lalu aku mulai berdiri sambil menyilangkan kedua tanganku di dada. "jika aku adalah pemimpin pasukan dari benua asing dan ingin menyerang benua ini, maka aku hanya perlu menghasut para bangsawan manusia dan memberi kurcaci iming iming untuk naik ke daratan. setelah semua kedua kerajaan ini di ambil alih secara diam diam, aku akan membuat trik agar bisa menghancurkan kerajaan elf. pada dasarnya elf adalah pertahanan terakhir benua ini, karena hampir tidak mungkin untuk menghasut mereka." lalu aku mendekati ibu ku dan memeluknya. "Bu dimana pun kita tinggal, selama kita aman bukankah tidak masalah. lihat anak mu art, dia terlalu menonjol. jika para musuh dari seberang lautan tahu keberadaan art yg berpotensi membahayakan rencana mereka, mereka akan melajukan segala cara untuk melenyapkan art atau membuatnya menjadi bidak catur mereka dengan memanfaatkan kalian. aku tidak peduli dia mati, tapi aku peduli pada mu dan Ellie" saat itu kakek vurion berkata. "nak apa yg kamu katakan sangat masuk akal. kamu berpikir jauh ke depan untuk keluarga mu, aku pikir kamu hanya anak nakal." lalu kakek vurion menepuk bahu ku. "aku bisa menjanjikan itu pada mu mewakili raja elf. tapi jika saatnya tiba, aku juga ingin kamu berkontribusi pada kerajaan elf."
aku pun mengangguk pada kakek itu. "banyak hal yg bisa aku kontribusi kan untuk kerjaan elf, tapi mari kita bicarakan itu di lain kesempatan. aku hanya bisa berjanji bahwa selama aku ada di kerjaan elf, kerajaan elf tidak akan pernah jatuh." lalu kakek itu bertanya "jadi kapan kamu akan pindah" aku menggelengkan kepalaku. "tidak sekarang, ini hanya persiapan untuk antisipasi di masa depan dan belum jelas kapan hal itu akan terjadi. sekarang mari kita selesaikan bisnisnya." lalu aku memberikan sebuah gelang padanya. "adik ipar, gunakan gelang ini untuk menstabilkan inti mana mu." dengan wajah memerah karena malu di panggil adik ipar, Tess segera menggunakan gelang tersebut. lalu aku menyentuh dahinya dan menggunakan kekuatan spiritual ku untuk memurnikan kesadaran Elder Wood yg ada di dalam dirinya.
di dalam kekosongan yg gelap, kesadaran ku dan kesadaran Tess sedang melayang sambil berpegangan tangan. di depan kami terlihat mahluk hijau yg sangat besar dengan mata merah sedang memandang kami berdua dengan kejam. "Victor, apa ini Elder Wood mutan" aku hanya menganggukkan kepala ku, lalu mengulurkan salah satu tanganku ke arah monster tersebut. tiba tiba monster itu langsung berteriak kesakitan. "aaarrhgggggggggg" setelah beberapa saat tubuhnya mulai menyusut semakin kecil dan berubah menjadi bola cahaya hijau bening yg langsung terbang ke telapak tangan ku. "ini adalah kekuatan Elder Wood. saat kamu menggabungkannya, kamu sepenuhnya bisa mengendalikannya." melihat anggukan Tess, aku langsung mengirimkan bola cahaya itu ke dalam kesadaran Tess dan perlahan tubuh kesadarannya mulai memancarkan cahaya hijau.
di ruang kesehatan, mereka semua juga melihat Tess memancarkan aura hijau dan beberapa garis cahaya emas muncul di tubuhnya. tapi setelah beberapa saat semuanya kembali normal dan perlahan Tess dan aku mulai membuka mataku. "bagaimana" mendengar suara vurion, Tess segera tersenyum dan berkata dengan penuh semangat. "kakek rasanya luar biasa. aku seperti tahu apa saja yg bisa di lakukan oleh kekuatan ini. semuanya ada di bawah kendaliku dan tidak akan mengamuk lagi. yg menjadi batasan hanya kekuatan fisik dan jumlah mana yg di butuh kan." semua orang langsung menunjukan nafas lega sampai ibu ku berkata. "ibu tidak tahu kamu begitu hebat" lalu aku berkata sambil menyorongkan diri ku. "aku hanya berbicara baik baik pada Elder Wood itu." semua orang menatap ku dengan penasaran dan kakek vurion juga bertanya. "apa yg kamu katakan" dengan santai aku menjawab. "aku bilang pada nya tidak baik tinggal di tubuh cucumu, masih banyak elf cantik yg bisa di tempati dengan dada yg lebih besar dan wajah yg lebih cantik. selama dia mau menyerahkan kekuatannya pada cucumu, aku berjanji mengajaknya melihat lihat wanita elf yg lebih cantik lagi." lalu suasana menjadi sunyi dan aura dingin tiba tiba memenuhi ruangan tersebut. melihat ini aku segera melarikan diri dari tempat tersebut dan terdengar suara teriakan kesal dari dalam ruangan itu.
aku segera kembali untuk ke kamar untuk melanjutkan pekerjaan, tapi di tengah jalan kathyln tiba tiba menghentikan ku. "apa art baik baik saja" lalu aku menjawab. "kamu bisa melihatnya sendiri, tadi aku sudah menyembuhkannya." melihat kathyln hanya mengangguk kepala, aku segera meninggalkannya begitu saja. kathyln yg ingin mengatakan sesuatu langsung mengurungkan niatnya karena melihat ku yg sudah menjauh.
kembali ke dalam ruangan ku, Emily sudah sibuk dengan percobaannya. "apa art baik baik saja" aku dengan santai berkata. "dia masih hidup" mendengar ini Emily hanya mengangguk dan kembali fokus pada percobaannya. hingga malam hari akhirnya tiba dan kami memutuskan untuk melanjutkan besok. sampai beberapa hari berlalu dan akhirnya proyek kedua berhasil terwujud. dengan ini drone bisa menyimpan gambar dan memindahkan gambar tersebut ke media lainnya. lalu proyek ketiga adalah bagaimana membuat drone bisa menampilkan tangkap layar secara real time. hal ini juga bisa di gunakan untuk membuat komunikator yg bisa menampilkan Vidio.
karena keberhasilan ini, aku membuatkan makanan lezat untuk Emily yg membuatnya sangat bahagia, lalu mengantarnya ke kamarnya. tapi saat aku kembali, aku melihat art yg sedang berbaring dengan salah satu siswa laki laki. melihat ini aku langsung muncul di depan pria itu, lalu menangkap kepalnya dan membantingnya kelantai. dengan suara benturan yg keras, lantai di bawah kaki ku langsung di penuhi oleh ratakan. "apa ini, kenapa wajahnya begitu menjijikan." dengan wajah tak berdaya art segera berkata. "aku juga tidak tahu, tiba tiba saja dia berubah seperti itu" lalu aku berkata. "apa dia datang dengan seseorang" art sedikit terkejut, lalu menganggukkan kepalanya. "dia datang dengan Luke, sepertinya dia juga tahu sesuatu." aku hanya menggelengkan kepala ku. "apa kamu merekam nya" art segera menyerahkan kotak hitam pada ku dan aku langsung tersenyum pada art. "he he he, aku menjadi sedikit lebih pintar. coba aku lihat, apa aku bisa menyembuhkan pria gendut ini"