saat sedang bersantai di toko bersama, art tiba tiba masuk ke dalam toko dan mulai melihat lihat semua pedang yg sedang di pajang di rak. melihat itu aku langsung melemparkannya sebuah kotak yg berisi sebuah tongkat hitam yg didalam nya berisi pedang kuat yang seharusnya dia dapat di gudang helstea, lalu sebuah jubah dengan kerudung, topeng yg mampu mengubah suara, cincin penyimpanan yg sudah berisi perlengkapan kemah "semua ini adalah yg aku butuhkan, terima kasih Victor." aku mengangguk lembut. "hmmm, jangan mati terlalu cepat. ibu akan menangis karena mu." tubuh art tiba tiba menegang. "jangan mengutuk ku seperti itu" tapi aku mengabaikannya dan menunjuk ke arah salah satu pedang di dalam rak. "ambil pedang itu untuk tambahan, itu juga lumayan bagus"
lalu art perlahan mengambil pedang tersebut dan mengeluarkannya dari sarungnya, setelah beberapa saat bermain art langsung mengangguk puas. "jika sudah pergi lah, bisnis ku akan bangkrut jika kamu berlama lama di sini" expresi art langsung kesal dan segera pergi keluar sambil berkata. "kamu saudara sialan" aku hanya melambaikan tangan ku lalu menatap lilia yg dari tadi tertunduk lesu di sebelahku. "ada apa dengan mu hari ini" lalu aku mendengar suara sedihnya. "aku tidak ingin jauh dari mu, tapi ayah ku menyuruh ku untuk masuk akademi sihir." lalu aku berkata. "itu adalah hal yg penting untuk mendapatkan gelar. aku juga tidak akan kemana mana, jadi kamu harus berlatih lagi dan mendapatkan banyak ilmu di akademi. aku tidak pernah mengajari mu mantra apapun karena aku memang tidak paham, yg aku ajarkan hanya manipulasi dan pengendalian. di akademi pasti banyak ada mantra yg bisa kamu pelajari, jadi kamu harus pergi ke sana. aku akan sedih jika kamu menjadikanku sebagai alasan untuk tidak belajar lebih giat." tiba tiba lilia menyandarkan kepalanya di lenganku. "lilia akan mengikuti kata kata mu"
_____________________________________
saat kami pulang, seorang nenek tua yg duduk di sofa bersama yg lainnya langsung berdiri dan menyapa kami. tentu saja kami dengan sopan menyapa balik dan setelah saling memperkenalkan diri profesor goodsky langsung melakukan latih tanding dengan lilia yg membuat profesor tersebut benar benar terkejut dengan keahlian tempurnya padahal lilia adalah seorang conjurer karena kerusakan semakin meluas, profesor tua itu langsung menghentikan pertandingan. "sudah berada di level mana inti mana mu" lilia dengan tegas menjawab "inti oranye tahap gelap" semua orang langsung membuka mulutnya dengan mata yg hampir keluar. "bagaimana kamu berlatih hingga bisa secepat itu" tentu saja semua itu karena sosis curang yg di berikan oleh ku. tapi saat ini aku melihat lilia sedang kebingungan dan dengan gagap dia berkata. "mungkin itu karena cinta" seketika aku hampir muntah darah mendengar jawaban lilia dan semua orang juga mulai menatap ku dengan expresi yg rumit. melihat ini profesor goodsky juga ikut menatapku dengan expresi penasaran. tentu saja aku langsung melambaikan tanganku dengan panik. "kita hanya berpegang tangan saja, tidak ada yg lain tenanglah paman. kita masih kecil, aku tidak akan melakukan hal hal yg tidak bermoral"
untuknya lilia segera menjelaskan "tidak seperti itu, semuanya jangan salah paham. maksudku setiap aku berlatih, aku selalu menguatkan hati ku untuk menjadi lebih kuat agar bisa melindungi Victor. mungkin itu yg membuatku berkembang dengan cepat, karena setiap aku membayangkannya aku selalu mendapatkan ide ide kreatif tentang sihir." aku melihat profesor goodsky tiba tiba tersenyum, lalu dia mendekatiku dengan expresi ketertarikan. "mmm sangat tampan dan mempesona di masa kecil. saat kamu besar nanti pasti banyak wanita yg tergila gila pada mu. aku juga mencium aroma element alam dari mu seperti para elf, sangat segar dan menenangkan." lalu profesor goodsky menggelengkan kepalanya. "sayangnya aku sudah tua, ha ha ha ha. jika tidak aku akan mencuri mu dari pacar kecil mu ini" seketika tubuh ku sedikit merinding dan perlahan mundur sedikit demi sedikit. "nenek jangan main main, aku juga punya selera. tidak mungkin dengan nenek nenek seperti mu" tapi profesor itu tidak mempedulikan hinaan ku dan berkata lagi. "kamu juga bisa ikut bergabung dengan akademi ku, bagaimana apa kamu tertarik." tentu saja aku langsung berteriak. "tidak..." lalu aku berlari ke pelukan ibu ku. "Bu tolong nenek nenek jahat itu ingin menculik babi kecil mu ini" ibu ku tentu saja sudah mulai kebingungan harus berkata apa dan dengan lembut membelai rambutku. profesor tua yg melihat ini juga langsung tertawa. "ha ha ha anak yg lucu, tenanglah aku hanya menggoda mu. tapi jika suatu hari kamu tertarik datanglah ke sana"
ibu ku dengan cepat menjawab. "terima kasih profesor, Victor mungkin belum tertarik saat ini. tapi tidak tahu kedepannya, jadi aku harap profesor benar benar bersedia menerimanya saat itu." profesor tua itu langsung menganggukkan kepalanya. "tentu saja, aku tidak akan menarik kata kata ku." lalu dia menatap ku lagi dengan senyum main main. "OOO aku lupa memberi tahu mu, ada seorang kakek kakek yg sangat ingin bertemu dengan mu. katanya kamu sempat mengejeknya, jadi hari hari saat bertemu dengannya." mendengar itu aku langsung memeluk ibu ku lebih erat sambil merengek. "Bu itu pasti kakek dari adik ipar ku Bu. beri tahu art untuk menjaga kakek pacarnya dengan baik agar tidak menggigit orang sembarangan." ibu ku langsung memukul pantatku. "jangan menghina orang tua, kami pikir dia seekor anjing." aku langsung menjawab. "Bu aku tidak takut anjing, tapi dia seekor macan tutul hitam. tanya saja art kalo ibu tidak percaya." profesor tua itu juga tertawa kecil. "kamu benar nak, dia seekor macan tutul hitam dalam mode beast timer ya. tapi dari mana kamu tahu semua itu" aku langsung menjawab. "aku pernah bermimpi saat aku pergi ke akademi sihir, aku langsung di gigit olehnya. jadi lebih baik aku tidak ke akademi sihir mu atau pantatku mungkin memiliki banyak lubang karena nya"
mendengar ini profesor tua itu langsung mengangguk. "menarik sangat menarik, kamu bahkan tahu kalo dia kadang kadang datang menemui ku di akademi sihir. tapi aku tidak akan menanyakan lebih lanjut lagi, semua orang punya rahasia jadi sampai bertemu lagi di akademi saat waktunya tiba." aku sedikit tertegun mendengar perkataannya dan langsung berteriak kesal. "tidak akan pernah" tapi dia berkata dengan santai. "OOO aku lupa memberitahumu jika aku bisa meminta raja untuk membawa mu ke akademi ku" aku langsung ketakutan dan perlahan mengeluarkan air mata ku "bu.. sepertinya kisah cinta kita akan segera berakhir. babi kecil mu akan segera di jadikan persembahan untuk pemujaan kultus sesat. sebelum itu aku ingin ibu tahu kalo aku sangat mencinta mu dan kalian semua. aku menyimpan semua uangku di bawah tempat tidur, semuanya untuk ibu." semua orang benar benar menunjukan expresi heran dan terkejut mendengar omong kosong ku dan tamparan cinta kembali mengenai pantat ku. "cinta apa, kultus apa. kamu terlalu banyak membaca novel roman. drama mu terlalu berlebihan" aku langsung berteriak kesakitan. "aduhh Bu ampun, guiiiikkkk..." dan semua orang kembali tertawa terbahak bahak.