Yuni yg ada di sebelah Mira sedang asik menyaksikan Chang di dan erza saling bertarung mulai berkata. "mama Mira, apa kamu mulai mencinta ayah ku. jujur saja pada ku, aku bisa membantumu agar ayah ku mau menerima mu." kembali wajah Mira mulai memerah. "itu itu, ayah mu selalu membuat jantungku berdebar kencang." Yuni langsung menganggukkan kepalanya dan berkata. "ayah ku sangat suka wanita yg agresif dan langsung ke intinya. jika kamu suka katakan suka, jika kamu ingin menciumnya, cium saja dia. kamu harus sering mengajaknya keluar untuk berkencan, atau kamu bisa datang dan bermain ke rumah kami" mendengar itu Mira langsung menganggukkan kepalanya dengan malu malu tanpa menjawab.
tapi semua percakapan mereka berdua juga di dengar oleh erza yg sedang menyerang Chang di dengan membabi buta. hal ini membuatnya sedikit tertegun dan langsung melompat mundur untuk menjaga jarak. "kenapa kamu hanya menangkis serangan ku saja, apa kamu tidak menganggap ku serius." tapi Chang di tiba tiba melakukan pose menebas dan setelah sesaat Chang di tiba tiba muncul di belakang erza dengan posisi memasukan pedangnya ke dalam sarung. "tebasan mesum" ketika suara itu jatuh, semua pakaian di tubuh wanita yg ada di dalam guild langsung hancur berkeping keping kecuali lisana, Mira dan Yuni.
"kyaaaaaaaaa" akhirnya semua wanita langsung berteriak dengan panik dan para pria langsung memuntahkan minuman mereka. tentu saja erza dengan cepat menggunakan armor baru sambil menatap Chang di dengan kesal. "kamu benar benar mesum" tapi Chang di tidak peduli dengan semua itu dan hanya menatap semua wanita yg tubuhnya sudah tanpa busana. dengan lambaian tangan, puluhan selimut langsung muncul di atas mereka yg membuat mereka saling berebut untuk mengambilnya. lalu Chang di dengan santai kembali ke konter minuman dan duduk di sebelah Yuni.
"Chang di, maukah kamu pergi makan malam bersama ku malam ini" Chang di segera menganggukkan kepalanya pada Mira. "tentu saja, ayo kita pergi sekarang." lalu Chang di menarik tangan Mira dan perlahan meninggalkan guild. melihat kepergian Chang di dan Mira, erza dengan expresi kesal juga mengikuti mereka secara diam diam. tapi yg lucy, lisana dan Yuni juga ikut dengan erza secara diam diam.
setelah mencari begitu lama di semua tempat makan, mereka sama sekali tidak menemui Chang di dan Mira. tapi di jalan pulang, mereka akhirnya melihat Chang di dan Mira yg saling berciuman di bawah pohon yg gelap. di sana terlihat bahwa Mira lebih mendominasi dan menekan Chang di hingga bersandar di batang pohon yg ada di belakangnya. melihat ini erza manjadi sedikit geram dan bersiap ingin menuju ke lokasi mereka. tapi lucy, lisana dan Yuni segera menghentikan erza sambil menutup mulutnya. "jangan merusak tonton yg seru." mendengar ini erza hanya bisa menahan amarahnya.
setelah beberapa saat Mira perlahan melepaskan ciumannya dan langsung menyandarkan kepalanya di bahu Chang di untuk beberapa saat. lalu setelah itu kembali mencium bibir chang di dengan lembut dan akhirnya berlari kembali dengan wajah memerah. setelah Mira pergi, Chang di terlihat menatap ke arah persembunyian erza dan yg lainnya. "keluarlah, apa menurutmu rambut merah mu bisa di sembunyikan di semak semak."
tentu saja erza langsung keluar dengan expresi kesal dan langsung bergegas ke arah Chang di. "apa yg kamu lakukan pada Mira, kenapa dia menjadi begitu mesum setelah bertemu dengan mu" Chang di langsung berkata. "mungkin dia tertarik dengan energi gelap yg ada pada diri ku atau mungkin karena dia mencintai ku pada pandangan pertama. sebaiknya kamu tanyakan padanya kenapa tanya kepada ku" tapi erza masih berkata dengan kesal. "lalu kenapa kamu tidak menolak saat dia mencium mu, kenapa kamu terima begitu saja" Chang di langsung menunjukan expresi bingung. "aku bukan pria munafik, jika ada wanita cantik yg mencium ku tentu saja aku dengan senang hati akan menerimanya. toh aku tidak rugi apa apa dan di dunia ini aku belum mempunyai pasangan."