di kamar yg gelap, Chang di memandang expresi Leina yg sudah kelelahan dengan keringat membasahi tubuh nya. kembali ke tiga jam yg lalu, saat rapat selesai Leina menarik tangan Chang di dan membawanya ke kamar. setelah itu tanpa banyak bicara dia dengan agresif menekan Chang di ke tempat tidur dan akhirnya semua ini terjadi. perlahan Leina merentangkan tubuhnya sambil menatap langit langit dengan expresi berpikir. "kenapa aku tidak bisa menahan diri, sial aku merasa seperti pelacur murahan" tapi Chang di menjawab dengan santai. "tapi aku menyukainya" mendengar itu Leina menoleh ke arah Chang di. "jika kamu menyukainya ayo kita lakukan lagi, sekarang giliran mu menaiki tubuh ku" lalu Leina merentangkan kedua kakinya. "cepat lah" dan chang di tentu saja tidak akan menolak.
di pagi hari, sinar matahari mulai masuk ke dalam kamar Leina melalu jendela dan perlahan menyinari tubuh Chang di yg masih dengan giat memompa pinggulnya di atas tubuh Leina. "ini sudah pagi" Leina yg masih memeluk erat Chang di dengan kedua kaki dan tangannya dengan kesal berkata. "persetan dengan pagi, lakukan terus sampai kamu benar benar tidak bisa bergerak." tapi saat itu komunikator Leina langsung berdering dan Leina langsung berteriak kesal. "jangan menggangu ku saat ini, lakukan saja lain kali. hmmmmfff aaahhhhhhhh, jangan berhenti terus mainkan" tapi suara bertanya muncul dari komunikator dan Leina menjawab lagi dengan kesal. "jangan ganggu Chang di dulu, dia masih sibuk di atas tubuh ku, jika sudah selesai kami akan kesana" lalu Leina secara sepihak menutup komunikatornya. "jangan pedulikan, ayo kita fokus dengan pekerjaan kita saja."
siang harinya Chang di bertemu para petinggi militer, di sana Chang di di ajak untuk melakukan Vidio call layar lebar bersama dengan semua pemimpin negara. dengan sikap santai Chang di menjelaskan keuntungan berada di dunianya dan bahkan Chang di juga menawarkan planet planet kosong yg kayak huni jika populasi di bumi meledak. mendengar semua keuntungan itu, semua pemimpin negara langsung setuju. karena poin penting dari pembicaraan ini adalah Chang di tidak akan ikut campur dalam pengembangan negara mereka. tentu saja Chang di dengan cepat setuju, siapa juga yg mau mengurus negara yg ribet.
setelah persetujuan itu Chang di langsung menggunakan semua kekuatannya untuk membungkus bumi dengan kekuatan ruang dan memasukannya ke dalam inti dunia. tapi Chang di meninggalkan Morgana yg merupakan ratu iblis di beserta istananya di kehampaan. melihat bumi menghilang, pasukan yg menyerbu bumi langsung terkejut bajakan Morgana langsung meraung histeris. "sial.... kemana perginya bumi ku yg indah" tapi saat itu Morgana tiba tiba melihat Chang di yg masih mengambang di kehampaan dan dia segera menghampirinya. "apa ini semua ulah mu" Chang di segera mengangguk. "aku memindahkan bumi ke tempat yg aman, jika kamu ingin ikut ke sana kamu harus menjadi istri ku"
seketika Morgana menunjukan expresi marah dan langsung menyerang Chang di dengan agresif. "tutup mulut bau mu" tapi setiap serangan Morgana tidak bisa menembus perisai ruang Chang di. lalu dengan lambaian tangan, Morgana langsung terpental jauh lalu Chang di pergi ke dunia lainnya.
saat Chang di tiba di dunia baru dia hanya melihat lapangan yg tandus dan jalan setapak. "mari kita hidup normal dan menikmati banyak waktu di inti dunia sambil menunggu level level mencapai 130. saat ini level ku baru 121, kira kira butuh satu tahun untuk benar benar mencapai level 130." saat itu pakaian Chang di berubah menjadi pakaian yg standar dan rambut panjangnya juga mulai menyusut. "he he he setidaknya begini baik baik saja."