antaranya ada psyki tear, esensi spiritual dan beberapa daging kaleng. "apa maksudmu memberikan ini pada ku" tanya jang maldong dengan bingung dan aku segera menjawab dengan santai. "berikan pada Seol untuk membantunya meningkatkan status mananya, kamu tahu kapan harus memberikannya pada murid mu"
"lalu ada apa dengan daging kaleng ini"
"jangan meremehkan daging kaleng ini, daging ini bisa sedikit meningkatkan kekuatan fisik jika di konsumsi setelah latihan yg sangat keras, kamu juga bisa membaginya bersama yg lainnya." saat itu Seol tiba tiba berkata dengan expresi yg penuh dengan tanda tanya. "Harry, aku bahkan belum berterima kasih atas penyelamatan mu waktu itu. tapi kamu masih saja membantu ku, aku tidak tahu kenapa kamu baik ke pada ku"
aku segera memberikan senyum jahat pada Seol. "apa kamu lupa apa yg aku katakan tentang orang nomer satu dan tanggung jawab yg akan di tanggung orang nomer satu saat kita baru memasuki zona netral." melihat mata Seol melebar aku segera tertawa jahat padanya. "ha ha ha kamu benar, nasib dunia ini ada di tangan mu pahlawan muda. jadi kamu harus menjadi lebih kuat dan lindungi paradise dari ancaman parasit serta iblis jahat."
tapi Jang maldong tiba tiba berkata dengan kesal. "rencana jahat apa lagi yg akan kamu lakukan Harry."
"oohh jangan marah kakek tua, kali ini aku hanya ingin bersantai dan menikmati peranku sebagai peran pendukung sambil menyaksikan keseruan perjuangan pahlawan kita melawan kejahatan." jelas ku pada Jang maldong untuk meredakan kekesalannya.
"bah... kamu tidak pernah berubah, jadi katakan pada ku siapa wanita wanita cantik ini."
"mereka semua istriku..." lalu aku memperkenalkan mereka masing pada Jang maldong yg membuatnya tidak bisa berkata kata. "kenapa anak mu tumbuh begitu cepat, sebulan yg lalu dia hanya setinggi lutut kaki ku." Hugo menatap Anya yg sudah lebih tinggi dan semakin menawan dengan expresi bingung. "apa Anya terlihat lebih cantik, he he he tapi Anya hanya milik papa seorang."
seketika semuanya menatap ku dengan expresi gelap dan pikiran negatif mulai muncul di otak mereka. tapi aku segera menepis semua itu. "jangan berpikir yg aneh aneh, Anya memang suka mengatakan hal hal ambigu seperti itu."