setelah semua kembali, bell segera menyerahkan laporan semua yg terjadi di dungeon ke guild dan berita tentang kekuatan Chang di juga mulai menyebar di antara para petualang. tidak butuh waktu lama keberadaan Chang di menarik perhatian para dewa dan saat ini dewa Hermes, Loki, Hestia dan Freya serta anggota inti familia mereka sedang duduk di ruang tamu toko ajaib yg luas. sedangkan Chang di, rose, Ais dan asfi duduk di depan mereka sambil tersenyum lembut seakan tidak ada masalah apapun.
"Chang di, aku ingin kamu mengembalikan Ais pada ku. Ais adalah milik Dewi ini." tapi Chang di hanya menatap Loki dengan acuh tak acuh, lalu mengalihkan pandanganya ke Hestia dan Freya. "sepertinya aku tidak ada urusan dengan kalian berdua, jadi apa yg kalian inginkan?." saat itu Hestia menatap Chang di dengan kesal. "aku hanya ingin melihat seperti apa orang yg telah menyelamatkan bell Kun. aku sudah mendapatkan penjelasan tentang kekuatan monster jaggernaut itu. jika bukan karena mu semua anggota familia ku pasti akan mati di sana." Chang di hanya menganggukkan kepalanya, lalu menatap Freya. "lalu apa yg kamu inginkan" Freya segera menunjukan senyum manisnya pada Chang di. "aku dengar kamu belum bergabung dengan familia manapun, jadi aku ingin mengundang mu untuk bergabung dengan familia ku." Chang di langsung menggelengkan kepalanya. "tidak mungkin seorang dewa bergabung dengan familia dewa lain, apa kamu ingin mengolok-ngolok ku."
tiba tiba suasana ruangan menjadi hening sampai Hestia membanting kedua tangannya di atas meja. "naniiii, jadi maksudmu kamu seorang dewa. tapi aku tidak pernah melihat dewa seperti mu" Chang di menatap semua nya dengan senyum lembut. "aku adalah dewa kebebasan yg baru mendapatkan gelar dan kekuatan divine. apa kalian tahu arti dewa kebebasan." Chang di langsung menunjukan senyum jahatnya. "aku bebas dari aturan apa pun, takdir apapun, belenggu apapun dan sangat menjunjung tinggi kehendak bebas seseorang." lalu Chang di menatap Hermes dengan niat membunuh yg kuat dan seketika tekanan spiritual yg kuat mulai menekan tubuh Hermes. "jadi aku paling tidak suka ada dewa yg sok mengatur takdir orang lain. memperlakukan seseorang seperti bidak caturnya sendiri. percayakah, jika kamu bermain main di depan ku lagi bahkan jika kamu bersembunyi di surga, aku akan mengejar mu dan membantai semua dewa yg melindungi mu. kebetulan aku juga ingin melihat Athena, apa dia masih perawan." darah merah perlahan menetes dari bibir Hermes dan dia dengan sekuat tenaga menahan tekanan spiritual yg di lakukan oleh Chang di.
melihat itu Chang di segera menghentikan tekanan spiritual nya dan kembali tersenyum lembut. "he he he kenapa darah dewa masih merah, apa karena kalian menyegel divine power kalian saat turun ke dunia ini." lalu Chang di menunjukan tampang menghina. "cih masih terikat oleh aturan dan berani menyebut diri kalian dewa. pantas saja di dunia lain kalian semua di bantai oleh dewa perang." lalu Chang di perlahan berdiri dari tempat duduk dan bersiap untuk meninggalkan mereka. "sebenarnya aku sangat ingin membunuh semua dewa yg ada di dunia. tapi aku hanya butuh alasan yg cocok untuk melakukannya. jadi jangan sampai aku menemukan alasan tersebut, mati di tangan ku sama dengan musnah selamanya dan semua divine power mu akan menjadi miliku. he he he he mudahnya menjadi lebih kuat" dengan lambaian tangan Chang di, Hermes dan Loki langsung menghilang dari tempat duduk mereka dan muncul di luar toko ajaib. "rose buat pengaturan agar Loki dan Hermes tidak bisa masuk ke toko ini." rose segera menganggukkan kepalanya. "aku akan segera membuat pengaturan di sistem." lalu Chang di menatap asfi. "bawa dua pembunuh yg dilatih oleh Medusa untuk berjaga di sini. jika ada yg bermain trik sekecil apapun, bunuh tanpa ampun. aku paling malas melihat drama serial yg berbelit belit." asfi juga menganggukkan kepalanya. lalu Chang di menatap dua Dewi yg masih terdiam. "kalian berdua adalah tamu ku, nikmati waktu mu disini. oohh ada produk kecantikan yg baru kami luncurkan, kalian bisa mencoba nya. jika cocok pilih saja, hari ini gratis untuk kalian berdua." segera mata Hestia langsung berbinar dan Freya hanya menunjukan senyum lembutnya. "Ais ikuti aku, emosiku hampir meledak melihat Hermes. aku butuh bantal kaki mu." Ais mengangguk setuju dan mereka berdua akhirnya meninggalkan kedua Dewi yg ada di ruang tamu sampai seorang pelayan mengajak kedua Dewi itu berkeliling untuk melihat produk baru.