Chereads / sistem the gamer / Chapter 501 - Bab 19 ibuku akan menjadi nenek

Chapter 501 - Bab 19 ibuku akan menjadi nenek

"sebenarnya yg akan berperan penting dalam hal ini adalah art dan aku hanya akan mendukung dari bayang bayang. karena ada mahluk yg lebih tinggi dari manusia yg sedang mengawasi benua kita dan menggunakan dunia ini sebagai permainan catur mereka. perang yg akan datang juga ada karena perselisihan sesama mereka dan menggunakan kita sebagai bidak catur untuk menentukan pemenangnya." saat itu darah kembali keluar dari bibirku dan Jasmin sudah menunjukan expresi panik sambil meneteskan air mata. "cukup Viktor, jangan bahas lagi. kita semua sudah paham, Kamis tidak perlu membuka rahasia lainnya." aku tentu saja menikmati pelukan hangat Jasmin sambil memberikan jempol terbalik pada Adam yg membuatnya semakin kesal.

"lalu apa lagi yg harus kita lakukan." mendengar perkataan Adam, aku dengan santai menjawab. "cukup rahasiakan saja tentang ku, sisanya nikmati hidup kalian sebagai petualang. saat waktu tiba takdir sendiri yg akan menuntun kalian kemana harus pergi. aku hanya ingin kalian dan keluarga ku selamat itu saja, sisanya biarkan pahlawan yg di takdir kan melakukan tugasnya." lalu aku meyerahkan dua koper lagi pada mereka. "berikan ini sebagai hadiah ulang tahun ku dan art. isinya adalah armor bagian dalam yg bisa melindungi organ vital kami. kalian tahu, aku hampir memiliki semua artefak dan alat ajaib, kalian pasti akan bingung memberikan hadiah apa padaku. yang aku minta dari kalian hanya keselamatan kalian dan kita bisa sering sering berkumpul bersama. tentu saja jika Angela bersedia meminjamkan belahan dada nya untuk semalam, aku akan menerimanya dengan bahagia. he he he he" Jasmin yg masih memelukku langsung mencubit pinggang ku yg membuatku langsung terdiam. melihat ini semuanya langsung tersenyum. "ok itu saja, anggap saja aku tidak pernah kemari." tapi saat aku akan pergi Jasmin langsung menarik lenganku "ikut aku ke kamar ku" dan senyum jahat langsung muncul dari wajah ku. "oooo tentu saja, pria bodoh mana yg akan menolak di ajak ke kamar kekasihnya." mendengar ini semua nya hanya menggelengkan kepala.

di dalam kamar, aku dan Jasmin sudah saling berpelukan dan berciuman di atas tempat tidur. hingga mereka puas dan memisahkan bibir mereka sambil terengah engah. "Victor, apa semua akan baik baik saja. apa kamu akan dalam bahaya" merasakan kecemasan Jasmin, aku dengan lembut membelai rambutnya. "tidak ada yg perlu di khawatirkan. aku sudah membuat rencana yg matang. kamu hanya perlu percaya pada ku." Jasmin memelukku semakin erat. "jangan kembali malam ini, tidurlah bersama ku. aku sangat merindukan mu." aku langsung berbisik pada Jasmin. "terlalu berbahaya jika aku tidur bersama mu. aku tidak akan bisa mengontrol nya." aku perlahan melepaskan celana tidur nya dengan lembut tapi Jasmin hanya tidak melawan sama sekali dan berbisik kecil. "berjanjilah tidak akan meninggalkanku" aku langsung menjawab sambil melepaskan celananya sepenuhnya. "tentu saja aku berjanji." perlahan aku menaiki tubuhnya dan bersiap memasukan senjata kecil ku ke dalam lubang nya sedangkan Jasmin hanya memalingkan wajahnya sambil menutup mata. saat memasukannya senjataku, aku merasa lubangnya ternyata sudah di selimuti oleh pelumas alami. tapi tetap saja rasanya sangat sempit dan aku berusaha menekannya sekuat tenaga hingga "plup" akhirnya selaput penghalang robek lalu senjataku terbenam sepenuhnya di ikuti rintihan Jasmin.

terlihat darah perawan menempel pada senjataku saat menariknya perlahan, lalu aku memasukannya lagi dan mengulangi proses tersebut terus menerus. ohh maaf sayang, atribut dasar ku melebihi pria dewasa berkali kali lipat, bersiaplah menderita kenikmatan yg tiada Tara. setelah 30 menit tubuh kami berdua sudah di basahi oleh keringan dan semua pakaian kami sudah berserakan di lantai. "Victor, hmmmmff kenapa begitu lama. hah hah hah, aku benar benar tidak tahan lagi. hmmmff hah hah hah" aku langsung mempercepat tikaman senjataku yg membuat Jasmin kedua kaki Jasmin langsung menjepit pinggang ku dan kedua tangannya meremas rambut kepalaku yg sedang asik menghisap susu kecil Jasmin. "Victor, aku benar benar tidak tahan lagi. hmmmmmmmf" dengan erangan lembut tubuh Jasmin langsung menegang dan kami keluar bersama sama. "Victor, apa tidak apa apa. bagaimana jika aku mengandung anak mu" lalu aku menjawab. "maka ibuku akan menjadi nenek." lalu aku menikam senjataku lagi yg membuat Jasmin terkejut. "Victor, hmmmf jangan memaksakan diri, tubuhmu masih kecil. hah hah hah." tapi aku tidak menjawab dan fokus pada susu kecil Jasmin sambil menggerakkan pinggulku dengan mantap dan erangan kenikmatan terus menerus bergema di dalam ruangan hingga 2 jam lebih dan akhirnya kembali sunyi. terlihat di tempat tidur yg bermatakan, Jasmin sedangan memeluk ku dengan erat dan wajahnya menunjukan expresi penuh kebahagiaan.

_______________________________

pagi berikutnya dan ini adalah hari ulang tahunku dan Arthur yg di adakan di rumah helstea. kami semua mengadakan acara makan makan bersama di halaman belakang rumah. tapi semua orang menatap aku dan Jasmin dengan expresi bingung, karena tingkah Jasmin sudah seperti pengantin baru yg menyayangi suaminya. wajah berseri yg memancarkan aura keibuan tidak luput dari mata ibuku dan bibi tabhita serta aura dewasa yg di lancarkan oleh ku juga semakin membuat ibuku curiga. "ehem, apa yg terjadi dengan kalian berdua. kenapa ibu merasa ada perubahan dengan kalian berdua, padahal kemarin biasa biasa saja." Jasmin dengan sigap menjawab. "Bu tidak ada yg berubah, mungkin perasaan ibu saja." seketika semua orang melebarkan matanya dengan mulut terbuka. melihat ini aku langsung berkata. "hati hati lalat masuk ke dalam mulut." ibuku langsung memicingkan matanya. "sejak kapan kamu memanggil ku ibu, kapan aku punya anak sebesar mu" Jasmin segera tercengang sambil menutup mulutnya. tentu saja aku langsung membantunya menjawab. "Bu apa yg salah dengan itu, toh Jasmin akan menjadi menantu mu. jangan terlalu di besar besarkan."

lalu semuanya menjadi hening sampai Jasmin berkata. "kemana lagi aku harus menikah, Victor sudah mencuri hati ku. bahkan jika dia masih kecil aku akan menunggunya hingga dewasa." sedikit expresi geram muncul dari wajah ibuku. "Jasmin, kamu bahkan terang terangan ingin mencuri babi kecil ku" saat itu aku langsung berkata. "Bu aku juga akan tumbuh dewasa dan harus menikah saatnya tiba. tidak mungkin terus duduk di pangkuan mu Bu" aku melihat ibuku menghela nafas dan mulai berkata dengan sedih. "ibu juga tidak menyangka kamu akan cepat tumbuh, jika bisa ibu ingin kamu selalu menjadi babi kecil tercinta ibu. tapi kenapa melihat mu tumbuh dewasa rasanya hati ibu merasa sedikit kehilangan." lalu aku berkata dengan santai. "tenang Bu, saat aku dewasa nanti dan sudah menikah, aku akan mengirimkan babi babi kecil untuk mu. tunggu saja saat itu Bu" wajah ibuku langsung terkejut dan semua orang juga langsung tertawa.