setelah melihat kepergian sofy dan pasukan elen yg lain, Chang di segera menuju posisi yg baik untuk mengamati pertempuran yg sedang berlangsung. dari sana Chang di dapat melihat kapten pasukan musuh bernama Roland sedang membantai pasukan elen dengan pedang durandalnya. tapi elen segera menyerahkan posisi komando pada Lim dan bergegas menyerang Roland. akhirnya adu pedang pun akhirnya terjadi, tapi Chang di segera mengeluarkan busurnya disaat melihat elen mulai terdesak. dengan kecepatan tangan yg sangat cepat Chang di menembakan puluhan anak panah pada Roland.
Roland yg bersiap menebas elen pun langsung mengalihkan tebasan pedangnya untuk menangkis anak panah tersebut. tapi sayangnya anak panah tersebut terlalu banyak dan Roland di paksa untuk melompat dari kudanya. tapi di saat berikutnya mereka berdua melihat kuda yg ditunggangi oleh Roland berubah menjadi landak dengan banyak anak panah yg menutupinya seluruh tubuh kuda tersebut. Roland langsung melihat ke arah bukit yg agak jauh sambil berteriak. "tunjukan diri mu" tapi yg menyambutnya hanya anak panah yg melesat ke arahnya, untungnya saat itu Roland dengan cepat menangkis panah tersebut. lalu Tigre segera muncul dan memanah Roland yg sudah dalam posisi menangkis, tentu saja Roland dengan mudah menangkis nya. "apa kamu pemanah yg dari tadi menyerang ku" tapi sebelum Tigre dapat menjawab, panah Chang di melesat ke arah Roland. dengan expresi kesal dia menangkis anak panah itu lagi, tapi kali ini anak panah itu terus menerus muncul yg membuat Roland dengan paksa menangkis sambil perlahan mundur ke belakang. Tigre dan elen akhirnya saling memandang, lalu elen menatap ke bukit di kejauhan dengan tatapan tajam. sampai saat salah satu prajurit musuh melaporkan adanya bala bantuan yg datang untuk membantu pasukan elen, Roland akhirnya memerintahkan semua pasukan untuk mundur.
melihat kemunduran pasukan musuh, Chang di dengan cepat kembali ke tendanya untuk bersantai agar sofy tidak curiga. setelah beberapa waktu sofy langsung masuk ke tenda dan segera melemparkan tongkat nya lalu melompat ke pelukan Chang di. "sayangku, sofy merindukan mu" akhirnya dia mencium Chang di dengan penuh nafsu sambil menekannya ke Chang di ke tempat tidur. tapi tiba tiba teriakan kesal elen langsung terdengar. "kalian berdua, matahari belum terbenam dan kalian sudah berbuat mesum." tapi sofy benar benar tidak peduli dan hanya melambaikan tangganya untuk menyuruh elen keluar dari tenda. awalnya elen sama sekali tidak mau pergi tapi melihat sofy yg sudah melepaskan celana Chang di dan perlahan memasukan senjata Chang di ke dalam lubangnya, wajah elen langsung memerah dan dia segera melarikan diri dengan panik. merasakan kepergian elen sofy memicingkan matanya dengan tampilan jahat yg membuat Chang di tidak bisa berkata kata.
setelah lebih dari tiga jam di dalam tenda, sofy akhirnya keluar dengan expresi yg sangat bahagia dan langsung menemui elen serta yg lainnya di ruang rapat. "di mana kekasih misterius mu itu" senyum lembut sofy langsung berubah menjadi tegas. "kenapa kamu menanyakannya, dia tidak ada hubungannya dengan perang ini." tapi elen bertanya lagi. "apa kekasihmu pintar memanah." lalu sofy menatap tajam pada elen. "aku bilang dia tidak ada hubungannya dengan perang ini dan dia hanya rakyat biasa yg hanya pintar bernyanyi. senjata yg dia bawa hanya untuk membuatnya terlihat lebih kuat agar tidak ada yg menggangunya, jadi tolong jangan bawa bawa dia dalam perang ini. sedikit saja dia terluka, aku akan bertarung dengan mu sampai mati." semua orang sedikit terkejut mendengar pernyataan sofy dan akhirnya tuan Masha yg ada di antara mereka mulai menyela. "ehem, apa yg di katakan sofy benar. saat nona sofy menyelamatkanku dari penyergapan, tuan xela hanya bersembunyi di balik tembok. aku rasa tuan xela saat itu sangat ketakutan melihat para pembunuh tersebut." expresi sofy langsung menjadi lembut dan dia mulai menganggukkan kepalanya. "ternyata tuan Masha masih ingat, saat itu sayang ku selalu bermimpi buruk karena kejadian itu, jadi aku perlu usaha keras untuk menghilangkan traumanya."