Chereads / sistem the gamer / Chapter 611 - Bab 129 percakapan di kapal

Chapter 611 - Bab 129 percakapan di kapal

"tuan Harry, kami berempat sepakat ingin menjadi kru di kapal mu" aku langsung terdiam sesaat mendengar kata kata Lee na, lalu aku mulai menjelaskan apa tujuan dari kapal ini.

"kalian pasti belum tahu bahwa kita adalah organisasi yg sudah di akui oleh para dewa yg bernama dragon force" kataku dengan serius, tapi Teresa segera membantah. "tidak mungkin, untuk membentuk organisasi kamu harus melalui persetujuan raja dan persyaratan lainnya. inilah yg tertulis dalam perjanjian kita dengan 7 dewa." lalu aku tersenyum pada Teresa sambil berkata. "tapi ada satu dewa yg tidak melakukan hal tersebut, dewa yg tidak terikat dengan aturan dunia, tidak terikat dengan baik dan buruk dan dewa paling kuat di antara tuju dewa ini" seketika wajah Teresa menjadi panik. "jangan bilang kamu mendapat berkat dari dewa kebebasan."

"tapi hal itu tidak mungkin, dewa kebebasan tidak memiliki kuil dan sangat susah untuk berkomunikasi dengannya"

"dia bahkan tidak peduli dengan dunia ini" laku aku segera menjawab. "tapi itulah yg terjadi, job unik ku adalah pemberian dewa kebebasan. shoko bahkan di undang secara langsung oleh dewa kebebasan"

"lalu bagaimana cara mu naik level jika tidak ada kuil untuk memohon naik level dan untuk naik ke level 5 kamu perlu melakukan misi khusus dari para bangsawan kerajaan untuk mendapat persetujuan." kata Teresa sambil menatap ku dengan serius.

"selama kamu menjadi anggota kru kapal ini, poin kontribusi akan terlihat secara real time dan kenaikan kelas bisa di lakukan selama poin kontribusi mencukupi tanpa syarat yg lain"

"kamu juga bisa kembali ke bumi dari kapal ini dan kembali lagi ke dunia ini dengan bantuan jendela status yg masih akan aktif saat di bumi."

"itu terlalu tidak masuk akal, lalu bagaimana jika aku menjadi anggota kru mu." seru Teresa dengan kesal sambil mengajukan pertanyaan pada ku yg membuatku tidak berani menjawab dan mulai mengalihkan perhatian ku pada wild guard. "kalian sudah mendengarnya, jadi apa kalian masih tetap akan bergabung dengan ku."

"mungkin suatu saat akan ada rasa iri dari beberapa orang dan berusaha untuk menghancurkan ku"

"tidak ada penguasa yg mau seekor naga liar tak terkendali berkeliaran di wilayah mereka, apa kalian paham."

"kebebasan memiliki harga yg harus di bayar, tidak ada yg gratis di dunia ini" tapi Teresa masih tidak mau menyerah dan mulai menyela lagi. "Harry kamu belum menjawab pertanyaan ku, apa yg terjadi jika aku masuk ke dalam kru mu" semuanya menatap ku dengan tatapan curiga dan aku kembali memalingkan wajah ku berpura pura tidak mendengarkan.

"Harry..." teriak Teresa dengan kesal dan aku segera menjawab. "ok ok jangan berteriak, Anya sedang tidur di kamarnya"

"salah mu, cepat jawab apa yg terjadi jika aku menjadi kru mu"

"apa lagi yg bisa terjadi, tentu saja sama dengan yg lainya." jawab ku dengan santai yg membuat semua orang melebarkan matanya.

"maksudmu Teresa bisa mendapatkan berkah dewa" kata Ian dengan sedikit keterkejutan dan aku hanya memberikan anggukan ringan pada nya. "tapi jangan pikirkan itu, aku tidak akan memasukan anggota kerajaan ke dalam kru ku. itu seperti mengikat rantai besi di kaki ku."

"aku juga tidak akan menjadi kru pria mesum seperti mu, Seol lebih baik dari pada mu." kata Teresa kesal sambil mengalihkan pandanganya pada Seol yg membuatnya sedikit malu.

"baguslah, aku juga tidak mau menanggung beban kerajaan jika sampai kamu menjadi kru ku."

"hidup bahagia ku bisa hancur hanya karena menerima mu" aku langsung menghela nafas lega dan kemudian mengalihkan pandangan ku pada wild guard. "jadi bagaimana, apa kamu masih bersedia menjadi kru dari kapten kapal yg mesum dan bajingan ini."

"aku bisa menjamin bahwa kalian tidak akan mati sebelum aku mati" saat itu aku menatap mereka dengan tatapan serius dan kemudian berkata lagi dengan nada main main. "tapi aku tidak bisa menjamin jika kalian tiba tiba melahirkan anak ku. ha ha ha ha ha ha" dan aku langsung tertawa sampai hampir mengeluarkan air mata ku. hal ini membuat semuanya mulai menunjukan expresi kesal mereka.

"aku tetap ingin menjadi kru mu" jawab Yoon in yg membuat ku langsung terdiam dan menatapnya dengan penuh perhatian yg membuatnya sedikit malu lalu mengalihkan perhatiannya.

"aku juga" kata moon young.

"jika babi ini tidak takut aku juga tidak mau kalah" kata dal dal.

"aku bertanggung jawab pada ketiganya, jadi aku juga harus bergabung agar bisa memantau mereka." kata Lee na dengan tegas dan aku segera memasukan mereka menjadi anggota kapal.

"ok sudah beres, kalian sudah menjadi kru kapal."

"ada 6 kamar di dekat kamar kapten, satu sudah di gunakan oleh shoko dan Anya. jadi masih ada lima, kalian pilih sendiri."

"masing masing kamar sangat luas yg cukup untuk 2 atau 3 orang, lengkap dengan kamar mandi dalam."

"tapi jika kalian ingin sendirian aku tidak keberatan. aku tidak ingin kalian bertengkar gara gara kaki moon young ada di atas kepala kalian saat bangun pagi" tubuh moon young langsung menegang dan dal dal tiba tiba berkata. "kamu bahkan tahu kebiasaan tidur babi ini, dia seperti pria mabuk jika tidur."

"diam dasar cebol"

"kamu babi rakus"

"ok ok jangan berkelahi, pergi ke kamar kalian dan istirahatlah. besok kita akan tiba di haramak untuk membeli persediaan." kataku untuk menengahi mereka, lalu aku mengeluarkan sebuah boneka beruang yg imut dan melemparkannya pada Lee na. "aku hanya ingin kamu tidur nyenyak." kegembiraan sedikit terpancar dari wajah Lee na untuk sesaat, tapi segera kembali menjadi serius lagi. "aku akan memilih kamar dulu." dengan cepat Lee na pergi ke area ruang tidur, tapi moon young, dal dal dan Yoon in mulai menatap ku dengan expresi menunggu. "jangan bilang kalian juga menginginkannya." mereka bertiga mengangguk ringan yg membuat bibirku sedikit berkedut. tapi segera aku memberi mereka masing masing boneka beruang yg sama. "aku akan ke kamar dulu."

"aku juga"

"tunggu babi"

dan mereka pun akhirnya pergi.

"dan 4 wanita cantik berakhir di tangan mu nak" kata Dante sambil bertepuk tangan sambil menggelengkan kepalanya. "sial aku benar benar iri pada mu"

"kamu terlalu sibuk memburu iblis dan kamu juga sudah tua, tidak ada gunanya wanita cantik bagi mu." kata ku dengan santai dan Dante juga mengangguk setuju. "kamu benar, tapi kenapa aku merasa itu sebuah penghinaan."

"hanya perasaan mu saja, kamu terlalu lelah melawan para iblis."

"lebih baik kamu istirahat dulu, aku bisa membantu mu menggali tanah untuk mu beristirahat dengan tenang." jawab ku sambil melambaikan tangan ku yg membuat bibir Dante berkedut kesal.

"nak, kata kata mu sangat mirip dengan kakak ku. setiap kata katanya selalu membuatku kesal."

"ha ha ha berarti kakak mu sangat menyayangi mu, dia hanya mengatakannya tapi tidak melakukannya. jika tidak kamu pasti sudah benar benar beristirahat dengan tenang di dalam tanah." kata ku dengan nada main main yg membuat Dante menatap ku dengan tajam dan aku juga mulai menatapnya.