aku duduk di sebuah kedai kopi sambil menatap salju yg berjatuhan di balik jendela dengan perasaan melankolis. "Harry, maaf aku terlambat." aku sedikit melirik wanita seksi yg baru saja datang dan langsung duduk di meja ku dengan terengah engah. tentu saja wanita ini adalah pacar ku bernama Rebecca, tapi sebentar lagi dia akan menjadi mantan pacar ku.
ya kali ini aku berenkarnasi lagi dan memasuki dunia moderen tanpa kekuatan sihir atau apapun yg berbau fantasi, tapi yg lebih sialnya lagi adalah di layar sistem hanya ada tulisan harap menunggu. semua inventory dan fungsi lain dari sistem benar benar tidak dapat di gunakan.
saat ini umurku sudah 20 tahun dan itu berarti aku sudah menunggu sistem untuk online kembali selama lebih dari 20 tahun, aku sudah benar benar pasrah dan berharap untuk menjalani hidup normal. tapi kenyataan hidup terasa seperti menelan cuka meja, benar benar Anjani...
"jangan pikirkan itu, toh aku yg mendadak mengundang mu ke sini." lalu aku meletakkan sebuah kartu bank di atas meja dan mendorongnya mendekat ke arah rebecca. "ini cukup untuk mu bisa hidup bahagia, terima kasih sudah menemaniku selama satu tahun ini." ya aku memutuskan wanita ini bukan karena aku bosan padanya, tapi karena dia secara diam diam berhubungan sex dengan pria lain saat sedang party dengan teman temannya.
aku lahir di Amerika dan kedua orang tua ku juga sudah meninggal karena usia tua lebih dari 5 tahun yg lalu. orang tua ku tidak bisa memiliki anak, jadi mereka menjemput ku dari panti asuhan saat aku masih bayi. aku kirim kesana oleh badan perlindungan anak, karena orang tua ku di bunuh oleh orang mabuk yg tiba tiba masuk kerumah ku. untungnya aku memiliki kesadaran dewasa dan bisa bersembunyi saat kejadian itu terjadi.
dan dengan pengetahuan ku, aku bisa menjadi sarjana muda lalu bekerja menjadi CEO muda di perusahaan mobil terkenal. banyak inovasi teknologi yg aku berikan membuat perusahaan ini berkembang sangat pesat. wajah ku yg tampan dengan mata berwarna biru rambut, tinggi ideal, tubuh proposional karena latihan, dengan gaya rambut yg keren membuatku menjadi sosok yg sangat sempurna. fotoku bahkan sering ada di halaman depan majalah otomotif dan bahkan fashion.
tapi di balik kesempurnaan ini, aku tidak bisa menemukan cinta yg aku inginkan. cinta yg tulus dan kesetiaan sangat sulit di dapat di dunia ini, hal ini membuatku sangat merindukan istri istriku yg lainnya.
"apa maksudmu Harry" aku melihat expresi bingung pelacur ini untuk sesaat dan rasa sedih mulai muncul di hati ku. "padahal aku berharap bisa hidup bahagia dengan mu, tapi kamu malah melakukan hal yg membuatku sakit hati." aku melihat Rebecca melebarkan matanya dan tubuhnya sedikit menegang. "Harry dengar kan aku" saat itu dia menunjukan expresi sedih sambil berusaha menggenggam tangan ku, tapi aku segera menjauhkan tangan ku darinya. "maaf Rebecca, mungkin menurutmu hal itu biasa bagi mu, tapi bagiku itu benar benar menjijikan. aku tidak bisa menerima orang yg aku cintai berhubungan sex dengan pria lain."
expresi Rebecca langsung menjadi panik. "apa kamu membuntuti ku" tentu saja aku melakukannya, dengan kemampuan persepsi yg tinggi tidak mungkin aku tidak mengetahui gelagat aneh pelacur ini. tapi aku tidak menjawab dan segera berdiri lalu berjalan keluar kedai kopi. "Harry tunggu, kamu belum menjawab. aku tidak ingin berakhir seperti ini, setidaknya dengarkan dulu penjelasan ku." tapi aku tidak peduli sama sekali dengan teriakan kesal Rebecca.
saat itu rebecca langsung menangis sambil menundukkan kepalanya sampai suara tlp tiba tiba berdering dan Rebecca perlahan mengangkat tlp tersebut sambil menghapus air matanya. lalu suara pria tiba tiba terdengar "cepat datang ke rumah ku, aku sudah menemukan sponsor yg akan memberimu undangan perunggu."
"Harry mengetahui apa yg kita lakukan, sekarang dia sudah memutuskan hubungan dengan ku." jawab Rebecca.
"lupakan dia, di paradise kita bisa mendapatkan apapun yg kita inginkan. hal yg lebih besar sedang menanti kita, ingat aku adalah undangan silver." kata suara pria di dalam tlp
"kamu tidak mengerti, aku mencintainya. jika bukan untuk mendapatkan undangan itu, aku tidak akan Sudi melakukan hal itu dengan mu." kata Rebecca dengan kesal.
"percayalah, Harry pasti akan menyesal memutuskan hubungannya dengan mu jika kita berhasil masuk ke paradise. cepatlah, gerbang akan terbuka jam 10 malam ini." lalu pria itu langsung mematikan tlpnya dan Rebecca hanya bisa terdiam untuk sesaat. "maaf Harry, maaf kan semua kesalahan ku"
_____________
di dalam apartemen mewah, aku berbaring di tempat tidur sambil memikirkan percakapan rebecca yg aku dengar melalui persepsi ku. "paradise, mmm undangan perunggu, silver. terdengar tidak asing, lalu pasti ada undangan emas." tiba tiba aku mengingat sesuatu. "sial ini dunia novel the second coming of gluttony. lalu dimana aku bisa mendapatkan undangan, ini Eropa bukan Korea dan gerbang akan terbuka 6 jam lagi."
lalu aku mencoba membuka layar sistem yg sudah beberapa bulan tidak pernah kulihat dan akhirnya sebuah kejutan langsung menyilaukan mataku. kebahagian yg tak berujung langsung membasuh tubuhku yg sangat kekeringan ini. itu karena tampilan layar sistem sudah berubah menjadi 3 pilihan stempel, perunggu, perak dan emas. stempel perunggu membutuhkan satu poin khusus dan stempel perak membutuhkan 3 poin khusus sedangkan stempel emas membutuhkan 5 poin khusus. sedangkan di pojok kanan bahwa terlihat jumlah poin khusus ku hanya 2 poin, jadi aku langsung memilih stempel perunggu dan layar kembali berubah menjadi hitungan mundur 5 : 30, yang artinya dalam 5jam 30 menit aku akan di kirim ke lokasi ujian masuk paradise.
melihat ini aku segera menyiapkan sesuatu yg diperlukan untuk bisa lolos dalam ujian dengan mudah, sesuatu ini adalah benang plastik bening yg sangat tipis. karena saat memasuki area ujian, segala hal yg berguna sebagai senjata tidak akan atau baju pelindung lainnya tidak akan bisa ikut masuk. tapi jika itu hanya sebuah benang, aku rasa tidak masalah.
he he he jangan anggap remeh benang ini, walupun aku tidak bisa mencapai tahap spiritual yg tinggi karena kurangnya energi spiritual di bumi, tapi jika hanya untuk mengendalikan benang itu sangat mudah. di sisi lain dengan bantuan energi spiritual aku bisa mengeraskan benang ini menjadi sengat kuat walaupun tidak sekeras baja, tapi itu sudah cukup untuk memotong motong tubuh manusia.