"ayo Rebecca, kita bisa menuju ke lantai dua lebih dulu dan menyelesaikan misi ini dengan cepat" Jack langsung menarik tangan Rebecca untuk membawanya ke pintu keluar auditorium dan Rebecca hanya bisa pasrah mengikuti Jack sambil menatapku dengan expresi sedih.
tentu saja aku tidak peduli dengan semua itu dan saat mereka sudah di depan pintu "dank dank dank " pintu itu langsung di hantam oleh benda keras sebanyak tiga kali yg membuat pintu itu langsung membuat cekungan dan Jack yg ada tepat di depan pintu itu langsung terpental ke belakang bersama Rebecca hingga berbaring di lantai. lalu semua orang langsung membantu menahan pintu itu agar tidak terbuka dan beberapa orang juga mulai membantu Jack dan Rebecca untuk bangun.
aku yg melihat semua ini perlahan menyingkir dari area tengah, karena mahluk yg menyerang pintu tadi pasti akan muncul dari bawah lantai ini, ya begitulah yg aku baca di dalam novel. tapi masalahnya ini bukan novel dan aku juga tidak berada di area pengujian yg sama dengan protagonis kita.
setelah beberapa saat hening lantai tiba tiba mulai bergetar yg membuat semua orang menjadi panik. 'jadi semua tes sama dengan area lainnya' pikirku dalam hati.
"apa yg harus kita lakukan"
"apa yg menyerang pintu tadi"
"sial kita harus mencari jalan keluar untuk segera menuju tempat berikutnya." segera semua orang mulai membuat keributan karena semakin cemas.
"Harry kenapa kamu diam saja, apa kamu ketakutan hanya dengan hal seperti ini" mendengar ejekan Jack aku memberikan tatapan sinis padanya sambil mencibir. "siapa yg terlalu gegabah bertindak sehingga kalian sampai terkapar di lantai, jangan menutupi kebodohan mu sendiri dengan mencari kesalahan orang lain." expresi Jack langsung menjadi kesal dan dengan penuh emosi dia berkata. "kamu hanya pria pengecut yg bisanya hanya diam dan menonton, setidaknya aku sudah membuat tindakan nyata." tapi Rebecca tiba tiba berteriak. "cukup kalian berdua, lihat situasi kita saat ini. setidaknya pikirkan cara kita untuk keluar dari sini jangan hanya bertengkar saja."
aku langsung mengabaikan mereka berdua dan melihat ke arah tengah area, seketika aku terkejut melihat yor yg sedang menggandeng Anya sedang berada tepat di sisi monster itu akan keluar. 'apa yg di lakukan wanita konyol itu di sana' segera aku berlari dengan cepat ke arah yor dan Anya sambil berkata dengan kesal. "jangan diam di sana bodoh" tapi semua sudah terlambat. saat Anya dan yor menoleh ke arahku, monster itu langsung muncul dari bawah lantai di dekat yor dan Anya yg membuat mereka terpental kebelakang seperti Jack dan Rebecca.
seketika semua orang yg melihat monster phantom yg mengerikan ini dengan panik berusaha membuka pintu gerbang tadi termasuk Jack. "ayo kita keluar" kata Jack sambil menarik lengan rebecca. "tidak, aku tidak ingin meninggal Harry" lalu Rebecca berteriak pada ku. "Harry cepat keluar, jangan pedulikan mereka." tapi Jack dengan paksa menarik tangan Rebecca yg berjuang menuju ke arah ku dengan paksa. tentu saja kelautan Jack lebih besar sehinggaRebecca tidak bisa melawan sama sekali dan terpaksa mengikuti semuanya untuk keluar ruangan.
di sisi lain aku yg sudah sampai di dekat anya melihat monster itu sudah melambaikan kait yg ada di tangannya ke arah Anya, tentu saja aku langsung mengeluarkan perisai energi untuk memblokir serangan itu dan dengan cepat mengambil Anya yg terbaring lemah di lantai. lalu aku menuju yor yg baru saja bangkit dari lantai dan menyerahkan Anya pada nya. "cepat pergi dari sini, aku bisa mengukur waktu" tapi yor langsung berkata "aku bisa membantu." aku dengan kesal menjawab. "bagaimana kamu membantu sambil membawa Anya yg tidak sadar." yor langsung terkejut dan dengan cepat menganggukkan kepalanya. "jangan mati" lalu dia segera pergi dari ruangan itu dan aku langsung membuat perisai energi di depan ku untuk menangkis serangan phantom yg tiba tiba.
lalu aku mengeluarkan benang plastik bening yg ada di kantong celanaku dan menggunakan kekuatan spiritual ku untuk mengendalikannya. segera benang benar transparan ini mulai melilit kedua tangan phantom dan menariknya ke sisi kiri dan kanan yg membuatnya terlentang. "aaarrggggggggg" phantom langsung meraung marah merasakan kedua tangannya di ikat oleh benang.
setelah itu aku berlari dengan cepat ke arah phantom dan melompat tinggi ke atasnya. lalu aku menginjak wajah phantom sebagi pijakan sambil mengaitkan benang ke leher phantom. sambil memperkuat tali yg melilit leher phantom dengan haki bersenjata, aku segera mendarat di belakang tubuh phantom dan menarik tali tersebut sekuat tenaga. "rasakan jurus pamungkas ku monster jelek"
"harry flamingo, iyaaaaaaaaaaa" dengan teriakan nama jurus ku yg sangat keren, kepala phantom langsung terpisah dari tubuhnya dan monster itu langsung mengejang sesaat sebelum mati dengan tragis. setelah memastikan bahwa monster itu benar benar mati, aku segera mengambil kembali benang ku dan memasukkannya ke kantong celana ku, lalu pergi menuju area selanjutnya.
tapi sebelum menuju area selanjutnya, aku pergi ke mini market yg ada di dalam gedung utama sekolah dan memasukan semua hal yg ada di sana ke dalam inventori. tapi beberapa makanan dan minuman aku simpan di dalam tas perunggu yg aku dapat agar sistem inventory tidak terungkap.
melihat di dalam peta bahwa kelima pintu menuju ruang tunggu sudah berwarna merah, berarti semua pintu sudah memiliki pemiliknya. karena saat seseorang pertama kali memasuki salah satu pintu, maka dia memiliki akses untuk untuk mengendalikan pintu tersebut. ya aku hanya bisa berharap akan ada orang yg mau membukakan pintunya untuk ku.