Chereads / sistem the gamer / Chapter 577 - Bab 95 semudah itu

Chapter 577 - Bab 95 semudah itu

"apa kamu tahu, merekalah yg membuat ras manusia menjadi lemah dengan memusnahkan semua pengetahuan tentang pengendalian aether yg di miliki umat manusia."

"mereka takut dengan potensi umat manusia dan membatasi kita agar tidak berkembang."

"bahkan menyebut kita ras rendah, wujud kita untuk menjadi lebih baik dalam mengendalikan aether."

"jadi aku datang kesini tentu saja untuk memusnahkan mereka semua. jadi bersiaplah" tapi Arthur segera berkata. "aku tidak akan membuatkan mu melakukannya." lalu dia menggunakan statik void dan langsung menuju ke arahku sambil menebaskan pedangnya. tapi aku segera menangkap pedang tersebut dan menendang arthur hingga terpental jauh yg membuat statik void langsung menghilang. "kamu hanya masuk ke dimensi lain yg memiliki pergerakan waktu yg sangat cepat, sehingga kamu melihat di dimensi nyata waktu seakan berhenti. sayangnya tidak ada mana di dimensi ini dan itu juga sangat membebani tubuh mu karena pergerakan yg sangat cepat itu."

Arthur perlahan bangun dan mulutnya mulai memuntahkan seteguk darah. lalu dia memasuki mode ream heart nya dan seketika dia langsung terkejut. melihat ini aku langsung tertawa. "ha ha ha apa kamu baru sadar, tidak ada aether atau mana di sekita kita yg bisa kamu kendalikan. bahkan mana di dalam tubuhmu juga berhenti mengalir. menurutmu kenapa dua kadal ini hanya diam menonton mu dan tidak membantu mu melawan ku." segera arthur meniadakan mode ream heart nya. "kenapa kamu melakukan semua ini, kenapa harus memusnahkan ras ashura. apa kamu juga bagian dari vitra." aku menggelengkan kepalaku. "aku paling benci ras yg sombong, hanya seekor kadal yg berevolusi berlagak menjadi dewa. jadi biarkan mereka melihat kekuatan dewa yg sebenarnya." aku langsung menghilang di hadapan mereka. "sebaiknya kita lihat apa yg ingin dia lakukan" kata wisdom dengan tergesa gesa. "aku akan pergi menemui pemimpin." kata aldir dengan expresi serius.

tapi di atas langit epheotus, kabut tebal tiba tiba mulai terbentuk yg menutupi semua wilayah epheotus. suara raungan binatang buas mulai terdengar dari langit yg membuat semua warga epheotus menatap ke arah langit dengan expresi penuh antisipasi. "wahai kalian yg mengaku mahluk yg lebih tinggi dari manusia, sekarang coba rasakan sedikit kekuatan seorang manusia." setelah suara ku bergema, berbagai mahluk hitam yg sangat besar mulai muncul dari atas langit dan segera meluncur ke arah benua epheotus.

melihat ini semua pemimpin dari berbagai klan hanya bisa menatap dengan expresi suram. "bersiap untuk bertempur" segera masing masing klan mulai mempersiapkan prajurit mereka untuk bertempur. tapi itu semua tidak ada gunanya, karena semua prajurit kegelapan ini adalah mahluk abadi.

tidak butuh waktu lama dan pembagian pun akhirnya terjadi, energi energi gelap juga mulai menembak ke arah benua ephoetus yg membawa ledakan ledakan dahsyat. cahaya putih mulai berterbangan di langit dan menuju ke arah ku, membuat pemandangan semakin epic. teriakan kesedihan mulai terdengar di mana mana dan Arthur yg melihat ini hanya bisa terdiam dengan pasrah hingga sebuah pilar energi hitam langsung jatuh di atas tubuhnya yg membuatnya berubah menjadi cahaya putih.

"hentikannnn" teriakan indrath segera terdengar saat dia mulai mendekatiku, tapi aku langsung menghentikan waktu di sekitarnya dan memotongnya hingga beberapa bagian yg membuatnya langsung menjadi cahaya putih. setelah itu beberapa pemimpin klan juga mulai mendekatiku, tapi semuanya langsung musnah dengan tebakan pilar energi hitam yg jatuh tepat di atas mereka.

begitulah nasib pemusnahan klan ashura, bahkan benua mereka sudah menjadi dataran tandus dan banyak lubang yg dalam akibat tembakan pilar energi hitam.

setelah semua itu aku kembali lagi ke inti dunia dan segera menemui ibu ku. "Bu, Arthur bilang dia ingin tinggal di sana dan tidak ingin ikut ke dunia ini" ibu ku langsung memelukku dan berkata. "itu tidak penting lagi nak, seperti ini saja sudah cukup. ibu sudah bahagia hanya dengan mu saja." aku membelai rambut ibuku secara dengan lembut dan perlahan mencium bibirnya. "nak jangan disini, kita pindah tempat. ibu sudah tahan lagi." dan kami pun berpisah ke tempat yg ke benua dicathen, tepatnya di pulau surga yg masih terbengkalai.

dan di dicathen saat ini sudah mulai terjadi perombakan besar, tanah ras kurcaci yg gersang kini sudah di penuhi oleh pepohonan dan sungai. para bangsawan sombong di ras manusia sudah di musnahkan dan semua elf sudah dapat dengan nyaman pergi ke mana pun yg mereka mau.

para pasukan alacrya yg sudah masuk ke daratan dicathen sudah di buru dan di musnahkan tanpa sisa, terutama uto yg bersembunyi di dongeon.

portal porta ke pulau pulau terapung dan planet lainnya juga mulai di bangun agar para warga dicathen bisa berbaur dengan semua penduduk di inti dunia.

sambil bersantai, aku mulai mempersiapkan berbagai hal untuk di simpan di dalam inventory. dari berbagai mineral pembuatan senjata, bahan bahan pembuat ukiran rune, bahan bahan obat untuk merendam tubuh agar mempercepat pengembangan kekuatan fisik, ramuan spiritual, koin emas yg banyak, kristal mana dan semua kebutuhan lainnya. semua ini hanya untuk berjaga jaga, siapa tahu kebosanan melanda dan aku ingin melakukan reinkarnasi lagi walaupun itu masih lama tapi tidak ada salahnya untuk berjaga jaga.

dan akhirnya waktu pun berlalu tahun demi tahun di inti dunia.