di malam yg gelap, aku memandang alea yg wajahnya sudah memerah di tempat tidur dengan senyum jahat. "jangan menatap ku seperti itu. lakukan saja dengan cepat, ini sangat memalukan" melihat Alea yg pemalu, aku segera menaiki tubuhnya. "sepertinya alea sayang sudah menerima nasibnya" tapi alea hanya memalingkan wajahnya sambil berkata dengan suara kecil. "lakukan saja, jangan banyak bicara" dan "hmmmmfff" akhirnya tikaman senjataku membuat alea sedikit meringis.
semakin lama, suara sunyi di dalam ruangan di gantikan dengan suara cipratan air dan sedikit desahan wanita. terlihat alea berusaha keras menutup mulutnya dengan satu tangan, tapi suara desahannya masih bisa terdengar dengan samar. seiring waktu berlalu, salah satu tangannya mulai meremas pinggang ku dan matanya terlihat sedikit kabur. kedua kakinya mulai merangkul pinggang ku dengan erat dan tak lama setelah itu tubuh alea menegang sesaat di tambah erangan yg lebih lebih panjang sambil menutup matanya.
melihat tubuh alea yg mulai melemas, aku segera berbisik di telinganya. "ini baru pemanasan alea sayang." seketika alea melebarkan matanya. "apa maksud mu mmmmm" aku dengan cepat menciumnya dengan penuh nafsu dan kembali memompa pinggulku dengan cepat. merasakan hal ini alea juga ikut terbawa suasana dan perlahan ikut mengikuti permainan ku. lalu pertarungan yg lebih sengit pun terjadi hingga kami benar benar kelelahan dan tertidur saling berpelukan dengan erat.
di pagi berikutnya saat aku membuka mata, aku melihat senyum bahagia alea yg menawan dan centil tepat di depan wajahku. "kamu tidur seperti bayi" aku sedikit mencubit pipinya dan berkata. "apa kamu sudah bangun dari tadi dan hanya menatapku tertidur" alea langsung berkata sambil mengerucutkan bibirnya. "apa yg bisa kulakukan, pelukanmu sangat erat." dan kami terdiam sesaat sebelum aku mencium bibinya dengan lembut.
saat itu alea mendekatkan wajahnya di dadaku dan mulai mencurahkan isi hatinya. "awalnya aku hanya tertarik pada mu, tapi saat aku mengintip mu berciuman dengan wanita yg tiba tiba datang ke toko, aku tahu kamu pria mesum yg tidak boleh di dekati"
"tapi saat kamu memberiku gelang itu, aku mulai sedikit penasaran tentang mu dan ingin mengenalmu lebih jauh lagi"
"semakin lama, rasa penasaran ini benar benar menghantui ku. sampai kita bertemu di akademi dan kamu memaksakan ciuman mu pada ku."
"saat itu aku tahu aku mulai menyukaimu, tapi aku berniat mengubur perasaan ini dalam dalam. aku yakin bahwa bukan hanya aku yg kamu perlakukan seperti itu, pasti ada wanita lain lagi selain ku. siapa wanita yg mau berbagi pria dengan wanita lainnya."
"tapi saat kamu mengorbankan umurmu demi ku, aku bisa merasakan kebesaran cinta mu untuk ku. aku tahu kamu bukan hanya menginginkan kecantikan ku, tapi kamu tulus mencintai ku."
"jadi bisakah kamu jujur pada ku, ada berapa wanita yg kamu cintai. jika itu pria lain, aku tidak akan menerima semua ini. tapi kamu berbeda, aku tahu kamu bukan manusia biasa. aku tahu kamu bisa memberikan melakukan hal hal yg hebat yg membuat wanita jatuh cinta pada mu seperti aku yg benar benar mencintai mu."
"jadi bisakah kamu jujur pada ku, kamu tidak perlu menyembunyikannya pada ku. aku akan menerimanya dengan lapang dada selama kamu bisa membagi cintamu dengan merata."
aku dengan lembut membelai rambut alea dan mulai memberitahu semuanya. "yg kamu lihat itu adalah Jasmin flamesworth. dia di usir dari keluarganya karena tidak memiliki elemen api. tapi aku membantunya berlatih untuk menjadi lebih kuat dan membangkitkan elemen api pada dirinya."
"yang lain adalah lilia yg merupakan anak dari teman ayahku tempat aku tinggal. aku membantunya membangkitkan inti mananya dan melatihnya menjadi mage elemen es yg kuat."
"dan yg terkahir Emily, kami berdua bekerja sama dalam membuat drone dan berbagai teknologi lainnya."
"aku juga berencana membuat merek dagang di ku di kerajaan elf ini, jadi aku bisa mulai menjual semua yg kami buat di kerjaan elf."
alea lalu memandangku dengan wajah kesal sambil memaksakan senyumnya. "sudah kuduga, sifat mesum mu benar benar berlebihan." aku langsung menunjukan wajah tak berdaya pada alea. "aku tidak bermaksud seperti itu, tapi aku tidak bisa mengabaikan orang yg mencintai ku dengan tulus." tapi alea kembali membenamkan wajahnya di dada ku. "berjanjilah kamu tidak akan mengorbankan umurmu lagi untuk wanita lain."
"aku berjanji"
"hmmmf ini masih pagi"
"ya aku tahu"
"kenapa kamu begitu bernafsu"
"apa kamu tidak mau, jika tidak mari kita lanjutkan nanti."
"jangan main main, setidak nya selesaikan dulu yg satu ini"
"ok"
"hmmmmfff"
________________________________
akhirnya setelah tessi datang, aku melanjutkan pelatihan mereka. "kalian pasti bertanya tanya kenapa hanya dengan niat saja sihir itu bisa terwujud dengan mudah tanpa kalian secara aktif memanipulasi mana" melihat mereka berdua mengangguk, aku kembali menjelaskan. "kesadaran jiwa memiliki kecerdasan yg sangat tinggi dan mampu mengendalikan energi apapun di dunia ini. selama kamu tahu konsepnya dan memiliki energi yg dibutuhkan, jiwa mu mampu mewujudkannya secara otomatis dengan kekuatan spiritual yg kalian miliki. tapi hal ini memiliki satu kelemahan." setelah diam sejenak lalu untuk melihat expresi penasaran mereka aku berkata lagi.
"jiwa bersifat murni dan suci, jadi hal hal yg merusak kemurnian dan kesucian akan menggangu kinerja kesadaran jiwa."
"hal yg merusak kesadaran jiwa adalah terlalu terikat dengan baik dan buruk. hati mu harus selalu tengang dan damai, melihat semua masalah dengan ketenangan pikiran. baik dan buruk adalah sifat dunia fisik yg dapat mencemari jiwa."
saat itu tessi tiba tiba mengangkat tangan dan berkata. "jadi apa kita tidak boleh berbuat baik"
aku langsung tersenyum dan berkata. "dari mana kamu tahu bahwa hal yg kamu lakukan itu baik atau buruk. apa itu penilaian orang lain atau aturan yg di buat oleh raja atau itu yg di katakan oleh dewa atau itu anggapan mu sendiri. bagi mu membunuh orang yg menyerang daratan ini adalah hal yg baik, tapi bagi penjajah membunuh pasukan kita juga merupakan hal yg baik. jadi di antara kedua hal baik ini yg mana yg benar, jika kamu menganggap apa yg kamu lakukan lebih baik maka kebaikan mu adalah kebaikan yg egois karena mereka juga berpikir sama dengan mu"
alea dan tessi sama sama terdiam dengan expresi berpikir sampai tessi tiba tiba berkata. "lalu apa hal yg baik itu" aku langsung menggelengkan kepalaku. "di dunia ini tidak ada hal baik dan buruk, nilai nilai seperti ini hanya di buat oleh para pemimpin dunia untuk membuat aturan yg bisa mengendalikan perilaku kita."
"yang harus kamu lakukan adalah tenangkan pikiranmu, jangan terbawa emosi, hilangkan nilai nilai baik dan buruk yg mengikat hati mu. saat itu hati mu akan menuntun mu dan memberimu petunjuk apa yg harus kamu lakukan. jangan menilai sesuatu dari apa yg hanya kamu lihat, kadang mata bisa tertipu oleh ilusi dunia. saat itu gunakan lah hati mu dan jiwa mu, hal ini akan membimbing mu menemukan apa yg harus kamu lakukan. percayalah jika kamu bisa menguasai ini, kakek mu tidak akan menganggap mu anak kecil lagi."
melihat tessi yg terkejut, aku kembali bertanya "jangan bilang bahwa kakek mu sudah berkata 'tessi kamu terlihat lebih tenang dan lebih dewasa' " tessi langsung berkata. "bagaimana kamu tahu" aku dengan santai menjawab. "karena kamu memang terlihat seperti itu, berbeda dari sebelumnya yg penuh dengan emosi yg tidak labil, nafsu seperti anak kecil. jika musuh menyerang kerajaan elf, kamu pasti akan berlari ke Medan perang tanpa pikir panjang. tapi sekarang kamu terlihat lebih tenang dan emosimu mulai stabil. tapi jangan bangga dulu masih ada jalan panjang untuk itu, jadi mari kita mulai latihan kita"