Chereads / sistem the gamer / Chapter 503 - Bab 21 muka sombong

Chapter 503 - Bab 21 muka sombong

di dalam ruang kerja yg luas aku melihat pria anggun dengan kacamata "nona flamesworth bagaimana kabarmu akhir akhir ini, beberapa hari yang lalu aku bertemu dengan ayah mu" lalu dia mulai memperkenalkan dirinya. "senang bertemu dengan mu, namaku Kaspian bladeheart dan aku yg bertanggung jawab di cabang ini."

"biasanya sebelum ujian, kami akan melakukan tes inti mana dan ujian tertulis. tapi karena kalian berdua sudah di sponsori oleh nona flamesworth maka kedua ujian ini dapat di lewati dan langsung ke ujian ketiga yaitu bertarung dengan penguji kami."

"dilihat dari senjata kalian, kemungkinan besar kalian adalah petarung atau augmenter. nama memang tidak penting dalam mendaftar menjadi petualang, tapi karena kalian memiliki hubungan dekat dengan nona flamesworth, apa ada cara agar aku bisa memanggil kalian." aku melihat Kaspian mengulurkan tangannya pada art "panggil saja note" lalu mereka berdua saling berjabat tangan sambil menunjukan expresi terkejut. lalu Kaspian mulai menyapu dan aku dengan cepat melambaikan tangan. "panggil saja chord, maaf aku tidak biasa memegang tangan pria. aku hanya terbiasa dengan wanita" saat itu aku memegang tangan Jasmin dan membelainya dengan lembut yg membuat Jasmin sedikit tersipu malu.

Kaspian yg melihat ini langsung memaksakan senyumnya. "hubungan kalian sepertinya sangat dekat" lalu dia berjalan ke pintu dan berkata lagi. "aku sangat senang bertemu kalian berdua. marry akan mengantar kalian ke aula ujian." Merry yg mendengar itu segera mengangguk. "silahkan lewat sini" setelah itu kami bertiga pun mengikuti marry ke aula ujian.

di aula ujian kami bertiga menyaksikan pertarungan para peserta dengan serius, aku juga mengamati bagaimana mereka menggunakan mantra untuk membentuk sebuah sihir. ternyata mantra di sini merupakan pengkodean energi spiritual yg secara otomatis dapat melakukan pengendalian element sesuai dengan kode spiritual tersebut. tapi jika kita bisa memanipulasi elemen secara bebas maka tidak perlu lagi menggunakan mantra. tapi semua itu tergantung pemahaman serta sifat element itu sendiri apalagi augmenter dan conjurer memiliki sistem yg berbeda dalam mengendalikan mana. augmenter secara langsung menggunakan mana yg ada dari inti mananya untuk mengeluarkan berbagai jurus atau serangan element sedangkan counjurer dapat menggunakan mana yg ada di luar tubuh mereka dengan memasukan mana mereka sendiri pada mana yg ada di luar.

setelah beberapa saat giliran peserta Luke wykes yg maju untuk ujian. terlihat wajah sombong nya yg memandang rendah sang penguji membuatku sedikit merasa jijik. niat jahat tiba tiba muncul di dalam pikiranku dan sebuah ide langsung terlintas di benak ku.

aku melihat penguji itu mulai bertarung dengan Luke dan saat Luke melafalkan mantra nya, "keluarlah penjaga" aku menggunakan kekuatan spiritual ku untuk memprogram ulang mantra tersebut. raksasa api berbentuk humanoid tiba tiba muncul dari belakang tubuh Luke dan dengan sombong dia memerintahkan penjaga api tersebut untuk menyerang penguji. tapi di bawah tatapan semua orang, penjaga api itu langsung memukul kepala Luke yg membuat langsung berguling di tanah dengan rambut yang terbakar. aku langsung tertawa terbahak bahak "ha ha ha ha ha ha, badut keluarga mana yg ikut ujian ini. sangat lucu" mendengar ini semua orang juga ikut tertawa bahkan penguji wanita itu juga tertawa kecil sambil menutup mulutnya. "diammm" saat itu Luke langsung berteriak dengan marah ke arah penonton sambil menatapku dengan niat membunuh.

penguji wanita itu langsung berkata "apa kamu masih ingin ujian di lanjutkan." tapi Luke tidak menjawab dan langsung melafalkan sebuah mantra dan tingkat yg dia pegang tiba tiba memancarkan cahaya merah. lalu bola bola api kecil mulai muncul di udara "setelah mengalahkan mu" lalu dia menatap ku lagi "aku akan membuat perhitungan dengan mu" setelah itu dia melambaikan tingkatnya dan bola bola tersebut mulai meluncur. tapi sayangnya di bawah tatapan semua orang, semua bola api tersebut meluncur ke arahnya dan meledak di sekitar tubuhnya yg membuatnya berteriak kesakitan. "ha ha ha ha ha ha, kocak sangat kocak. penguji apa kalian sengaja mengundangnya untuk menghibur kami. ha ha ha ha ha sangat lucu" dan semua orang kembali tertawa bersama. Jasmin yg ada di sebelahku hanya bisa menutup mulutnya sambil menggenggam tanganku dan Ary hanya bisa menatap dengan bingung sambil bergumam. "ini sangat aneh".

"diammmmmm" luka langsung berteriak dengan marah lagi dengan tubuhnya yg sudah compang camping dan rambut yg gosong, lalu kembali menatap ku dengan penuh emosi. ini pasti ulah mu, aku tahu kamu pasti menggunakan trik licik untuk mengganggu ku. aku dengan bingung memiringkan kepalaku sambil berkata. "jangan salahkan orang lain atas kebodohan diri sendiri, wanita dengan celana nenek nenek tadi terlihat lebih bisa di andalkan dari pada mu. jika kamu jadi petualang mungkin serangan mu hanya akan mengenai teman satu tim mu dari pada monster." lalu aku menggelengkan kepalaku. "lebih baik kamu pulang dan berlatih lebih giat di rumah. tanyakan pada ayah mu bagaimana cara menghilangkan muka sombong yg selalu muncul di wajahmu itu. mungkin itu salah satu penyebab mantra mu menjadi kacau, bisa jadi mantra mu juga kesal dengan muka sombong mu"

"pufffff" Jasmin yg sudah tidak tahan lagi hampir tertawa.

"hahahaha" dan para penguji juga mulai tertawa.

"hahahaha" ini adalah tawa penonton yg juga memeriahkan suasana dan art hanya bisa termenung menatap keanehan yg terjadi.

"diammmm, aku akan membunuh mu" saat itu Luke langsung mengarahkan staf sihirnya ke arah ku dan cahaya merah mulai mulai memancar dari staf sihir tersebut. Jasmin pun langsung berdiri di depanku untuk melindungi ku sambil mengeluarkan kedua belatinya. tapi staf milik Luke langsung meledak dengan ledakan yg sangat dahsyat yg membuat Luke langsung terbang di udara dengan tubuh yg penuh luka dan tidak sadarkan diri. "dug" suasana menjadi hening kembali melihat Luke yg berbaring di tanah dengan tubuh yg di penuhi luka bakar dan rambut yg sudah terbakar habis tanpa ada tanda tanda bergerak sedikit pun.

saat itu aku langsung berdiri sambil bertepuk tangan. "ledakan adalah seni yg indah, terima kasih para penguji, terutama tuan Kaspian. hiburan yg kalian berikan membuat kami sangat bahagia. tapi bisakah kita melanjutkan ujian ini, kami tidak punya waktu terlalu banyak untuk melihat lelucon konyol seperti ini." penguji wanita itu langsung membawa Luke ke ruang medis dan penguji pria mulai berkata. "ehem, peserta selanjutnya adalah note. silahkan masuk ke arena." tentu saja art langsung melompat ke atas arena dan memberikan tekanan yg kuat pada pria penguji tersebut.