di kandang kuda yg kotor, Chang di bukan hanya membersihkan tempat tersebut tapi juga harus menanggung bully dari para prajurit yg ada. "jadi kamu yg mendapat ciuman putri" salah satu prajurit langsung menendang perut Chang di hingga dia berguling lagi di kotoran kuda. lalu beberapa prajurit mulai meludahi Chang di dan ada juga yg melemparkannya dengan kotoran kuda. menghadapi semua ini, Chang di tidak pernah melawan dan hanya menikmati setiap momennya. Lim yg melihat semua ini hanya menyaksikan dengan tenang tanpa mau menolong chang di. saat langit sudah gelap, Chang di segera membersihkan diri dan kembali ke kamarnya.
pagi berikutnya, Chang di yg baru keluar dari kamarnya di minta menemani elen ke lapangan tembak untuk menyaksikan tigre menunjukan keahlian memanahnya. tentu saja plot pembunuhan akhirnya terjadi. saat itu Chang di melihat di atas gedung, seseorang dengan pakaian hitam sedang mengarahkan panahnya pada elen dan Tigre yg melihat ini juga berteriak pada elen. melihat ini elen hanya tersenyum dengan santai, karena dia sudah bersiap untuk menangkis panah tersebut. tapi Chang di memperkuat panah tersebut sehingga dengan mudah menembus perisai angin yg di buat oleh elen, hal ini membuat elen yg sudah percaya diri tiba tiba terkejut. di bawah keterkejutan itu, elen tiba tiba merasa bahwa tangannya di tarik dengan kuat dan tubuhnya langsung mengikuti tarikan tersebut. segera ledakan yg besar terjadi dan debu tanah mulai berterbangan.
"cepat tangkap pria itu" lalu Tigre dengan sigap memanah kaki pria tersebut yg membuatnya lumpuh dan kembali untuk melihat kondisi elen. tapi di saat debu mulai mengendap, terlihat kursi tempat duduk elen sudah hancur dan yg lebih mencengangkan adalah elen yg berbaring di tubuh Chang di sambil mencium bibirnya. hal ini membuat semua orang terdiam dan suasana langsung menjadi hening. sampai teriakan Lim terdengar. "apa yg kamu lakukan pada tuan putri." segera elen yg sedang menikmati ciuman chang di langsung tersadar dan dengan cepat bangkit dari tubuh Chang di sambil menunjuknya dengan kesal. "Alex, kamu sengaja melakukan itu pada ku kan" chang di dengan dengan panik berusaha menjelaskan. "tidak tidak, aku hanya tidak ingin kamu terluka jadi aku segera menarik mu" tapi elen masih bersikeras. "jangan banyak alasan, selama tiga hari ini kamu harus membersihkan kandang kuda." dengan expresi tak berdaya, Chang di juga segera pergi untuk membersihkan kandang kuda dan hari hari pembullyan di kandang kuda juga di mulai lagi.
tapi di tengah malam, Chang di dibangunkan oleh tendangan Lim dan teriakan kesalnya. "bangun kita akan pergi berperang, tuan putri ingin kamu juga ikut" dengan malas Chang di menjawab. "kenapa kamu selalu kasar pada ku, apa aku pernah berbuat salah pada mu" tapi Lim menjawab dengan tegas. "jangan banyak bicara, cepat perusakan dirimu" tanpa berkata kata lagi, Chang di segera mempersiapkan dirinya karena ini adalah kesempatan yg di tunggu tunggu oleh Chang di untuk melarikan diri. kerena saat mereka pergi berperang, saat itu lah kamp perkemahan akan kosong dan Chang di bisa dengan mudah melarikan diri.