Juna perlahan mendekati Chang di yg sedang menatap langit di balkon sebelah aula perjamuan. "aku tidak tahu siapa dia, tapi aku rasa kamu sangat mencintainya. kenapa kamu sampai berpisah" tapi Chang di tidak menjawab pertanyaan Juna dan perlahan Juna menyentuh punggung Chang di dengan telapak tangannya. "maaf ikut telah menanyakan hal seperti itu pada mu, aku hanya tidak bisa melupakan perasaan yg kamu berikan pada ku saat itu. jika bisa aku ingin merasakannya lagi, aku ingin merasakan cinta dan kesedihan mu lagi" saat itu Juna perlahan memeluk Chang di dari belakang dan dia mulai berkata dengan nada sedikit bergetar "aku selalu mendengar cerita ku dari kakak ya Fei, aku selalu berpikir kamu adalah orang yg periang yg penuh cinta sehingga kakak ya Fei selalu terlihat bahagia. aku ingin sekali bertemu dengan mu dan melihatmu secara langsung." saat itu Juna memeluk Chang di lebih erat dan dadanya mulai membuat senjata Chang di berdiri tegak.
"tapi saat aku mengetahui perasaan mu yg sesungguh nya, kerinduan mu dan kesedihanmu. aku sangat ingin kamu membaginya dengan ku, aku ingin menerima semua kepedihan mu. jadi bisakah aku merasakannya sekali lagi, bisakah kamu menciumku sekali lagi." lalu Chang di segera berbalik dan menciumnya dengan penuh nafsu. Juna yg merasakan ini juga mulai menikmati ciuman tersebut dengan sepenuh hati. sampai waktu berlalu sangat lama dan akhirnya dia perlahan tersadar bawah di sudah berbaring di atas ranjang yg empuk dengan pakaian yg sudah terbuka. tidak hanya itu saja, dia juga merasakan sebuah benda panjang sedang memasuki lubang vaginanya.
merasakan hal ini, Juna perlahan melepaskan ciumannya dan menatap Chang di dengan senyum lembut sambil mengelus pipinya. "tidak apa apa, selama rasa sakit mu menjadi lebih ringan." saat itu air mata Juna perlahan mengalir. "jika tubuh ini bisa membuatmu sedikit melupakan rasa sakit mu, aku tidak keberatan kamu menggunakannya." lalu chang di berkata. "kenapa kamu sampai seperti ini" saat itu Juna memeluk kepalan Chang di dan menekannya pada dada nya. "entahlah, aku hanya tidak kuat merasakan kesedihanmu. mungkin karena kakak ya Fei hanya menceritakan hal hal yg baik tentang mu, jadi saat merasakan kesedihan mu aku benar benar tidak tahan atau mungkin juga karena aku menyukai mu. tapi apapun itu semua sudah terjadi dan aku juga tidak menyesalinya. aku hanya berharap kakak ya Fei tidak marah jika suaminya sedikit nakal." tapi saat itu Chang di mulai menghisap puting susu Juna yg membuat tubuhnya mulai menegang dan kedua kakinya langsung memeluk kedua pinggang Chang di dengan erat. "hmmmmf jika kamu seperti ini, aku tidak akan bisa bertahan lama." lalu Chang di mulai bermain gila yg membuat Juna benar benar mabuk dan mendesah tak terkendali.
2 jam kemudian, Chang di menatap Juna yg penuh dengan keringat serta wajahnya yg menunjukan expresi kelelahan. "apa kamu mau berbagi suka dan duka ku seumur hidup mu dengan ku" tiba tiba mata Juna sedikit berbinar dan dia memeluk Chang di dengan erat. "tentu saja Juna bersedia"