Chereads / sistem the gamer / Chapter 570 - Bab 88 sedikit lebih baik

Chapter 570 - Bab 88 sedikit lebih baik

aku melihat semua orang yg sedang menatapku dengan penasaran, lalu aku tersenyum dan mulai berkata pada tessia. "status mu sementara ini sudah mati di mata semua orang."

"tapi aku punya dua pilihan untuk mu, pertama aku bisa mengembalikan mu ke orang tua mu dan yg kedua tetap di sini selama satu tahun untuk pelatihan. setelah satu tahun kamu bisa pergi dan aku jamin kamu bisa menendang pantat semua orang yg membuatmu menderita, jadi aku ingin keputusan mu segera." tessia sedikit terkejut mendengar perkataan ku dan dia dengan panik segera menjawab. "aku aku minta maaf untuk perkataan ku tadi.." tapi aku segera melambaikan tanganku dan berkata dengan tegas. "aku hanya butuh jawaban mu, pilih satu atau dua. aku tidak perlu drama lainnya dan aku juga tidak peduli dengan apa yg kamu pikirkan tentang ku"

Tessia segera menunjuk expresi sedihnya dan bergegas berkata pada ku. "lalu untuk apa kamu membantu ku" mendengar ini aku segera berkata pada semuanya. "lebih baik kalian istirahat dulu ini sudah malam" lalu aku kembali menatap tessia. "aku akan mengirim mu besok ke raja elf" tanpa menunggu reaksi yg lain aku membawa Jasmin ke kamarku untuk beristirahat. tessia hanya bisa tertegun membantu karena perkataan ku dan kathyln hanya bisa mengelus punggungnya sambil berkata. "sebaiknya kamu mendengar kata katanya dari awal" saat itu Angela juga berkata. "emily, kathyln dan tessia, kalian bisa memilih kamar kosong sesuka kalian. istirahatlah dulu, mari kita bahas besok saja." dan mereka pun meninggalkan tessia di ruang tamu sendirian.

di pagi hari aku melihat tessia masih duduk di sofa dengan mata panda. "kenapa kamu tidak tidur." aku melihat tessia menatapku dengan tatapan kosong sambil berkata dengan sedih. "apa kamu jijik dengan ku karena aku sudah tidak suci lagi." aku menggelengkan kepalaku. "kenapa aku harus peduli kamu suci atau tidak, apa kita sepasang kekasih atau sejenisnya." melihat expresi terkejut tessia, aku kembali berkata. "aku hanya tidak suka kamu yg selalu membantah dan melakukan hal hal yg tidak perlu."

"aku hanya memberimu dua pilihan, tapi bukannya memilih kamu malah membahas masalah yg lain. hal ini membuat ku sangat kesal." tessia langsung berkata dengan nada memohon. "aku janji tidak akan melakukan hal itu lagi, jadi izinkan aku untuk berlatih di sini. aku ingin menjadi lebih kuat dengan bimbingan mu." aku langsung mengangguk dan memberinya senyum jahat sambil melemparkan beberapa pakaian pelayan. "aku akan mengijinkannya, tapi sebagai hukuman kamu hanya bisa mengenakan kostum pelayan ini selama tinggal di sini dan kamu harus selalu menurut kata kata ku bahkan jika aku ingin memperkosa mu. he he he he bagaimana, apa kamu masih berani tinggal di sini." tubuh tessia langsung menegang dan dia menatapku dengan expresi tak bisa di percaya. tapi sesaat berikutnya dia memaksakan dirinya untuk mengangguk setuju. "baiklah." mendengar ini aku segera mendekati tessia dan menekan tubuhnya hingga berbaring di sofa.

seketika tessia langsung panik. "apa apa yg akan kamu lakukan." lalu aku tersenyum jahat pada tessia. "apa pun itu kamu hanya perlu menurut, apa kamu akan melanggar kata kata mu begitu cepat." tessia langsung melebarkan matanya dan hanya bisa menggigit bibir, lalu perlahan menutup matanya. aku pun mulai membuka kedua kakinya dan memasukan senjataku ke dalam lubang vaginanya. "hmmmff" tessia sedikit mengerang sambil perlahan mencengkram pinggang ku dengan kedua tangannya. semakin aku mempercepat gerakan pinggulku, wajah tessia semakin memerah dan nafas panas terus menerus berhembus dari mulutnya. "huh huh huh huh" merasakan vaginanya yg sudah basah, aku mulai berbisik di telinga tessia. "sepertinya kamu mulai menyukainya" melihat tessia yg tidak menjawab aku langsung mencium bibirnya dan mulai bermain lebih gila lagi. perlahan kedua kaki tessia juga mulai menjepit pinggulku dengan erat dan setelah beberapa menit kami berdua akhirnya keluar secara bersamaan.

aku melihat tessia yg menutup matanya dengan expresi kelelahan segera membawanya ke kamar kosong untuk beristirahat sambil menunggu yg lain untuk datang ke ruang tamu. selang beberapa waktu Angela segera dan yg lainnya sudah berkumpul di ruang tamu kecuali alea yg mendapat giliran menyiapkan sarapan pagi. "apa tessia sudah pergi" aku menggelengkan kepalaku. "dia sedang tidur di kamar"

akhirnya semuanya dengan santai duduk di bersama untuk sarapan. "jika ibu ku datang, saat itu kalian akan aku kirim ke tempat yg lebih aman. aku harap kalian jangan menolak, karena aku tidak tahu apa yg akan terjadi kedepannya. setidaknya jika hal seperti waktu itu terjadi lagi, aku bisa dengan mudah melindungi yg lainnya." setelah hening sejenak aku berkata lagi. "yg akan tinggal bersama ku hanya Emily, lilia, kathyln dan tessia." semuanya langsung mengangguk dengan expresi sedih, tapi sekali lagi aku berkata. "tenang saja, kalian pasti menyukainya. aku juga akan selalu datang kesana jika tidak sibuk di sini." tapi pintu rumah tiba tiba terbuka, dan Aya dengan ekspresi kesalnya langsung masuk dan bergegas naik ke atas tubuh ku.

"hmmmmfff, akhirnya bisa sedikit lebih baik" aku melihat Aya yg seperti meminum soda dingin saat kehausan dengan bingung. "ada apa dengan mu" tapi Aya segera menjawab. "ayo mainkan dulu senjatamu, nanti kita bicarakan setelah perut ku penuh." aku hanya bisa pasrah dan mulai memainkan senjataku yg sudah menancap di lubang vaginanya. semua orang yg menonton perbuatan bejat dan tak tahu malu Aya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

setelah satu jam penuh, sarapan pagi yg di masak oleh alea juga mulai di sajikan dan Aya juga sudah berteriak untuk berhenti. "ayo katakan kenapa kamu bertingkah seperti pelacur" Aya langsung menatap ku dengan kesal. "siapa yg membuatku menjadi seperti ini, ini semua ulah mu dan senjata mu ini." aku langsung berkata dengan nada canggung. "ok ok, ayo katakan apa yg terjadi"