di dalam kereta kerajaan. "kejadian tadi sangat aneh, semuanya terlihat kebetulan tapi rasanya sudah terencana. anak itu bahkan merekam semuanya yg membuat kesalahan jatuh pada Sebastian tanpa bisa di bantah. dia sepetinya sudah tahu tentang Sebastian dan sengaja menanyakannya sambil merekam semuanya." ratu yg ada di sebelah raja itu langsung tersenyum sambil membelai telapak tangannya yg pernah aku sentuh. "Victor anak yg menarik, benarkan kathyln" kathyln yg dari tadi melamun langsung tersentak dan mengangguk kecil kepada ibunya. "apa kamu sedang memikirkannya, sepertinya dia memberimu tongkat sihir. coba ibu lihat" kathyln segera menyerahkan tongkat sihir tersebut dan saat ratu mencobanya, mata sang ratu langsung melebar dan senyumnya semakin lebar. "he he he kamu sangat beruntung, tingkat sihirmu bahkan lebih baik dari punya ibu mu. bagaimana kalo kita bertukar saja, kamu masih kecil dan belum cocok dengan tongkat sihir yg terlalu bagus."
tapi kathyln segera melompat dan merebut tingkat itu kembali. "jangan bu ini pemberiannya, bagaimana bisa aku memberikannya pada ibu. ini hadiah pertama ku dari seorang teman yg berharga." melihat kathyln yg memeluk tingkat sihir itu dengan erat, ratu kembali tersenyum misterius. "OOO teman yg berharga, ibu melihat kalian menari dengan bahagia dan hampir saja berciuman. apa itu teman berharga." kathyln langsung menutup wajahnya yg memerah sambil berkata. "Bu.. kita hanya teman. jangan tanya lagi Bu" ratu langsung tertawa melihat wajah malu kathyln. "ok ok ibu tidak akan bertanya lagi. jangan sampai kamu tidak bisa tidur karena memikirkannya." tapi Curtis yg ada di sebelah kathyln mulai berkata. "apa bagusnya anak cengengesan itu, Arthur terlihat dapat di andalkan dari pada Victor yg terlihat seperti orang mesum."
ratu langsung menggelengkan kepalanya dan berkata pada Curtis. "mungkin memang itu yg sengaja ingin dia perlihatkan dan hanya pada orang orang tertentu saja dia menunjukan wajah aslinya." saat itu ratu kembali menatap kathyln yg membuatnya memalingkan wajah dan menatap ke luar jendela. "sepertinya memang seperti itu." saat itu raja juga berkata. "anak itu bahkan berani memeras 1000 koin emas dari kita" ratu lalu tertawa kecil dan berkata. "jangan marah, apa yg dia berikan pada anak kita bahkan nilainya lebih tinggi dari pada 1000 koin emas." mendengar itu mereka bertiga menatap kathyln yg tubuhnya sedikit bergetar.
____________________________________
keesokan harinya di dalam bar, ayahku, ibuku, Art, elli dan semua anggota twin horn sedang membahas keberangkatan art untuk berpetualang. tapi karena Victor juga ikut bergabung jadi ayah dan ibuku juga semakin cemas. tapi Jasmin segera meyakinkan mereka. "tenang saja, aku bisa menjaga mereka berdua, kalian tidak perlu khawatir. Victor sangat licik, dia pasti tahu kapan saatnya bersembunyi dan kabur. yg harus kalian khawatirkan adalah apa dia berani membunuh monster atau tidak." Adam langsung berkata. "aku juga penasaran expresi lucu apa yg akan dia tampilkan saat bertarung melawan monster."
tapi aku tidak tinggal diam dan langsung menunjukan wajah sombongku. "ayah, ibu ini kesempatan ku untuk berlatih dan membuktikan diriku. aku juga memiliki sihir penyembuh, jadi ibu tidak perlu khawatir Art dan aku akan terluka. di tambah Jasmin yg sudah memasuki tahap kuning gelap baru baru ini. bahkan saat tidurpun aku pasti akan di peluk oleh nya, jadi ibu tidak perlu takut dan tunggu saja aku kembali." dengan senyum kesal ibu ku kembali berkata. "kenapa ini terdengar seperti bulan madu bagi kalian berdua dan Art sepertinya hanya akan pengganggu antara kalian berdua." tapi aku langsung menjelaskan. "ibu, Art adalah bagian penting dari tim ini. jika hanya kami berdua saja maka saat kami kembali ibu akan menjadi nenek. art sangat di butuhkan sebagai pencegah hal hal seperti ini terjadi." dengan kesal ibuku langsung melemparkan potongan roti yg ada di piringnya ke arah ku sambil bergerak kesal. "umur berapa kamu" tapi aku segera menangkap roti tersebut dengan mulutku. "mmmm nyum nyum roti lemparan ibu memang yg terbaik." akhirnya dengan kesal ibu ku terus melemparkan rotinya dan aku terus menangkap dengan mulut ku. hal ini membuat suasana menjadi semakin riuh, tapi intinya tetap tidak berubah yaitu aku, Art dan Jasmin akan berangkat bersama untuk menjadi seorang petualang.
di kamar penginapan party twin horn sedang duduk melingkar sambil memandangi belati indah yg ada di tengah mereka. "apa benar ini bisa membuat Viktor muncul di sini" Jasmin langsung memukul kepala Adam sambil berkata. "percaya saja, dia bilang akan datang untuk membahas hal penting saat tengah malam. sebentar lagi dia pasti muncul." dan benar saja, aku langsung muncul tepat di tangah mereka dimana posisi belati itu berada. melihat wajah terkejut semua orang aku langsung tersenyum dan mencari tempat duduk yg nyaman.
"baiklah kali ini aku akan berbicara dengan serius." dengan expresi serius aku menyerahkan sebuah koper pada masing masing orang. "ada jam komunikasi, gelang pelindung, cincin penyimpanan, senjata khusus kalian masing masing dan ada juga kalung yg bisa memberikan kalian baju zirah khusus yg mampu meningkatkan pertahanan kalian." melihat wajah bingung semua orang, aku kembali melanjutkan. "aku tahu kalian pasti bingung, aku akan jujur pada kalian semua. aku melihat akan ada perang besar akan terjadi antara benua ini dengan benua di seberang lautan." saat itu aku berpura pura memuntahkan seteguk darah. "Victor..." Jasmin langsung memeluk ku dan membersihkan darah di mulutku. "tenang lah ini hanya efek samping dari membongkar rahasia masa depan, jadi hanya itu yg bisa aku beri tahu kalian." aku perlahan menenangkan diri ku sambil mengusap tangan Jasmin yg gemetar. "untungnya saat aku masih kecil ada kakek kakek yg memberiku banyak pengetahuan tentang pembuatan artefak dan obat obatan, mungkin dia adalah dewa atau apa aku juga tidak tahu. tapi yang pasti semua itu membutuhkan uang, maka dari itu aku sangat bersikeras ingin mengumpulkan uang dan hasilnya sekarang aku memiliki banyak uang berkat bantuan paman Vincent. semua benda di tangan kalian adalah buatan ku dan jika itu di jual maka masing masing kotak itu seharga 10000 koin emas."
saat itu Adam juga bertanya. "kenapa kamu memberitahukan ini pada kami, kenapa kamu memberi semua ini." aku langsung menjawab. "pertama aku tidak ingin kalian terluka, kedua dengan ini kalian juga bisa melindungi ayah dan ibuku. saat hal itu terjadi, aku yakin mereka pasti akan bersikeras untuk ikut serta dan bergabung dengan party kalian. ini hanya alat pendukung, kekuatan sejati tetap ada pada diri kalian sendiri." lalu aku memberi sebuah botol giok pada masing masing dari mereka. "ini dapat memurnikan tubuh kalian dan mempermudah pelatihan kalian kedepannya."
setelah semua menerima itu, aku langsung menyerahkan sebuah koper lagi yg berisi banyak belati untuk titik kordinat teleportasi. "tolong tancapkan ini di dalam setiap dongeon atau tempat yg di penuhi monster yg pernah kalian temui agar aku bisa datang kesana untuk membunuh monster. sejujurnya aku tidak bisa meningkatkan inti mana ku dengan latihan, hanya dengan membunuh mahluk hidup aku bisa menyerap kekuatan mereka. kalian pasti masih ingat saat aku membunuh bandit dan mereka berubah menjadi cahaya putih dan masuk ke tubuh ku. ini adalah salah satu rahasiaku dan juga kelemahan ku. jika musuh tahu mereka pasti akan membunuh ku sebelum aku menjadi kuat, karena mereka sudah menyusup ke dalam benua ini. yg bisa aku jamin hanya kerajaan elf yg terbebas dari mata mata musuh." semua orang langsung menunjukan expresi heran, ngeri dan terkejut yg bercampur manjadi satu.