hampir sebulan berlalu dan banyak hal sudah terjadi dalam perjalanan Chang di dan sofy. dari pertemuan dengan raja brune yg gagal karena dia sedang sakit dan menyelamatkan tuan mashas yg merupakan salah satu orang penting di kerajaan brune dari sergapan musuh. lalu pada akhirnya dia meminta sofy dan Chang di untuk menemui Tigre untuk membawakan pesan penting. karena itulah Chang di dan sofy berakhir di tenda ruang rapat pasukan naga perak. saat ini Chang di duduk di sebelah sofy yg sedang menjelaskan tentang situasi terkini pada semua orang. dari Tigre yg di anggap sebagi pemberontak serta raja yg tidak bisa di temui, lalu pasukan penjaga istana yg akan menyerang mereka.
tapi Chang di sama sekali tidak peduli dengan semua itu dan di bawah meja tangan Chang di dan sofy sudah saling bermain satu sama lain. tangan Chang di mulai menyerang sedangkan tangan sofy berusaha menghadang pasukan jari jari jahat Chang di yg akan menjebol gerbang istananya. sofy yg sedang menjelaskan semuanya tiba tiba wajahnya memerah lalu dia bersandar di bahu Chang di sambil tetap menjelaskan.
saat sofy selesai berbicara, elen tiba tiba bertanya. "sofy wajah mu memerah, apa kamu sedang demam." sofy segera menjawab. "hanya sedikit kelelahan, apa ada tenda untuk kami. aku ingin segera istirahat" elen segera menganggukkan kepalanya. "aku sudah menyiapkan dua tenda kosong untuk kalian berdua." tapi sofy langsung menggelengkan kepalanya. "satu saja sudah cukup, kami biasa tidur bersama." seketika mata elen dan Lim langsung melebar. "apa sudah sampai pada tahap itu" mendengar pertanyaan elen, sofy langsung tersenyum tapi langsung mengalihkan pembicaraan. "aku akan ikut dalam pertemuan nanti." lalu sofy menatap Chang di dengan expresi serius. "kamu diam di tenda saat aku pergi berperang, jangan berkeliaran." tapi Chang di segera membalas. "aku juga ingin ikut maju ke Medan perang untuk melindungi mu. bagaimana jika kamu terluka."
tapi sofy menjawab dengan nada semakin tinggi. "lebih baik aku yg terluka dari pada kamu yang terluka." lalu chang di menjawab. "semestinya itu kata kata ku" tapi nada sofy semakin tinggi. "kenapa itu harus kata kata mu, bukankah aku sudah berjanji untuk melindungi mu." lalu Chang di menjawab. "aku yg berjanji terlebih dahulu." sofy menatap Chang di dengan tajam. "aku bilang kamu tidak boleh ikut, maka tidak boleh ikut. tunggu di tenda dengan patuh." lalu Chang di berkata. "sofy aku mmmm" tapi sofy langsung mencium bibirnya dan berpindah tempat ke pangkuan Chang di. semua orang yg menyaksikan mereka hanya bisa tersipu malu.
setelah beberapa saat sofy perlahan memisahkan bibirnya dari bibir Chang di dan mulai menyandarkan kepalanya di bahu Chang di sambil berkata dengan lembut. "Medan perang bukan mainan, anak panah yg bisa datang tiba tiba dan tebasan pedang serta tikaman tombak yg bisa muncul dari arah manapun. perang sangat berbeda dari hanya menghajar sekumpulan bandit, kamu tidak akan tahu dari mana serangan itu akan muncul saat situasi semakin kacau." lalu Chang di menjawab. "aku sudah pernah mengalaminya dan aku bisa selamat tanpa terluka." tapi tubuh sofy tiba tiba bergetar dan dia memukul dada Chang di dengan kesal. "sayang ku, apa kamu masih belum mengerti. sofy sangat mencintai mu dan benar benar takut kehilangan mu, memikirkan kamu akan terluka saja membuat dada sofy sangat sakit. sofy lebih baik terluka dan melihat mu baik baik saja dari pada melihat mu terluka sedangkan aku baik baik saja, itu akan lebih menyakiti ku. jadi bisakah kamu tunggu di tenda dengan patuh." mendengar ini hati Chang di benar benar tersentuh dan dia hanya bisa menghela nafas. "baiklah tapi kamu harus hati hati, jika memang terlalu berbahaya lebih baik kamu mundur." mata sofy langsung berbinar dan langsung berkata dengan penuh semangat. "tentu saja, sofy masih ingin bersama dengan mu. jadi sayangku harus memberikan sofy pijatan yg memuaskan malam ini, agar sofy bisa kembali dengan selamat." Tigre dan Lim hanya bisa menggelengkan kepalanya ya, tapi elen menatap Chang di yg masih mengenakan topengnya dengan tatapan mendalam.