akhirnya setelah 3 bulan di dalam ruangan tertutup kami semua akhirnya bisa melihat matahari yg hangat. sambil merentangkan kedua tangan, aku menatap matahari sambil berseru. "selamat tinggal bumi, selamat datang dunia paradise." seketika seruan ku menarik perhatian semua orang dan mereka mulai berbisik membicarakan kekonyolan ku, tapi siapa yg peduli semua itu.
"tuan Harry, perkenalkan nama ku Monica mcbride" kata seorang wanita yg datang ke sisi ku sambil mengulurkan tangannya, lalu aku menjabat tangannya sambil berkata. "salam kenal nona Monica, jadi apa urusan dengan yor dan Anya sudah beres atau anda ingin mempersulitnya lagi" seketika tubuh Monica sedikit menegang dan dia berkata sambil memaksakan senyum nya. "tidak ada hal seperti itu. semuanya sudah di selesaikan dan yor serta Anya sudah bebas dari kontrak. aku hanya ingin menjalin hubungan pertemanan dengan tuan Harry."
"bukankah kamu dulu menolak untuk berteman dengan ku, aku bahkan mengajakmu berkencan tapi kamu menolaknya dengan tegas." kata ku dengan santai sambil menatap Monica dalam dalam dan wajah Monica seketika menjadi panik. "maaf tuan Harry, aku pikir saat itu anda sedang mabuk karena minum terlalu banyak."
"status ku juga hanya pelayan bar dan tidak mungkin bagi orang seperti ku bisa menjadi teman orang yg terkenal seperti mu" aku memberinya anggukan ringan sambil menjawab. "saat ini status ku hanya pendatang baru dan tidak layak berteman dengan rank tinggi seperti mu" lalu aku mengabaikan Monika dan langsung menatap yor dan Anya "apa Rebecca sudah selesai" yor langsung menatap ke arah rebecca yg sedang berdebat dengan seorang pria. melihat ini aku segera mendekat ke arah mereka berdua.
"aku bilang tidak, aku tidak akan mengikuti mu"
"tapi kontrak sudah di buat"
"bukankah di kontrak menyatakan aku hanya perlu membayar beberapa barang berharga setiap bulan. aku tidak harus ikut bersama mu"
"tapi aku adalah sponsor mu, orang yg memberikan undangan itu pada mu."
"kamu hanya sebagai pesuruh dewa dan undangan itu semua dari dewa. kamu bahkan bersekongkol untuk menipu istriku dengan bajingan Jack itu, sebaiknya kamu jangan membuat kesabaran ku habis." kata ku dengan kesal pada pria yg berdebat dengan Rebecca.
"kamu jangan ikut campur, ini urusan ku dengan Rebecca." kata pria itu sambil menatap tajam ke arah ku.
"Tran on" seketika ratusan jenis senjata tajam mulai terbentuk di udara yg membuat semua orang langsung terkejut dan mulai mengalihkan perhatian nya pada kami. "aku yakin kamu tidak ingin semua senjata ini menembus tubuh mu" kataku dengan nada mengancam sambil meledakan niat membunuh ku yg membuat semua orang menunjukan expresi ngeri.
"berani berani nya pendatang baru seperti mu mengancam ku, apa kamu tahu di mana kita sekarang." teriak pria itu dengan kesal dan aku juga menganggukkan kepala ku sambil memberinya senyum jahat.
"di sini adalah paradise, dimana tidak akan ada polisi yg datang saat aku membunuh mu."
"tidak akan ada helicopters polisi dengan meriam Vulcan yg akan menembaki ku jika kabur saat melakukan kejahatan"
"dimana kepalan tangan menentukan siapa yg benar dan salah"
"apa kamu puas dengan jawabanku, jadi matilah dengan damai" kataku dengan santai lalu aku menembakan semua senjata itu ke arah pria tadi.
"tidak aaaggrrrhhh" dengan cepat ratusan senjata tajam itu langsung menghujani tubuh pria itu menjadi manusia landak dalam sekejap sebelum dia bisa menggunakan kekuatannya.
"Harry...." teriak kesal Agnes tiba tiba terdengar. "kamu terlalu implusif, apa kamu tahu apa yg kamu lakukan." lalu aku balik bertanya pada Agnes. "apa kamu tahu apa yg dia lakukan pada Rebecca." tapi Agnes berkata lagi. "tapi kamu tidak harus membunuhnya, kamu akan selalu dikejar olah organisasi di belakang mereka apa kamu tahu apa artinya itu" aku membernya anggukan ringan sambil berkata. "artinya organisasi mereka akan segera kekurangan orang karena semuanya akan mati di tangan ku." Agnes langsung tertegun sejenak dan dia berteriak kesal lagi pada ku. "kamu gila...."
tapi aku mengabaikan agnes dan mulai meraba raba mayat pria itu untuk menemukan hal hal berharga. "OOO ada beberapa koin emas, pria ini pasti sedang mendapat komisi dari seseorang." saat itu Anya tiba tiba berkata. "papa, pria ini mendapat banyak bayaran untuk membawa mama Rebecca, dia ingin memanfaatkan mama untuk lagi." lalu aku tersenyum pada Rebecca. "sepertinya kamu sangat populer di kalangan pria." tubuh Rebecca langsung menegang dan segera dia berkata dengan panik. "tidak Harry, aku bukan seperti itu" aku langsung melambaikan tangan ku. "aku hanya bercanda." lalu aku berjalan ke arah kereta kuda di sebelah ku dan bertanya pada kusir.
"apa kamu yg di sewa oleh pria brengsek ini" tanya ku pada kusir kuda dan dia menjawab dengan sedikit ketakutan. "ya ya tuan" aku mengangguk ringan lalu bertanya lagi. "berapa harga kereta kuda mu, bisakah semua koin emas ini di gunakan untuk membeli kereta kuda mu." aku memberinya koin emas yg aku dapatkan dari pria tadi dan tambahan koin emas dari inventori. "cukup cukup tuan, tapi aku tidak punya cara untuk kembali" jawab kusir itu pada ku dan aku melemparkan healing potion pada nya sambil berkata. "berikan ini pada salah satu dari mereka sebagai imbalan untuk menumpang, mereka pasti dengan senang hati menerima mu. benda ini sangat mahal." kusir itu dengan cepat mengangguk dan segera turun dari kereta kuda nya dan aku langsung naik ke kereta kuda sambil menatap yor, Rebecca, Anya dan nishimiya. "apa yg kalian tunggu, ayo naik."
mereka semua langsung tersadar dan segera naik kedalam kereta kuda yg sudah aku beli dengan cepat. tiba tiba wanita dengan wajah yg tajam dan pakaian serba hitam muncul di dekat ku. "tuan Harry, ijinkan aku berterima kasih telah menjaga ketiga murid ku saat di zona netral." aku dengan santai melambaikan tangan ku pada nya. "jangan pikirkan itu nona Lee na, berterima kasihlah pada kecantikan ketiga murid mu" Lee na sedikit terkejut bahwa aku mengetahui nama nya dan dia segera berkata. "tuan Harry bahkan mengenal ku, ini suatu kehormatan bagi ku" aku menganggukkan kepala ku sambil berkata dengan nada main main. "jangan pikirkan itu, aku bukan siapa siapa di sini dan ketiga murid mu berhutang banyak pada ku."
"jadi suatu saat aku akan meminta bayaran ku, he he he" lalu aku mengentak kan kuda ku untuk bergegas memulai perjalanan ku. "Harry kemana tujuan mu" teriakan Agnes tiba tiba terdengar lagi dan aku segera menjawab. "kenapa aku harus memberitahu mu, dulu kamu juga pergi tanpa memberi tahu ku." Agnes kembali terkejut mendengar perkataan ku dan dia berteriak lagi. "kamu bajingan, selama ini kamu sudah mengenal ku kan. kamu sengaja mempermainkan ku untuk balas dendam." tapi aku mengabaikan agnes dan terus berjalan menuju kota terdekat.