Chereads / sistem the gamer / Chapter 504 - Bab 22 seorang pedagang

Chapter 504 - Bab 22 seorang pedagang

"cukup" saat itu aku melihat Kaspian perlahan memasuki arena. "kembalilah Goerge, biar aku yg melakukan tes pada peserta ini" tapi penguji itu masih membantah. "bagaimana bisa petualang kelas AA merendahkan diri untuk menguji peserta. jika itu karena aku yg terlihat ragu ragu, itu karena aku sedang memikirkan berapa banyak kekuatan yg harus aku gunakan." tapi saat itu Kaspian menepuk bahunya sambil berkata. "aku tidak mempermasalahkan kekuatan mu, aku hanya ingin mengujinya sendiri karena sponsornya memiliki ikatan yg kuat dengan ku." tapi saat itu aku melihatnya melirik sedikit ke arah ku, tentu saja aku tidak peduli sama sekali.

"Jasmin, apa dia mantan pacar mu" Jasmin langsung mencubit pinggang ku dan berkata dengan kesal. "jangan bicara omong kosong setelah apa yg kamu lakukan pada ku" aku dengan lembut membelai tangannya dan berkata. "OOO benarkah, siapa yg kemarin malam menaiki tubuhku yg kecil ini dan menganggapnya seperti kuda pacuan." wajah Jasmin langsung memerah. "itu itu karena punya mu masih berdiri, aku hanya ingin membantu mu menidurkannya." aku langsung menganggukkan kepala ku. "ya ya aku percaya. aku akan menantikan malam malam berikutnya." jasmin langsung menundukkan kepalanya dengan malu.

tapi di arena pertarungan sengit sudah di mulai antara Kaspian dan Ary. terlihat art yg dengan susah payah berusaha memperkecil jarak antara dirinya dan Kaspian, sedangkan Kaspian terus menerus menembakan laser energi dari pedangnya ke arah art. tentu saja itu tidak bertahan lama sampai Ary akhirnya menutup jarak dan pertarungan pedang jarak dekat pun terjadi. tapi semua itu berakhir dengan cepat karena Kaspian sudah merasa terdesak dan langsung meledakan element angin yg kuat di sekitanya. saat Art akan menggunakan elemen petir nya untuk menambah kecepatan, Kaspian langsung menghentikan pertarungan. "cukup, aku terlihat terlalu memaksa menguji batas mu. dari cara mu mempertahankan kekuatan asli mu, aku hanya bisa berpikir bahwa kamu ingin masuk ke kelas bawah. maka kamu akan ku masukan ke kelas b."

saat itu Kaspian langsung menatapku. "silahkan tuan chord, tidak adil rasanya jika aku hanya menguji tuan note" aku segera berdiri dan menganggukkan kepalaku. "hati hati" mendengar perkataan Jasmin aku hanya menepuk bahunya dan besi emas yg ada di belakangku langsung terbang tepat di dekat kaki ku. dengan santai aku menginjaknya seperti papan seluncur lalu terbang ke arena di bawahku dan saat akan mendarat, papan seluncur itu langsung pecah menjadi ratusan pisau tajam berbentuk baling baling dan melayang di sekitarku.

semua orang yg melihat ini di buat bingung dan tidak mengerti. sampai tiba tiba pisau yg melayang tersebut mulai berputar dengan kecepatan yg sangat cepat membetuk ratusan roda cakram yg sangat tajam. "apa kita bisa mulai" Kaspian yg masih terpana lambung mengeluarkan pedangnya dengan expresi serius. "silahkan." mendengar itu aku langsung menunjuk ke arah Kaspian dan beberapa cakram yg berputar di udara langsung bergegas ke arah Kaspian dengan cepat. "Ding, Ding, Ding, Ding" dengan susah payah Kaspian mulai menangkis cakram tersebut, tapi cakram lainya selalu saja datang dari arah yg berbeda yg membuat Kaspian harus benar benar fokus.

lalu aku menambahkan cakram berputar lagi ke arahnya yg membuatnya benar benar kewalahan dan bertahap beberapa cakram mulai memberi beberapa goresan pada pakaiannya. melihat ini Kaspian mengeluarkan element anginnya untuk mengentalkan semua cakram berputar tersebut, tapi cakram tersebut dengan mudah membelah angin Kaspian dan terus menyerang kembali. Kaspian yg sudah berkeringat terus berusaha mencari cara untuk menyerang ku yg sedang santai berdiri menyaksikannya. tapi saat dia melihat keatas dia akhirnya tersadar bahwa masih ada ratusan cakram di sekitarku yg belum bergerak. melihat ini Kaspian akhirnya berkata "cukup" mendengar itu semua pisau terbang tersebut langsung berhenti dan berkumpul kembali ke depanku membentuk perisai emas yg sangat indah. "aku bahkan tidak tahu kemampuan apa yg kamu gunakan, apa itu artefak ajaib." aku langsung menganggukkan kepala ku. "harga nya 100rb koin emas, jika kamu tertarik kamu bisa membelinya. benda ini sangat kuat, dalam bentuk perisai dia bisa menahan kekuatan sihir yg bisa menghancurkan seluruh kota tanpa tergores sedikitpun. sedangkan dalam bentuk pedang kecil,he he kamu bisa lihat sendiri pedangmu" saat itu Kaspian melihat pedangnya dan perlahan bilah pedangnya mulai pecah sedikit demi sedikit, lalu hancur berkeping keping di bawah tatapan semua orang.

dengan expresi canggung, Kaspian memasukan gagang pedangnya kedalam sarung dan akhirnya gagang tersebut tidak bisa tetap diam, lalu jatuh ketanah. "ehem, kamu bahkan merusak pedang kesayangan ku" aku langsung berkata. "selama kamu punya 1000 koin emas, aku akan memberimu pedang yg lebih baik dengan bentuk yg sama seperti punya mu" bibir Kaspian sedikit berkedut mendengar perkataan ku. "apa kamu seorang pedagang senjata." aku langsung menganggukkan kepalaku. "bisa di bilang begitu, selama ada koin emas. senjata apa pun bisa aku berikan pada mu"

"mari kita bahas itu nanti, untuk sekarang aku ingin memberitahumu bahwa kekuatan seorang petualang tidak hanya di nilai dari senjatanya tapi juga kekuatan individu tersebut. apa tuan chord bersedia bertarung tangan kosong dengan ku untuk menguji kekuatan mu." aku langsung mengangguk dan menunjukan pose bertarung dan Kaspian pun langsung tersenyum sambil menunjukan pose bertarungnya.

hembusan angin tiba tiba bertiup di sekitar Kaspian dan dengan cepat dia meluncur ke arahku. melihat pukulan Kaspian yg sudah ada di depan, aku segera menghindar kesamping tapi kaki ku sudah menendang ke arah perutnya. merasakan hal ini, Kaspian segera melompat kebelakang tapi sayangnya kakinya tiba tiba tergelincir karena lapisan es sudah menyelimuti pijakannya. akhirnya Kaspian hanya bisa menangkis tendangan ku dengan kedua tangannya, tapi sayangnya dia tidak tahu seberapa kuat tendangan ku.

dan benar saja, setelah dia menangkis tendangan ku, dia langsung terpental jauh dan menabrak gerbang pintu kayu besar di belakang nya hingga pintu tersebut langsung hancur oleh hantaman tubuh Kaspian. seketika keheningan mulai menyelimuti arena ujian dan aku hanya bisa berdiri diam menunggu hasil ujian.