setelah beberapa saat luka Jasmin sudah sembuh dengan cepat, dan durden yg melihat Arthur terjatuh pun langsung mengunakan sihir tanahnya untuk menggapai Arthur, tapi semua itu sia sia karena Arthur sudah terjatuh terlalu dalam. Jasmin yg sudah pulih pun langsung bergegas ke musuh yg tersisa, sedangkan aku mengambil anak panah yg sudah menusuk Jasmin dari tanah dan mulai mengalirkan energi mana dengan elemen ruang pada anak panah tersebut. lalu aku melemparnya sekuat tenaga pada pemimpin pasukan bandit yg sedang bertarung dengan ayah ku sambil berteriak. "beraninya kamu menyakiti Jasmin" lalu suara siuran dan retakan kaca tiba tiba terdengar membuat semua orang menatap ke arah ku dan anak panah yg aku lempar dan dalam sekejap tubuh pemimpin bandit tersebut langsung meledak seperti balon air dan memuntahkan semua darahnya ke udara.
lalu aku berteriak dengan penuh emosi " bandit sialan, beraninya kamu menyakiti Jasmin di depan mataku" karena untuk pertama kalinya, aku membiarkan orang yg aku cintai sampai terluka. rasa kesal, rasa tak berdaya dan kebencian meluap dari diriku. hal ini membuat energi spiritual yg ada dalam diriku langsung bocor dan membuat fenomena aneh di langit. awan gelap tiba tiba muncul dan petir biru langsung menyambar sisa sisa bandit yg masih hidup hingga gosong. di bawah tatapan semua orang aku langsung terjatuh karena kelelahan mental dan semua bandit yg mati di tanganku berubah menjadi cahaya putih dan masuk ke dalam tubuh ku.
melihat ini, jasmin langsung berlari ke arahku dengan expresi cemas. tentu saja aku pingsan bukan karena kekurangan energi, tapi karena ledakan emosi yg begitu besar yg membuat tubuh mungil ini tidak bisa menanggungnya. lalu ibuku yg penuh air mata karena jatuhnya Arthur langsung berlari mendekati ku dan menggunakan sihir penyembuhan untuk memulihkan ku, walaupun tidak ada efek untuk itu.
setelah beberapa waktu, aku perlahan membuka mata ku dan melihat ibuku yg masih di penuhi dengan air mata, melihat ini aku langsung menghapus air mata dari pipinya dan berkata. "ibu, Arthur baik baik saja. saat itu aku memberikannya pil yg mampu menyembuhkan luka. bersabarlah, beberapa bulan lagi dia pasti akan menghubungi kita." tiba tiba semua orang menatap ku dengan penuh penasaran dan ibuku juga bertanya. "dari mana kamu tahu" lalu aku menjawab. "ibu aku seorang penyihir divergen yg bisa menyembuhkan dan kadang kadang juga bisa melihat masa depan. percayalah Bu, aku hanya tidak bisa menjelaskan secara detail karena jika aku mengatakannya, akan ada hukuman yg harus aku tanggung. saat dia kembali dia pasti akan menjadi lebih kuat, karena itu memang takdirnya dan takdirku adalah menjadi babi kecil tercinta mu." ibuku langsung tersenyum bahagia mendengar itu dan semua orang juga merasa lega.
"tapi kenapa kamu tidak memberitahu ibu jika kamu memiliki kemampuan itu." lalu aku menjawab dengan santai. "ibu tidak pernah bertanya, toh ibu juga bisa melakukannya bukankah lebih nyaman jika ibu yg menggosok luka ku dari pada menggosoknya sendiri." tapi saat itu ayah ku berkata. "lalu sihir apa yg kamu lemparkan saat itu, pemimpin bandit itu langsung meledak sangat mengerikan." lalu aku menatap Jasmin yg ada di sebelahku. "entahlah, saat itu aku sangat marah karena Jasmin terluka dan tidak ada pikiran lain selain membunuh orang yg membuat Jasmin terluka." mendengar itu Jasmin menundukkan kepalanya dan wajahnya sudah benar benar memerah. tapi aku berkata lagi. "tapi anehnya kenapa kakak Jasmin bisa muncul di depanku. padahal Arthur bisa menangkis panah itu dengan pedang kayunya." lalu Jasmin berkata dengan nada yg sedikit tinggi. "apa maksudmu, tentu saja aku tidak mau kamu terluka. itu karena aku ..." lalu dia langsung menutup mulutnya dan menundukkan kepalanya dengan expresi malu.
ibuku dan ayahku lalu saling memandang dan dia perlahan tersenyum. "Bahkan saat dia masih kecil sudah bisa membuat wanita terpesona. aku tidak tahu bagaimana saat dia sudah besar. mungkin akan ada perang hanya karena ingin memperebutkan anak ku. sebagai orang tua aku merasa sedikit bangga." seketika ibuku langsung memukul kepala ayah ku dan berkata dengan kesal. "hal seperti itu tidak perlu di banggakan." lalu aku berkata. "ayah ibu, aku ingin cepat besar. apa aku harus diam diam menghisap susu bibi Angela agar aku bisa cepat besar, aku merasa ada nutrisi yg aku butuhkan di sana. ini intuisi ku berkata seperti itu bu." tapi Adam langsung berseru. "betul nak, kamu harus melakukannya. paman akan mendukung mu. itu pasti akan menjadi tontonan yg menyenangkan. ha ha ha ha"
wajah ayahku dan durden menjadi agak canggung. tapi Angela segera menjawab. "tidak perlu diam diam, kamu bisa melakukannya tapi kamu harus berjanji untuk melindungi bibi juga seperti kamu melindungi kakak jasmin." tapi ibuku langsung menyela. "Angela jangan menggoda Victor, dia masih kecil. tunggu sampai dia dewasa agar dia lebih paham apa yg dia katakan." Angela langsung berkata. "sayang sekali, maafkan bibi Victor. ibumu sepertinya tidak memberikan ijin." lalu aku berkata. "kita bisa melakukannya diam diam" mata Angela langsung berbinar. "ide yg bagus." tapi Jasmin segera menarik telinga ku. "apa yg diam diam, kamu masih kecil tunggu sampai dewasa dulu sebelum kamu tahu arti kata kata mu. saat itu kamu pasti bersembunyi karena malu di sudut tembok jika mengingat kata kata mu saat ini." aku segera menggosok telinga ku dengan expresi kesakitan. "itu hanya minum susu kenapa begitu malu, waktu kecil aku sering melakukannya dengan ibu ku dan tidak pernah malu." tapi pisau tangan mendarat lagi di atas kepala ku. "jangan bicara omong kosong lagi." lalu aku menangis. "guiiiikkkk guiiiikkkk" yg membuat semua orang langsung tertawa terbahak bahak.