setelah lisana menceritakan pengalamannya, Mira hanya bisa menatap lisana dengan expresi takjub dan penuh ketidak percayaan. setelah itu Mira menatap Chang di dengan expresi yg penuh pemujaan. "Chang di terima kasih banyak telah membawa lisana kembali. hari ini adalah hari paling bahagia dalam hidup ku" tapi sebelum Chang di sempat menjawab, Mira langsung memeluk Chang di dan mencium bibi nya dengan lembut. tapi setelah melepaskan ciuman nya, Mira masih menatap Chang di dengan mata penuh cinta dan kembali mencium nya. "Chang di aku..." tapi kali ini Chang di yg mencium Mira dan mulai memainkan lidahnya dengan penuh semangat. tubuh Mira juga mulai gelisah dan tangannya mulai memeluk Chang di lebih erat sampai lisana yg melihat semua ini juga ikut tersipu malu. "ehem, kakak sebaiknya lisana menunggu di luar." tapi mereka berdua tidak mempedulikan perkataan lisana yg membuat lisana menjadi sedikit jengkel dan akhirnya dia berteriak kesal. "kakak...." akhirnya Mira langsung tersadar dan dengan panik berkata. "maaf maaf, tadi itu benar benar tidak sengaja. lisana ayo kita ke guild dulu" masih dengan expresi panik dan wajah memerah, Mira menarik tangan lisana dan kabur dari rumah Chang di secepat mungkin.
saat Chang di membuka pintu guild, semua orang tiba tiba terdiam dan mulai menatap Chang di. lalu seruan bahagia mulai terdengar dan pria besar yg merupakan kakak lisana juga mendekati Chang di. "terima kasih sudah membawa kembali adik ku" melihat air mata yg menetes dari wajahnya, Chang di sedikit merasa geli. "pria besar apa yg meneteskan air mata, jangan dekat dekat dengan ku." segera Chang di kabur dari elfman yg bersiap memeluk Chang di. melihat ini semua orang langsung tertawa terbahak bahak. Chang di yg duduk di konter minuman melihat Mira yg menatapnya dengan malu malu dan perlahan menyerahkan segelas minuman keras pada Chang di. "ini minuman spesial untuk mu" melihat wajah malu Mira Chang di hanya tersenyum lembut padanya yg membuatnya semakin salah tingkah.
tapi erza yg ada di dekatnya tiba tiba menghampiri Chang di. "ayo bertarung dengan ku, Yuni berkata bahwa kamu adalah orang terkuat di dunia ini. jadi aku ingin melihat kemampuan mu." Chang di sedikit melirik ke arah erza, lalu berkata. "tidak tertarik, jangan dengarkan omong kosong Yuni. dia hanya ingin memancing mu agar mau melawanku yg membuatmu akan terkena nasib sial." tapi erza langsung mengganti zirahnya dan mengacungkan senjatanya pada Chang di. melihat ini Mira juga mulai kesal. "erza, Chang di bilang tidak ingin bertarung. jangan memaksa orang seenaknya." lalu erza menatap Mira dengan senyum main main. "Mira Jane sepertinya sangat perhatian pada Chang di, apa ada sesuatu di antara kalian. oooo aku lupa, kemarin kalian berciuman dengan sangat mesra." tiba tiba nada erza berubah kembali menjadi kasar. "kamu bahkan berbuat mesum di dalam guild dan kamu masih berusaha menghentikan ku." Mira langsung kembali memerah dan wajahnya menunjukan expresi panik.
untungnya Chang di segera berkata. "ok ok jangan mengejek Mira seperti itu, jika kamu ingin bertarung ayo kita lakukan." saat itu Mira sedikit terkejut melihat Chang di yg berusaha membelanya dan erza menunjukan expresi lebih kesal. "cih, dasar pria bajingan" mendengar ini, Chang di menjadi sedikit bingung. "kenapa aku pria bajingan." erza langsung berkata. "jangan banyak bicara, ayo kita mulai bertarung. aku benar benar kesal dengan pria seperti mu." setelah itu sebuah pedang katana perlahan muncul di depan Chang di dan sebuah zirah hitam yg sangat indah langsung menutupi tubuh Chang di. hal ini membuat erza sedikit terkejut untuk sesaat.